"Apa kau sudah memastikan lokasi tempat mereka akan melakukan penyerangan?"
Suara bernada rendah yang terdengar dingin. Ekspresi wajah yang mengeras dan tatapan tajam yang dikeluarkan sang pangeran membuat kedua bawahannya jadi terlihat serius. Mereka melangkah dengan pasti menjauhi keramaian para bangsawan yang menghadiri perayaan ulang tahun sang putri.
"Ya, Yang Mulia." Ksatria yang berjalan satu langkah di belakang Carl menjawab dengan yakin. Zair mengangkat wajahnya, menatap sang pangeran dari belakang. "Orang-orang yang dikirimkan Duke Doucheus akan menunggu di ujung hutan dan akan langsung menargetkan serangan pada kereta yang akan dinaiki Tuan Putri."
Kedua tangan Carl mengepal kuat setelah mendengarnya.
"Kelompok penyerangan terbagi menjadi dua, dan masing-masing terdiri lebih dari sepuluh orang. Sepertinya, mereka berencana menyerang dari dua sisi dan berniat memblokade jalan agar kereta tidak bisa kabur." Zair melanjutkan laporan dari hasil penyelidikannya. "Kemungkinan besar mereka akan melukai putri dan menutupinya sebagai kasus serangan bandit biasa."
Carl tiba-tiba menghentikan langkah, kemudian berbalik menatap dua orang di depannya. Aura tidak mengenakkan yang menguar darinya seolah memberi tanda bahaya. Perlahan, bibirnya mulai membentuk sebuah seringaian. "Orang-orang itu telah menjadi semakin berani saja."
"Karena Putri mulai menunjukkan perubahan, maka sudah pasti sekarang semua orang akan langsung menargetkan Putri sebelum kekuatannya semakin membesar." Giberion, bawahan Carl yang lain mengangguk setuju. Matanya memandang Carl dengan serius. "Sang Putri yang memiliki hak paling besar atas takhta tiba-tiba mulai memperbaiki kelakuan dan membangun reputasinya. Ditambah ada Baginda yang menunjukkan keberpihakannya secara terang-terangan, tentu saja Putri akan menjadi ancaman bagi mereka yang mengincar takhta."
"Aku tahu." Urat-urat di wajah Carl semakin menonjol. Pria itu terlihat jelas menahan kekesalan dan amarahnya saat tatapan menusuknya terarah pada Giberion. "Kau tidak perlu mengajariku soal ini. Cukup lakukan semua yang kuperintahkan padamu."
Carl paham dengan jelas maksud ucapan Giberion. Carl tahu. Carl juga sangat paham alasan orang-orang mulai menargetkan Ilianna.
Perubahan Ilianna yang menjadi semakin baik tentu merupakan hal yang berbahaya bagi semua yang mengincar takhta, termasuk Carl. Sebagai anak satu-satunya yang dilahirkan permaisuri, Ilianna berada di urutan pertama pewarisan takhta. Gadis itu bisa menerima mahkota kapan saja, apalagi Kaisar terlihat jelas memberi dukungannya pada Ilianna.
Seharusnya, Carl juga waspada terhadap Ilianna. Carl tidak boleh melepaskan pandangannya terhadap gadis itu. Seharusnya, Carl juga ikut mencari cara agar pengaruh dan kekuatan Ilianna tidak semakin membesar.
Tapi ...
Begitu dia menerima laporan kalau Lebecca telah meminta keluarga ayahnya untuk merencanakan penyerangan terhadap Ilianna saat gadis itu pergi menuju kuil dewi, rasa takut dan kekhawatiran Carl tiba-tiba muncul. Carl jadi cemas dengan keselamatan Ilianna, padahal tidak seharusnya Carl begitu jika dia benar-benar menginginkan takhta.
Seharusnya, Carl menutup mata dan membiarkan mereka mencelakai Ilianna. Dengan begitu, saat Ilianna terluka Carl nanti bisa berada di sisinya. Berpura-pura mencemaskannya dan melaksanakan penyelidikan untuk mengungkap dalang dibalik penyerangan itu.
Seharusnya Carl melakukannya seperti itu agar dia bisa melemahkan posisi Damien dengan mengungkapkan keterlibatan selir.
Solusi terbaik. Carl mendapatkan kepercayaan Ilianna dan Kaisar, dan dia juga bisa menyingkirkan Damien yang selalu merendahkannya.
Jadi, kenapa Carl justru mengutamakan kekhawatirannya terhadap Ilianna dibanding keuntungan yang bisa didapatkannya?
'Semua gara-gara kaisar yang tiba-tiba mengungkit masalah perayaan kedewasaan.' Carl seperti berusaha menanamkan doktrin pada kepalanya. 'Ya. Pasti itu sebabnya.'
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess Princess
RomanceIlianna, seorang Putri Kekaisaran Corentus yang dipuja sebagai mawar tercantik Kekaisaran harus mengalami kematian yang tragis di tangan adiknya sendiri dalam novel 'Precious Princess' setelah sang putri yang mendapat peran antagonis berusaha meracu...