21. Caska sakit

6.6K 601 20
                                    

A/N : Seru juga ya nyesek gini :)
Jangan lupa mampir ke fizzo ku ges :) besok update

***

Jea bangun cukup pagi karena memang sudah terbiasa, dia melaksanakan ibadah sebelum pergi bekerja. Meski tidak terdengar suara ayam yang berkokok seperti di rumah saat itu, Jea bisa melihat hari semakin cerah.

Kemarin malam Kak Ayu menghubunginya, bertanya apa Jea baik-baik saja. Lalu Jea menjawab, kalau dia benar-benar baik-baik saja dan senang bisa bersama dengan Caska.

Seharusnya sekarang Caska sudah sarapan pagi. Tapi ketika Jea melangkah masuk ke dalam kamar pria itu, dilihatnya kamar yang berantakan dengan lampu temaram, lalu tirai yang dibiarkan tertutup rapat.

"Caska," panggil Jea.

Wanita itu segera menggeleng pelan setelah menyadari ucapannya yang salah, "Tuan muda," ulangnya kemudian masuk ke dalam kamar Caska.

Dilihatnya Caska yang kini berbaring sembari menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Hal itu membuat Jea cemas bukan main, dia jadi ingat saat Caska sakit pertama kali ketika mereka baru menikah.

"Caska, kamu gak apa-apa kan? Aku panggilin dokter ya," ucap Jea lembut kemudian mencoba mengecek suhu tubuh Caska.

"Astaga, demamnya tinggi sekali," gumam Jea.

Jea segera mencari Kepala pelayan yang kebetulan berada di ruang baca, dengan cepat Jea mendekati Pak Daris, selaku kepala pelayan dan memberitahu kondisi Caska.

"Saya akan panggilkan dokter keluarga dan memberitahukan kondisi Tuan Muda kepada Nyonya, Jea bisa menjaga Tuan muda sebentar," pinta Pak Daris.

Selama menjaga Caska, Jea tidak berhenti menggenggam tangan Caska. Berharap Caska bisa lebih tenang, karena memang daritadi Caska terus mengigau.

"Pergi!"

"Pergi!"

Tidurnya kembali terusik tak tenang. Jea hanya bisa berdoa dan berharap Caska cepat pulih. Ketika hendak bangkit, tangan Caska seakan menarik Jea untuk kembali mendekat.

"Siapa kamu?"

"Syukurlah Tuan muda sudah sadar, saya akan panggilkan Nyonya besar."

Caska menggeleng pelan, "katakan siapa kamu sebenarnya?!" dengan sisa tenaga yang ada, Caska berusaha untuk berkata lebih tegas. Jea merasa terkejut dan gugup disaat yang bersamaan. Perlahan kelopak mata itu kembali tertutup, dan melepas genggaman tangan pada Jea.

Sebenarnya apa yang terjadi pada Caska? Kenapa dia bisa kehilangan ingatan seperti ini? Bahkan sebanyak dua kali ... Apa yang sebenarnya dilalui Caska.

"Cucuku!"

Nenek masuk dengan panik, disusul kepala pelayan. Jea langsung pamit undur diri. Merasa tidak enak jika terus berada di samping Caska, meskipun dia ingin.

"Anda yang tenang nyonya."

"Aku tidak mungkin bisa tenang Daris. Cucuku hampir mati, saat itu ... Seharusnya aku lebih peka!"

Samar-samar Jea mendengar percakapan Nenek tentang kondisi Caska. Rasa penasarannya membuncah tatkala mendengar bahwa Caska hampir tidak terselamatkan.

Seharusnya pelayan disini tau mengenai berita itu. Setidaknya Jea akan bertanya pada salah satu dari mereka, atau mungkin pada Pak Daris.

Hatinya menjadi gelisah dan Jea masih terpaku di depan kamar Caska. Tungkainya lemas, bahkan Jea merasa tubuhnya melayang. Tidak bisa ditafsirkan betapa khawatirnya Jea setelah mendengar ucapan Nenek.

"Jea?"

"Apa yang kamu lakukan di depan pintu, sini!" Panggil Merin.

Wanita berambut pendek itu tampak terkejut melihat Jea yang terduduk lemas dalam kondisi hamil. Bagaimana tidak panik? Jelas-jelas Jea sedang hamil sekarang, lalu dia terlihat sangat tidak santai.

Suprise! Marriage | ZHONG CHENLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang