"Apa kakak sudah mendengar berita tentang kemenangan Grand Duke Esterus? Katanya dia akan segera kembali."
Tangan Ilianna yang sedang memegang cangkir teh terhenti sejenak saat Carl mengangkat topik tentang Grand Duke Esterus. Hanya sebentar, sebelum dia kembali menyesap tehnya dan bertingkah seolah tidak ada apa-apa.
Saat ini dia dan Carl tengah berada di taman utama Istana Kekaisaran, menikmati cuaca cerah dan suasana menenangkan taman yang indah ini di bawah naungan pepohonan yang rindang. Mereka minum teh bersama atas ajakan Carl beberapa saat yang lalu.
"Dia berhasil memenangkan peperangan yang sudah terjadi selama bertahun-tahun itu dan menaklukan bangsa Barbar yang terkenal dengan kekejian mereka dan taktik perangnya yang sulit dikalahkan." Carl kembali berucap. Sudur bibirnya sedikit terangkat saat dia menikmati tehnya. Setelah itu dia mengangkat wajah, melihat Ilianna melalui mata birunya. "Kakak tahu? Seluruh rakyat di Kekaisaran ini memuji Grand Duke dan mengatakan kalau dia adalah pahlawan yang dikirim oleh Dewi untuk menghukum orang-orang jahat."
"Begitukah?" Ilianna menyahut tidak tertarik. "Sepertinya dia cukup hebat."
"Kelihatannya kakak tidak begitu tertarik dengan cerita mengenai Grand Duke, ya. Padahal saat ini seluruh Kekaisaran sangat memujinya."
"Aku belum pernah bertemu dengan Grand Duke, karena itu aku merasa kurang tertarik dengan hal-hal mengenainya." Ilianna beralasan. Gadis itu meletakkan cangkir tehnya kembali ke meja dan berdeham pelan.
Sebenarnya, di dunia ini mungkin dia adalah yang paling tahu tentang Grand Duke yang menjadi topik pembicaraan mereka saat ini.
Alceo Esterus, satu-satunya Grand Duke Kekaisaran Corentus yang disebut sebagai Pahlawan kiriman dari sang Dewi. Dia adalah bawahan yang paling disukai oleh Kaisar saat ini karena kesetiaan dan kemampuannya.
Penampilannya yang rupawan juga selalu menuai pujian. Rambut biru kehitaman bagaikan langit malam, serta manik jingga yang seperti senja. Pria itu memiliki badan yang tinggi dan kekar yang pas khas seorang ksatria. Wajah tampannya juga menjadi nilai tambah dalam dirinya.
Memiliki paras rupawan dan kedudukan yang tinggi membuat banyak gadis Bangsawan jatuh cinta pada Alceo dan ingin menikah dengannya. Termasuk, Ilianna dalam novel. Saat pertama melihat Alceo, Ilianna langsung jatuh cinta dan mengejar Alceo bahkan memaksa agar Alceo menikahinya.
Tapi tentu saja Alceo menolak Ilianna mentah-mentah. Itu karena Alceo adalah protagonis pria utama dalam novel 'Precious Princess'.
Sesuai peraturan dalam novel romantis, protagonis pria hanya akan jatuh cinta dan berakhir hidup bahagia bersama sang protagonis wanita. Protagonis pria akan menolak semua wanita di sekitarnya, dan hanya memilih protagonis wanita.
Itu juga yang dilakukan oleh Alceo dalam novelnya. Alceo selalu menolak berhubungan dengan wanita mana pun, sampai Rissa datang. Rissa yang merobohkan dinding pertahanan Alceo dan membuat Alceo jatuh cinta pada semua hal yang ada dalam diri wanita itu. Alceo bahkan rela melakukan semuanya hanya untuk melindungi Rissa dan membuatnya bahagia.
Lalu diantara kebahagiaan cinta antara Alceo dan Rissa, ada Ilianna yang harus menderita karena rasa iri dan cemburu. Di saat kedua pemeran utama semakin bersinar, ada Ilianna yang semakin tenggelam dalam gelapnya kebencian buta terhadap Rissa yang dia anggap telah merebut semua hal yang seharusnya menjadi milik Ilianna.
Ilianna menghela napas. Sebenarnya, ini salah Ilianna yang asli dalam novel. Kenapa dia harus tergila-gila pada seorang pria yang bahkan tidak meliriknya sedikit pun? Padahal masih ada banyak laki-laki lain di dunia ini, tidak perlu membuat diri sendiri menderita dengan menyukai seseorang yang menyukai orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess Princess
RomanceIlianna, seorang Putri Kekaisaran Corentus yang dipuja sebagai mawar tercantik Kekaisaran harus mengalami kematian yang tragis di tangan adiknya sendiri dalam novel 'Precious Princess' setelah sang putri yang mendapat peran antagonis berusaha meracu...