24. Penyelidikan

4.2K 500 20
                                    

Sejak kecil, Alceo selalu dikelilingi oleh orang-orang yang menyukai dan menyanjungnya. Alceo lahir dan dibesarkan sebagai satu-satunya penerus keluarga Bangsawan tingkat tinggi, Esterus. Alceo terbiasa menerima perhatian dari semua orang.

Memiliki rambut biru kehitaman yang dipuji berkilau seperti memancarkan cahaya bulan di waktu malam, dilengkapi dengan manik jingga yang membuat orang-orang seperti melihat senja melalui mata itu. Alceo Esterus adalah sosok rupawan yang membuat wanita yang melihatnya jadi tergila-gila. Bahkan, pernah ada rumor seorang Nyonya Bangsawan yang sudah menikah juga mengincarnya.

Alceo memang sosok yang luar biasa. Bahkan di usianya yang masih muda, Alceo berhasil meraih banyak prestasi dengan bakat pedangnya. Dia adalah pahlawan. Ksatria kesayangan kaisar. Pria nomor satu yang menjadi incaran gadis Kekaisaran.

Alceo adalah sosok yang sangat luar biasa. Karena itu, dia sangat tidak bisa mengerti kenapa ada seorang gadis yang bisa terlihat tidak tertarik padanya sedikit pun?!

Mata Alceo menyipit. Dahinya sedikit berkerut menandakan kalau dia sedang berpikir keras saat ini. Pria itu terlihat sangat serius duduk di balik meja kerjanya.

"Jadi, Putri mulai berubah setelah mengalami kecelakaan kecil?" Alceo mengulangi apa yang baru dia dengar dari laporan bawahannya untuk memperjelas. Manik jingga itu melihat seorang pria yang berdiri di hadapannya dengan beberapa lembar kertas di tangan.

"Ya, Tuan." Venez Orxelo, salah satu bawahan yang paling dipercayai oleh Alceo selain Cornel itu menjawab sambil mengangguk sekali. "Namun dari beberapa informasi yang terkumpul, sepertinya Tuan Putri hanya berusaha terlihat tenang dan bijaksana di depan Baginda Kaisar saja."

Kening Alceo berkerut saat mendengar itu. "Jelaskan lebih lanjut."

"Tuan Putri beberapa kali terlibat perkelahian dengan Pangeran Pertama dan Pangeran Ketiga. Beberapa pelayan yang ada di sana saat perkelahian terjadi juga mendengar Putri menghina mereka berdua dan juga selir."

"Sang Putri ternyata bermusuhan dengan selir dan anak-anaknya." Alceo mengangguk-angguk. Dia mendapatkan info yang sangat bagus.

"Bagaimana pun, Pangeran Pertama adalah lawan paling tangguh bagi sang Putri untuk mendapatkan takhta. Jadi sangat wajar jika Putri begitu memusuhi mereka." Venez menghela napas. Melihat beberapa baris dokumen yang terpampang di hadapannya, "namun ada beberapa hal yang cukup janggal."

Kali ini wajah Venez terlihat sangat serius. Alisnya hampir tertaut. "Meski pun kedua pihak ini berseteru, Pangeran Pertama selalu terlihat mencoba mendekati Tuan Putri. Entah apa sebenarnya tujuan Pangeran Pertama, namun sepertinya beliau ingin membuat Tuan Putri mengundurkan diri dari posisinya sebagai calon pewaris."

"Lalu ...," Venez sedikit menggantung ucapannya, "untuk seseorang yang memiliki dukungan Kaisar untuk takhta, Tuan Putri seolah ingin menunjukkan dukungannya pada Pangeran Kedua."

Alceo berkedip sekali saat mendengar Venez menyebutkan tentang pangeran kedua kekaisaran.

Carlson Chloris. Seorang laki-laki yang diangkat sebagai pangeran dan masuk ke istana hanya setelah Kaisar mengetahui tentang kelahirannya. Carlson memiliki darah setengah rakyat jelata yang membuat posisinya berada di urutan paling terakhir sebagai seorang calon pewaris takhta.

Banyak Bangsawan yang sampai saat ini masih meremehkannya karena status kelahirannya itu. Namun untuk masalah kemampuan, Carlson adalah satu-satunya yang dinilai mampu bertanding dengan Damian.

Alceo sudah mengetahui beberapa hal tentang Carlson. Alceo juga pernah mendengar kalau pangeran itu juga memiliki wajah yang lumayan tampan. Namun Alceo sangat percaya diri dengan penampilannya. Karena itu dia sama sekali tidak mengerti kenapa secara tidak langsung, Kaisar mengatakan kalau Alceo akan kalah dari Pangeran Kedua?

The Villainess PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang