41. Karma Datang Sendiri

8.4K 692 155
                                    

Sesuai Janji dan karena target sudah terpenuhi, maka aku update lagi wkwkwk. Yang kemarin nebak Mark SELAMAT KAMU BENAR! hahaha.
Ayo ayo gaskan komen lagi tapi spamnya jangan kebanyakan ya maksimal 3 aja ... wkwk
Ditunggu ya 135 selanjutnya ...

Sekalian mampir ke cerita di atas yo rek!***Semua terpaku melihat kedatangan Jea kembali ke rumah besar keluarga Wijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekalian mampir ke cerita di atas yo rek!
***
Semua terpaku melihat kedatangan Jea kembali ke rumah besar keluarga Wijaya. Merin yang merupakan teman akrab Jea semasa jadi pelayan sampai menganga lebar, apalagi melihat Tuan muda mereka menggenggam erat tangan Jea.

Kedatangannya pun disambut hangat oleh Nyonya besar. Jea langsung disuruh duduk di sofa ruang tengah, sementara Nyonya besar meminta salah satu dari pelayan memijat kakinya.

"Boleh minta tolong kakinya di pijat?" Tanya Nenek.

Caska langsung ambil alih, "Gak usah nek, biar Caska aja."

Jea malah menutup wajahnya malu, "Nanti aja di kamar, sekarang kamu juga duduk disini," pinta Jea pada Caska.

Gelagat Caska yang memang terkenal dingin dan tegas di kediaman Wijaya membuat pandangan para pelayan sedikit berubah tatkala Tuan muda mereka menurut pada mantan pelayan.

"Kalian pasti sudah kenal dengan Jea kan?"

"Saya tidak ingin menjelaskan secara detail. Tapi cukup kalian ketahui kalau sekarang Jea adalah Nyonya muda keluarga Wijaya. Dia adalah istri Caska."

Fira tanpa sadar berceletuk, "Kok cepet banget hamilnya."

Jea tersenyum kecil mendengar ucapan Fira, Sementara Caska berdehem pelan, "Kalian lebih baik fokus dengan pekerjaan masing-masing. Saya tidak ingin dengar di mansion ini ada banyak rumor tak sedap apalagi tentang istri dan anak saya."

Caska menarik satu sudut bibirnya ke atas, "Kalau ada rumor buruk tersebar tentang istri dan anak saya, tidak akan ada toleransi."

Mereka semua tampak menunduk hormat dan mengangguk. Apalagi Fira yang saat ini wajahnya berubah pucat karena gumaman celetukannya membuat Caska terdengar menegur dengan tegas.

"Gak nyangka banget Jea diam-diam istrinya Tuan Muda. Pantes dia suka lama di kamar Tuan Muda, terus aku juga lihat dia nangis pas denger tuan muda tunangan," ucap Merin yang masih setengah tidak percaya.

"Alah! Paling dia pake pelet itu, mana bisa anak desa menikah sama tuan muda kaya raya kalau gak pake pelet," sahut Fira menimpali.

"Astaga, lambemu to fir!"

Pak Daris yang kebetulan mau ke arah dapur, berdehem pelan agar mereka sadar kalau mereka sudah kelewat batas untuk membicarakan seseorang yang pernah menjadi rekan mereka.

"Jancoek, ada Pak Daris!" Ujar Fira kaget yang langsung ngacir entah kemana.

Merin geleng-geleng kepala, kelakuan Fira memang sebelas dua belas sama namanya, FIRA'un.

Suprise! Marriage | ZHONG CHENLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang