36. Caska is back

8.6K 713 69
                                    

Pagi semuanyaaaaa
Sorry ya kemarin aku habis party ulang tahun makanya baru bisa update sekarang ehehehe
Btw aku gak ada target komen lagi ya, soalnya lagi menikmati liburan
Selamat membacaa

***
Setelah satu jam lamanya barulah Caska benar-benar mengizinkan Jea untuk kembali. Sebelum pulang tadipun, ada sedikit drama dimana Caska enggan memberi izin agar Jea pulang, malah dia meminta ruang inap paling VIP untuk Jea.

Tentu hal itu langsung di tolak oleh Jea. Apalagi saat ini posisi mereka masih terlalu asing. Jea bahkan merasa agak canggung ketika berada di dalam satu mobil yang sama dengan Caska. Bahkan saat ini mereka duduk berdampingan dengan Caska yang terus menatap ke arah Jea dengan serius.

"Kamu belum jawab pertanyaan saya, Jea."

"Yang mana?"

"Apa saya bisa jadi suami kamu lagi?" Tanya Caska.

Jea kembali membisu, dia merasa tidak perlu menjawabnya dan membiarkan Caska peka. Jea juga bertanya-tanya, dengan kondisi mereka yang bak langit dan bumi ini, apa Caska memang masih mau tetap bersama?

"Kenapa kamu gak jawab lagi Jea?"

"Saya serius lho, kalau memang dulu kita adalah suami istri. Berati anak yang sekarang sedang kamu kandung---"

"Terserah kamu aja, tapi kalau dalam waktu enam bulan kamu gak inget tentang hubungan yang kamu lupain, aku boleh minta cerai?"

Caska menelan ludahnya gugup, "Aku rasa gak boleh sampai cerai."

"Ya udah, itu terserah kamu aja. Kalau kamu memang udah ngerasa gak nyaman karena gak inget-inget, kamu boleh menceraikan aku," ucap Jea yang entah kenapa malas meladeni Caska lagi.

Moodnya yang tadi tegang dan canggung lenyap saat merasakan tendangan aktif dari buah hatinya. Rasanya sedikit lelah apalagi tadi Jea sempat beres-beres rumah, mungkin hal itu juga yang membuat perutnya keram.

Diam-diam Caska tersenyum. Tidak dia sangka kalau niatnya untuk menemui Jea di kampungnya, untuk membujuk wanita itu untuk kembali bekerja atau menanyakan perihal wallpaper handphone saat pertama kali Caska ditemukan.

Mendapat jackpot seperti ini, tentu harus Caska terima. Meski masih menjadi rahasia hati kenapa Caska bisa begitu terpikat oleh Jea.

Dia pernah membayangkan untuk membawa Jea kabur bersama saja, namun ternyata bayangannya tidak perlu terlaksana, karena ada rahasia masa lalu yang dia lupakan dan Caska akan mencoba menggalinya.

"Sudah sampai tuan." Suara berat sang supir menginterupsi ketika mereka akhirnya sampai di depan rumah keluarga Jea.

"Ayo kita turun," ajak Caska.

Sementara Jea terdiam sejenak mengamati keadaan rumah. Dia melihat kedua orangtuanya sedang mengobrol dengan Haikal.

"Kamu mau ikut turun?" Tanya Jea?

"Iya, aku harus menyapa kedua mertuaku kan?"

Jea mengernyitkan dahinya, "Caska kan gak inget?"

"Memang, tapi kita harus menunjukkan bakti sebagai menantu."

"Pak, nanti pulang aja dan kabari Nenek. Terus besok pagi tolong bawakan mobil---"

"Motor," ralat Jea.

"Kok motor?" Protes Caska.

Jea tidak memberikan alasan namun ancaman, "Kalau kamu gak mau denger, yaudah kesepakatan kita batal."

Caska hanya bisa menurut. Tapi ternyata ancaman Jea tidak sampai disitu saja, dia malah meminta Caska untuk melepaskan jas dan jam tangan mewah miliknya.

Suprise! Marriage | ZHONG CHENLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang