A/N : Kalian masih pantau cerita ini kan?
Btw aku kepikiran sama caska terus makanya update lagi.****
"Ini dia anak tunggal keluarga Wijaya."
"Bunuh dia."
"Ini perintah, tuan besar."
Tubuh itu membeku, dengan sekuat tenaga ia mencoba melepaskan diri. Ketika para preman itu lengah. Kakinya yang tanpa alas itu berlari menyusuri semak belukar. Tanpa sadar kakinya tertusuk duri dengan begitu menyakitkan.
"TANGKAP BOCAH SIALAN ITU!"
Samar-samar dirinya mendengar suara yang berusaha meraihnya. Tanpa peduli dia terus berlari, bahkan ketika menyadari bahwa dua hari ini belum ada makanan yang masuk ke dalam tubuhnya.
Ketika menemukan celah di sebuah lingkungan ramai, ia dengan cepat berlari menuju pinggir jalan. Namun sayangnya kendaraan roda dua itu melaju tanpa ia sadari.
BRAKK!
"Caska ..." Suara lembut wanita yang membuat hatinya begitu rindu, memanggilnya berulang kali. Semakin didekati, suaranya semakin pudar.
Dilihatnya punggung sosok wanita yang berjalan menjauh, membuat langkahnya tanpa sadar mengikuti dari belakang. Lama kelamaan jejak itu menghilang di susul keringat dingin yang kini membasahi tubuhnya.
"TUNGGU!" Caska terbangun dari mimpi buruknya. Hatinya mendadak gelisah, selama dia menghilang dan diculik. Dirinya selalu merasa ada sesuatu yang sedang ditinggilkan.
Perasaan janggal ini seakan tidak lelah untuk menghantuinya. Caska sadar, dirinya tidak bisa bergerak lebih jauh untuk menelusuri ingatan. Jero mengatakan bahwa kepalanya sudah sering terbentur benda tumpul yang keras. Jero takut kalau Caska memaksakan ingatannya, maka kondisi Caska akan semakin parah.
Untuk saat ini Caska hanya bisa bersabar dan menanti waktunya tiba. Ketika ingat bagaimana dia dikurung dan disiksa di ruangan yang bahkan tidak diketahui posisinya dimana, Caska pasti akan merasa sakit dan benci.
Caska seakan menduga bahwa dari awal kalau ini semua ulah dari Pamannya. Anak angkat Nenek dan Kakek. Namun Caska hanya bisa mengawasinya karena tau, kalau Nenek bisa jatuh sakit ketika mengetahuinya.
Ceklek!
Caska memandang pintu kamar yang kini terbuka. Sosok wanita muda masuk ke dalam kamar dengan pandangan yang terus menunduk. Tanpa mengatakan apapun wanita itu meletakkan pakaian yang sudah disetrika rapi ke dalam lemari.
"Jea."
Deg!
Wanita itu diam tak bergeming, meskipun Caska tidak sadar kalau saat ini tubuhnya bergetar kaget, "Namamu Jea kan?" Ucapnya lagi.
"I-iya benar Tuan."
"Saya gak mau maksain kamu buat kerja. Kalau semisal pekerjaannya berat, kamu bisa oper ke pelayan yang lain."
"Maaf?" Jea memberanikan diri untuk menatap Caska. Meski hatinya dilanda bimbang dan rindu.
Pria yang selama ini dia rindukan kembali memanggil namanya meski terasa sangat asing. Caska yang dulu sering bermanja, Caska yang protektif, Caska yang mencintainya. Apa sekarang sudah tidak ada lagi?
"Saya gak mau kamu sama anak kamu itu kenapa-napa. Jadi tolong, kalau kamu kamu merasa pekerjaan itu berat, maka pindahkan. Katakan pada mereka kalau saya yang memberimu perintah."
Jea tidak bisa menahan senyumnya. Sesuatu yang dia harapkan muncul, apakah Jea bisa mendapatkan lebih lagi. Meskipun sekarang Jea sadar akan posisinya.
Saat Jea hendak menjawab, pria itu lebih dulu bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil jubah mandi miliknya tanpa menoleh lagi ke arah Jea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suprise! Marriage | ZHONG CHENLE
ChickLitKeciduk berduaan di kosan sama pemuda yang bahkan tidak Jea kenal. Berakhir mereka berdua dinikahkan secara paksa akibat sanksi sosial di lingkungan kosannya. Warning! HANYA FIKSI SEMATA DON'T COPAS MY STORY Start : 7 Januari 2023