"Grand Duke!"
Panggilan yang cukup keras itu berhasil menarik perhatian orang-orang di sekitar. Semuanya kompak menatap pada satu titik yang sama, yaitu pada sosok dua orang yang paling terkenal di Kekaisaran.
"Anda mau pergi ke mana?" Sang putri kekaisaran dengan penampilannya yang begitu luar biasa itu menahan sebelah lengan pria di depannya. Tidak peduli meski sekarang menjadi pusat perhatian orang-orang, Ilianna tetap bersikeras menahan Alceo untuk tetap tinggal bersamanya. "Dansanya akan dimulai, jadi Anda harus tetap di sini untuk berdansa dengan saya."
Ekspresi wajah Alceo terlihat sangat buruk. Dia dengan terang-terangan memberi tatapan penghinaan pada Ilianna. Menganggap Ilianna sebagai pengganggu yang merusak pemandangannya saja. Bahkan tanpa ragu, pria itu menepis kasar tangan sang putri pertama Kekaisaran dan mendorongnya kuat hingga gadis itu terjatuh ke lantai.
"Apakah Anda tuli, Yang Mulia?" Alceo sama sekali tidak terlihat merasa bersalah. Tidak peduli meski perbuatan kasarnya pada sang putri pasti akan mendapat kecaman dari pihak kaisar, Alceo tetap memberi peringatan yang jelas. "Sudah saya bilang, saya hanya ingin berdansa dengan tuan putri Rissa, bukan Anda. Jadi saya mohon pada Anda untuk jangan bersikap bodoh dan keras kepala."
Alceo langsung membalikkan badan dan melangkah dari sana tanpa ragu. Menghampiri Rissa yang berdiri di kejauhan sambil melirik dengan sorot kasihan pada Ilianna. Alceo benar-benar mengajak Rissa berdansa dan mengabaikan Ilianna. Membiarkan Ilianna jadi bahan tontonan dan gunjingan para bangsawan yang hadir di sana.
Ilianna sangat berang. Dia tidak lagi bisa mengontrol ekspresinya dan hanya bisa menggertakkan gigi sambil memberi tatapan penuh kebencian pada Rissa dan Alceo yang justru terlihat menikmati dansa mereka di depan sana.
'Sialan! Sialan! Sialan!' Ilianna terus memaki dalam hati. Dia mendesis dengan geram, dan berbisik pelan. "Kubunuh kau, jalang!"
"Kakak! Apa kau baik-baik saja?"
Pertanyaan yang terdengar penuh dengan kekhawatiran itu membuat Ilianna menoleh. Ilianna menatap kesal pada Carl yang menghampirinya dengan terburu-buru lalu membantunya untuk segera berdiri. Carl terlihat mencemaskannya dan mencoba untuk melindunginya dari tatapan para bangsawan. Namun Ilianna yang merasa sangat kesal justru mendorong adiknya itu.
"Lepaskan aku, sialan!" Ilianna bersikap kasar pada Carl.
Dada gadis itu naik-turun seiring dengan tingginya amarah yang dirasakannya sekarang. Penampilan Ilianna sekarang kacau balau karena dorongan Alceo. Rambutnya yang tadinya ditata dengan indah kini berantakan, dan gaunnya yang sebelumnya berkilau pun kini jadi kotor.
Ilianna ... benar-benar dipermalukan di depan semua orang yang hadir malam ini. Sesuatu yang tidak pernah dialaminya yang selama ini tumbuh dengan mendapat penghormatan dari orang lain.
Ilianna tidak akan melupakannya. Penghinaan yang dia alami, semua karena Rissa. Gadis rendahan yang tiba-tiba datang dan mulai melengserkan Ilianna dari posisinya yang selama ini selalu kokoh.
Ilianna ... pasti akan membalaskan dendamnya.
"Kakak...."
Suara Carl yang memelas itu tidak Ilianna pedulikan. Pandangan Ilianna hanya terfokus pada sosok Rissa yang tertawa pelan di tengah dansanya bersama Alceo, sebelum akhirnya gadis itu memilih untuk keluar dari ruangan pesta yang gemerlap itu.
Pada akhirnya, sang putri pertama Kekaisaran itu terpaksa harus pergi dari sana dengan perasaan berang. Diiringi penghinaan yang menjadi balasan setimpal untuknya yang berani melawan sang pemeran utama.
Precious Princess Bab 15.
"Balasan Untuk Wanita Jahat"***
Ilianna terbangun dengan kaget dan napas yang terengah-engah. Matanya terbuka lebar, menatap langit-langit kelambu ranjang yang ditidurinya. Berusaha menenangkan dirinya, Ilianna menatap sekeliling beberapa lama lalu beringsut duduk. Iris biru milik gadis itu kini terfokus ke depan.
Beberapa saat lalu ... Ilianna memimpikan bagian novel yang selama ini berusaha untuk dia hindari mati-matian. Meskipun itu hanya mimpi, namun kesan yang ditinggalkan membuat Ilianna merasa tidak nyaman.
Sudah Ilianna duga, meski tampak tenang di permukaan, namun kehadiran Alceo yang tiba-tiba menghampirinya sedikit-banyak pasti memengaruhi alam bawah sadarnya. Status Alceo sebagai pemeran utama pria dalam novel 'Precious Princess' sangat membekas dalam ingatan Ilianna. Apalagi, mengingat plot tentang kehancuran Ilianna dan Carl yang bermula dari pria itu.
Ilianna menghela napas berat. Padahal pagi ini terlihat cerah, namun mimpi itu malah merusak suasana hatinya. Gadis itu kemudian mengusap wajahnya dengan gusar dan bergumam frustrasi, "lagipula, kenapa pria itu tiba-tiba menghampiriku padahal hal seperti itu tidak pernah ada di cerita aslinya?!"
Ilianna sama sekali tidak bisa menebak isi pikiran Alceo. Baik saat membaca novel 'Precious Princess' mau pun saat ini, isi pikiran sang pemeran utama pria itu selalu sulit ditebak oleh orang normal.
Ilianna menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan saat pintu kamarnya diketuk dan kemudian terbuka perlahan. Dia berusaha menenangkan diri saat melihat beberapa pelayannya yang datang mendekat untuk membantunya bersiap-siap.
Ilianna sudah memutuskannya. Dia tidak ingin terlarut dan memikirkan mimpinya tentang salah satu adegan dalam novel yang pastinya tidak akan Ilianna biarkan terjadi di dunia nyata. Karena Ilianna ... sudah bertekad untuk menjauhi Alceo.
... setidaknya, itulah yang Ilianna pikirkan pagi tadi.
Namun kini, kenyataan seolah menamparnya. Takdir seolah menertawakan keinginan Ilianna dan memaksa Ilianna untuk menghadapi apa yang sudah digariskan untuknya.
"Saya memberi salam pada Yang Mulia Tuan Putri. Semoga hidup Anda dipenuhi dengan musim semi sang dewi."
Alceo membungkuk sejenak memberi salam pada Ilianna. Seperti tidak menyadari atau mungkin dia telah memilih untuk tidak memedulikan pandangan orang-orang yang kini tertuju ke arahnya, Alceo justru mencoba untuk terlihat ramah--yang malah terlihat sangat asing di mata orang-orang yang melihatnya.
"Apakah Anda sedang ingin mengunjungi suatu tempat, Yang Mulia?" Alceo terlihat jelas berusaha mendekati Ilianna. "Ah, atau Anda hanya sedang berjalan-jalan untuk sekadar mengisi waktu luang Anda?"
Alceo jelas bersemangat. Padahal Alceo bukan tipe orang yang sering terlihat senang, malah pria itu justru lebih sering memasang tampang tidak peduli dan jarang menunjukkan ekspresi positif. Jadi kali ini tentu terlihat jelas seberapa besar usaha yang dikerahkan Alceo untuk Ilianna.
Namun sang putri yang kini menjadi pusat perhatian orang-orang yang berlalu-lalang di tempat itu justru terdiam. Ilianna bahkan kesulitan mengatur ekspresinya agar tidak menatap Alceo dengan pandangan aneh. Tangan Ilianna terkepal erat.
Melalui tindakan Alceo yang menghampirinya dengan terang-terangan padahal Ilianna sebenarnya sudah sangat berhati-hati dan selalu siaga dalam jalan-jalannya kali ini agar tidak bertemu pria yang kini justru berdiri di hadapannya itu membuat Ilianna merasakan pahit di hatinya. Rasanya ... Ilianna seperti diberitahu bahwa sekeras apa pun Ilianna menghindar, semua itu sia-sia.
Sosok Ilianna adalah salah satu tokoh penting yang menggerakkan plot novel 'Precious Princess'. Hal itu membuat Ilianna tidak bisa melarikan diri dari takdirnya yang telah terhubung dengan tokoh penting lainnya seperti Alceo. Sekeras apa pun Ilianna mencoba lari, namun seolah rantai tak kasat mata telah membelenggu Ilianna dan para tokoh lainnya ke dalam satu garis takdir yang sama yang akan membuat mereka selalu terikat satu sama lain.
Tidak ada yang bisa kabur dari takdir.
Lalu ... apa yang sebaiknya Ilianna lakukan sekarang?
***
Tbc.
Buat yang baca langsung malam ini juga, selamat malmingan dengan membaca~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess Princess
RomanceIlianna, seorang Putri Kekaisaran Corentus yang dipuja sebagai mawar tercantik Kekaisaran harus mengalami kematian yang tragis di tangan adiknya sendiri dalam novel 'Precious Princess' setelah sang putri yang mendapat peran antagonis berusaha meracu...