Maaf Banget minggu kemarin gak bisa update karena sakit ehehe...
Sekarang update lagi kok
YANG BELUM FOLLOW, CEFFAT FOLLOW!
Ehehehehheheheheheheh***
Akibat kepikiran sama Jea, Caska benar-benar tidak mood untuk melakukan sesuatu. Bahkan untuk bekerja dia yang semula bisa berpikir secara rasional dan bijak, berubah menjadi diktator. Meski tidak mood, namun Caska suka sekali mencari masalah.
Di beberapa hari awal setelah Jea pergi meninggalkannya dengan alasan berhenti bekerja. Caska belum berani untuk bertanya dimana tempat tinggal Jea. Karena takut Nenek berhasil mengetahui niat terselubung Caska.
Tapi baru tiga hari Jea pergi dan sekarang Caska dilanda galau. Dia gak tau kalau efeknya bakal sehebat ini, Caska benar-benar ingin bertemu Jea, entah kenapa dia rindu. Caska gak tau kalau dia memang sesuka itu sama Jea. Caska bodoh karena baru sadar!
"Kayanya saya beneran harus jadi selingkuhan," gumam Caska pelan.
Tentu saja beberapa orang ada yang mendengarnya, apalagi saat ini Caska sedang ada rapat penting dengan beberapa klien. Namun sejak rapat awal rapat itu berjalan, Caska sama sekali gak fokus buat sekedar menengok hasil rapat.
Yang ada di kepalanya saat ini Jea. Sesekali Caska akan terlihat memijat pelipisnya dan kembali memasang kacamata bulat trendi yang ditaksir berharga puluhan juta.
Namun siapa sangka mereka yang mengira Caska sedang tidak terlalu fokus, ternyata agak keliru. "Tolong ralat lokasinya, jangan sampai mengganggu kehidupan warga sekitar. Sebelum melakukan pembangunan pabrik, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan kepala desa setempat," sahut Caska yang menutup rapat pada hari ini dan langsung bangkit meninggalkan tempat tanpa pamit atau berkata apapun.
"Mood Presdir sedang tidak baik sepertinya."
Pulang dari perusahaan Caska tidak menyapa sang nenek seperti biasanya. Padahal saat itu Nenek melihat kepulangannya karena sedang duduk di ruang tengah.
"Pak Daris, Caska kenapa?" Tanya Nenek.
"Saya juga tidak tau Nyonya, tapi saya yakin hal ini berkaitan tentang Nona Jea yang berhenti bekerja."
"Hah ... Apa aku seharusnya bertanya padanya tentang Jea?"
Pak Daris mengangguk setuju, "Tidak ada salahnya memastikan. Nona Jea adalah wanita yang baik, dan saya yakin Nona Jea tidak akan berniat buruk kalaupun sengaja mendekati Tuan Muda. Sudah sepantasnya Nona Jea meminta tanggung jawab dari Tuan Muda, tapi dia bahkan tidak mengatakan apapun pada Nyonya."
Wanita tua baya itu menghela nafas gusar, kalau sudah seperti ini malah dirinya yang merasa bersalah. "Tolong minta Caska menghadap saya sekarang."
Pak Daris mengangguk paham dan kini pergi menemui Tuan mudanya. Semoga setelah ini Nona Jea bisa kembali dan menjalani kehidupan bahagia. Jujur saja, terkadang Pak Daris sering memergoki Jea berdiri di taman belakang sembari menatap balkon kamar milik tuan mudanya. Tatapannya selalu sendu dan sayu, kesedihan tampak di wajahnya yang cantik, meskipun tidak ada jejak air mata di wajahnya.
"Permisi Tuan Muda."
"Hm."
Caska membuka pintu dengan malas, "Nyonya besar memanggil tuan muda."
"Katakan pada nenek aku sedang tidak enak badan."
Pak Daris menarik kedua sudut bibirnya ke atas, "Hal ini mengenai Nona Jea."
"Katakan pada Nenek kalau lima menit lagi aku sampai."
Pak Daris mengangguk paham, "Akan saya sampaikan ke Nyonya besar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Suprise! Marriage | ZHONG CHENLE
ChickLitKeciduk berduaan di kosan sama pemuda yang bahkan tidak Jea kenal. Berakhir mereka berdua dinikahkan secara paksa akibat sanksi sosial di lingkungan kosannya. Warning! HANYA FIKSI SEMATA DON'T COPAS MY STORY Start : 7 Januari 2023