43. Olahraga Malam

8.5K 610 41
                                    

Maaf kalau agak telat update ....
Ehehe aku gak pake target lagiii yawww
Aku lg kejer up harian di fizzo ehehehehehe
Kalau mau hayuk mampir gaisseu, judulnya menikahi adik boss, judul hanya pemanisss

***

Tidak butuh waktu lama, desas-desus tentang kabar Prita yang bercerai menghebohkan satu desa. Bagaimana tidak? Bukankah dia anak kebanggaan Laksmi yang terus menjadi buah bibir dan bahan perbandingan.

Sehingga beberapa anak gadis yang jadi korban perbandingan, mencibir ibu mereka dan protes agar ibu mereka tidak membanding-bandingkan mereka lagi.

"Denger kan yu, makanya kamu juga jangan kebiasaan suka ngomongin orang, takutnya berimbas kaya bukdemu itu."

Mendengar hal tersebut Ayu mencibir, "Aku gak suka ngomongin orang bu, cuma Bukde Laksmi itu pengecualian," balasnya.

Jea ikut menggelengkan kepalanya dan saat ini meluruskan kakinya sejenak ketika kandungannya mulai masuk usia delapan bulan dan HPLnya mulai dekat.

Ibu berkunjung ke kediaman mewah milik Caska dan terkesima di setiap sudut interior yang ada di rumah ini. Nenek sudah menyambut kedatangan Ibu, apalagi tadi Ibu datangnya dadakan kaya tahu bulat.

Bapak aja gak tau kalau Ibu datang ke rumah menantu tajirnya. Meski Nenek gak bisa berlama-lama menemani mereka, karena ada hal yang perlu di urus.

"Tapi Mbak, rasanya emang kasian ke Prita. Pasti berat karena harus cerai disaat dia baru aja melahirkan dan anaknya masih bayi. Waktu ditinggal Caska lagi rewel-rewelnya hamil aja aku ngerasa mellow banget," ucap Jea menimpali sang Kakak.

Mengingat kembali di masa-masa awal kehamilannya yang begitu mendebarkan dan juga menyesakkan. Ngidam gak ada yang nurutin, terus bawaannya kangen terus sama Caska.

"Ibu juga setuju sama Jea. Apalagi punya ibu modelan si Laksmi, ndak tau lagi tertekannya kaya apa?"

"Sebenarnya Ayu ada niatan mau jenguk bayinya Prita, apalagi kita gak pernah ketemu. Cuma karena berita perceraiannya kesebar dan kondisi lagi sensitif, Makanya Ayu ragu."

Mereka bertiga sedang duduk beralaskan karpet tebal premium yang ada di ruang baca. Alasan kenapa Jea gak mau di ruang tengah sebenarnya karena gak enak dilihatin sama beberapa rekan-rekan pelayannya dulu.

Jea cuma gak mau dianggap norak ngajak Ibu dan Kakaknya berada disini lebih lama. Apalagi dia pernah gak sengaja dengar ada yang ngomongin enggak-enggak di belakang.

Jea dikatain nyari perhatian lah, Cinderella dunia nyata lah, atau sengaja goda orang kaya buat dinikahin lah. Sebenarnya Jea marah dan mau banget buat mecat mereka, tapi Jea maafin kali ini mengingat dulu mereka pernah bercerita tentang kehidupan sulit yang mereka jalani.

"Je, kata dokter perkiraan lahirnya kapan?"

"Awal tahun ini mbak," balas Jea.

"Kamu juga banyak-banyak istirahat deh, kalaupun mau olahraga yang ringan aja kaya jalan tiap subuh." Ibu menyambung memberikan peringatan pada Jea agar tidak setres menjelang persalinan.

Maklum dulu Mbak Ayu pernah mengalami setress sebelum persalinan karena membayangkan bagaimana dia akan merasakan sakit saat mengeluarkan bayinya, namun beruntung Mas Derry selalu mendampingi begitu juga ibu dan mertuanya.

"Insya Allah bu, Jea bakal usahain supaya rajin jalan tiap subuh," balas Jea.

"Bagus, Eh Je," ucap Mbak Ayu yang membuat pandangan Jea kembali teralihkan ke arah Mbak Ayu.

"Sebenarnya ada olahraga lain yang bisa kamu lakuin kalau males jalan."

"Katanya ini efektif sih buat bantu lahiran nanti asal jangan minta keluar di dalem." Mbak Ayu udah cekikikan sementara Ibu menggeleng pelan.

Suprise! Marriage | ZHONG CHENLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang