"Yang Mulia, hadiah dan surat dari Grand Duke telah tiba."
Ilianna yang sore itu tengah duduk santai di balkon kamarnya menikmati teh dan beberapa camilan kesukaannya langsung meletakkan kembali cangkir teh di tangannya ke meja. Menoleh pada Eyara dengan ekspresi wajah yang terlihat aneh.
"Lagi?!" Gadis itu terkejut bercampur kesal. Dengan mata yang sedikit melebar seolah tidak bisa memercayai apa yang baru saja didengar oleh telinganya.
Eyara tidak bisa membantu dan hanya bisa menyampaikan. Dia tahu sang putri muak dengan semua hadiah yang dikirimkan oleh sang Grand Duke, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan.
Eyara menelan ludah, terlihat enggan untuk menyampaikan. "Kali ini ... Grand Duke bahkan mengirim beberapa jenis bunga."
Ilianna langsung kehilangan kata-kata karena syok.
"Grand Duke sepertinya sangat tertarik pada kakak."
Carl yang duduk di depan Ilianna kali ini membuka suara setelah diam memerhatikan dengan cukup lama. Pemuda itu tampak tenang, terlihat darinya yang menyeruput teh dengan santai. Namun mata biru itu menatap lekat pada sang kakak.
"Ini ... sudah yang kesepuluh kalinya dalam minggu ini, kan?" Carl mengulas sebuah senyuman yang terlihat manis saat Ilianna menatapnya. "Bukankah ini menunjukkan betapa besarnya perhatian dan ketertarikan Grand Duke pada kakak?"
"Aku berharap dia tidak tertarik padaku, jadi semua ini sama sekali tidak membuatku senang."
Ilianna tidak ragu memperlihatkan ketidaksukaannya secara terang-terangan. Gadis itu cukup muak dan kesal dengan semua tindakan tidak masuk akal Alceo.
Dimulai dari Alceo yang selalu mencoba menghampirinya setiap mereka berpapasan yang membuat Ilianna jadi mengurung diri di istananya, lalu sampai pada semua hadiah yang seperti disesuaikan dengan minat dan ketertarikan Ilianna, yang dikirim ke istana setiap hari sejak pertemuan terakhir mereka beberapa hari yang lalu.
Gara-gara Alceo, kini banyak rumor yang bertebaran dan mulai muncul spekulasi-spekulasi tentang hubungannya dan Alceo. Ilianna juga sudah dengar kalau beberapa gadis bangsawan muda yang jatuh cinta pada Alceo jadi menggunjingkannya karena masalah ini.
Ilianna menghembuskan napas kasar. Kembali melihat pada Eyara, Ilianna memberi perintah. "Kembalikan semua hadiah dan surat dari Grand Duke seperti sebelum-sebelumnya. Aku benar-benar tidak ingin menambah rumor tentangku hanya karena perilaku tidak masuk akal pria itu."
"Baik, Yang Mulia. Saya akan menyuruh orang-orang kiriman Grand Duke untuk membawa kembali semua hadiah yang dikirim, tapi ...," wajah Eyara terlihat ragu. Wanita itu memberi jeda pada ucapannya untuk memilih kata-kata yang tidak akan membuat Ilianna semakin kesal. Dia lalu melanjutkan, "apa Anda ... tidak akan menulis surat balasan?"
Ilianna langsung mengernyit tidak suka mendengar pertanyaan itu. "Kenapa aku harus menulis surat balasan padanya? Apa penolakanku selama ini kurang jelas di matanya hingga aku harus menuliskannya dalam surat?"
"Itu ... sepertinya, Grand Duke salah paham dengan isi surat penolakan yang Anda kirimkan waktu lalu?"
"Hah?"
"Saat itu, Anda menulis 'saya tidak tertarik dengan hadiah yang Anda kirim', kan?"
"Lalu?"
"Grand Duke mungkin menganggap kalau hadiah yang dikirim tidak sesuai dengan selera Anda, makanya beliau selalu mengirimkan hadiah yang lain."
Ilianna terdiam membatu. Gadis itu benar-benar sudah tidak tahu harus bereaksi bagaimana lagi? Rasanya ... tali rasionalitasnya nyaris putus gara-gara menghadapi Alceo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess Princess
RomanceIlianna, seorang Putri Kekaisaran Corentus yang dipuja sebagai mawar tercantik Kekaisaran harus mengalami kematian yang tragis di tangan adiknya sendiri dalam novel 'Precious Princess' setelah sang putri yang mendapat peran antagonis berusaha meracu...