11. Tujuan Ilianna

7.7K 979 44
                                    

"Aku ingin mulai membangun kekuatanku sendiri, jadi pastikan kau menjalankan tugas ini dengan baik."

"Saya telah menerima perintah Anda." Eyara membungkuk dalam dengan senyum samar yang menghias wajahnya. Eyara terlihat cukup senang. "Saya akan mencari orang-orang yang akan berguna untuk Anda."

"Bagus. Aku sangat menantikan hasilnya."

"Tapi ada hal yang membuat saya penasaran." Eyara tiba-tiba terlihat serius. "Bolehkah saya menanyakan sesuatu, Yang Mulia?"

Ilianna mengangguk tanpa ragu. "Tentu. Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Kenapa anda tidak membenci Pangeran Kedua padahal anda tahu kalau selama ini beliau berusaha untuk mengendalikan dan memanfaatkan anda?" Eyara akhirnya mengutarakan pertanyaannya. "Anda bahkan tidak memerintahkan untuk mengeluarkan orang-orang yang dikirim Pangeran untuk memata-matai anda."

Ilianna berkedip beberapa kali. Dia tidak menyangka pertanyaan itu yang akan ditanyakan oleh Eyara. Dia kira Eyara akan bertanya tentang pelayan yang diminta Ilianna.

Tapi, itu bukan berarti Ilianna tidak bisa menjawabnya.

Pelan-pelan, senyum tipis mulai memenuhi wajah cantik yang bermahkotakan surai emas yang berkilau. Mata biru yang seperti memancarkan laut itu juga terlihat lembut saat dia menyorot ke depan, membayangkan sosok Carl yang tersenyum manis di depannya.

"Bagaimana bisa aku membencinya padahal perbuatan yang kulakukan padanya dulu lebih buruk dari yang dia lakukan?" Pelan-pelan Ilianna mengangkat wajah. Dia melihat wajah Eyara yang terlihat terkejut. "Kau sendiri juga tahu, kan? Seburuk apa sikapku pada Carl dulu. Aku ... bahkan hanya memandangnya sebagai sebuah benda yang cantik, mainanku yang membuatku terhibur."

Eyara bungkam. Dia tidak mengira Ilianna akan mengakui perbuatan gadis itu tanpa menutup-nutupinya sedikit pun.

"Tapi itu semua adalah kesombonganku dulu. Bagiku sekarang, Carl adalah adikku. Adikku yang sangat kusayangi." Ilianna berucap tulus. "Carl adalah satu-satunya keluargaku."

Eyara terpana. Matanya yang memandang Ilianna sedikit bergetar.

Selama Eyara merawat Ilianna sejak gadis itu lahir sampai sekarang, mungkin... ini pertama kalinya Eyara melihat Ilianna setulus ini. Tidak ada satu pun kebohongan yang terpancar dari gadis yang biasanya selalu sombong itu. Kali ini, Ilianna benar-benar tulus dan serius dengan ucapannya.

Lagi dan lagi, Eyara mulai mengakuinya.

Mirip dengan Permaisuri.

Sebuah senyum mulai tercipta di wajah Eyara.

Mungkin benar. Putri yang dia layani telah berubah semakin baik. Selangkah demi selangkah, Ilianna menjadi semakin mirip dengan sosok permaisuri yang Eyara kenal.

"Baginda Kaisar akan sangat marah jika mendengar ucapan anda barusan. Bagaimana bisa anda bahkan tidak menganggap Baginda sebagai keluarga anda?"

Eyara sebenarnya bermaksud mengucapkannya hanya sebagai guyonan, tapi melihat ekspresi Ilianna yang jadi berubah, sepertinya dia telah melakukan hal yang salah.

Ekspresi Ilianna berubah datar dengan sorot mata yang dingin.

"Kau sendiri juga tahu alasannya, kan?" Ilianna berucap tanpa riak.

Eyara pelan-pelan menghela napas. Dia mengerti apa yang dimaksud oleh Ilianna. Itu, berhubungan dengan mendiang ibu dari Ilianna.

Eyara menunduk dalam, benar-benar menunjukkan penyesalannya. "Mohon maafkan kelancangan saya tadi, Yang Mulia. Saya sudah bersikap tidak sopan dan melewati batas."

The Villainess PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang