7. Pertemuan dengan Damien

10.2K 1.3K 94
                                    

Setelah memeriksa kalau semua berjalan dengan baik di istana Putri, Ilianna memutuskan untuk jalan-jalan. Dia ingin menyegarkan kembali ingatan tubuh ini tentang istana agar nantinya Ilianna tidak kesusahan.

Matahari sedang bersinar terang di atasnya, jadi Ilianna dipayungi oleh seorang pelayan pribadinya, dan beberapa pelayan lainnya mengekor di belakangnya.

Mereka sekarang berada di taman yang letaknya tidak jauh dari istana putri. Ilianna berhenti untuk sekedar memanjakan mata dengan bunga-bunga yang tengah mekar dengan indah di bawah sinar matahari.

"Apa Anda menyukainya, Yang Mulia?" Seclyn, pelayan pribadi yang memayungi Ilianna bertanya antusias.

"Ya, aku menyukai suasana di sini." Ilianna menjawab dengan senyuman.

Melihat hal-hal indah seperti ini membuat dia merasa senang dan damai. Apalagi, angin yang berhembus pelan membelai kulitnya terasa sangat nyaman, membuat dia merasa bagaikan berada di dunia lain--walau ini memang bukan dunia aslinya.

"Suatu kebetulan yang menyenangkan bisa bertemu denganmu di sini, Ilianna."

Suara seorang lelaki membuat Ilianna menoleh ke sumber suara.

Di depannya sekarang sudah ada seorang pria rupawan dengan ciri-ciri sempurna yang dipadukan dengan rambut merah seperti milik kaisar dan mata tosca yang seperti menambah nilai keindahan dalam diri pemuda itu.

"Kami memberi salam pada Bintang Kekaisaran, semoga berkat dewi selalu menyertai anda."

Para pelayan yang mengikut di belakang Ilianna langsung memberi hormat.

Ilianna menatap pemuda di depannya yang kini tersenyum manis selama beberapa saat. Pemuda itu Damien Abercio Chloris, Pangeran Pertama Kekaisaran yang digadang-gadang akan jadi penerus takhta oleh beberapa Bangsawan pendukungnya.

Orang itu, Damien, sama seperti Carl. Mereka sama-sama terobsesi dengan takhta. Hanya saja, ada perbedaan antara keduanya.

Jika Carl terobsesi dengan takhta karena ingin membuat orang-orang yang menghinanya jadi berada di bawah kakinya dan memperlakukannya dengan hormat, maka Damien adalah tipe gila yang terobsesi dengan takhta hanya untuk mengikat Ilianna dan menjadikan Ilianna hanya menjadi miliknya.

Karena sudah membaca novelnya, Ilianna jadi tahu. Obsesi Damien terhadap Ilianna bahkan melebihi obsesi Carl dalam novel pada Rissa. Damien satu-satunya orang yang tidak tertarik pada Rissa, malah menjadi satu-satunya orang yang memedulikan Ilianna saat Ilianna terus mendapat penolakan.

Tapi semua itu Damien lakukan untuk membuat Ilianna menyerah dan tunduk padanya. Damien ingin Ilianna hanya melihatnya dan mengikuti perkataannya, seperti seekor binatang peliharaan yang patuh dan loyal.

Damien orang yang manipulatif dan licik. Dia tipe orang yang sangat berbahaya karena dibutakan obsesinya pada Ilianna.

Karena itu, Ilianna sekarang jadi berpikir keras tentang bagaimana cara menghadapi Damien dan membuat Damien berhenti terobsesi padanya.

"Melihat istanamu yang begitu jauh dari sini, sepertinya bukan suatu kebetulan belaka kita jadi bertemu sekarang." Ilianna berucap dengan sinis.

Sebelah tangannya bergerak pelan, memberi perintah pada Seclyn dan para pelayannya yang lain untuk sedikit mundur dari tempat mereka sekarang. Ekspresi Ilianna jadi dingin tak bersahabat, menunjukkan ketidaksenangannya akan kehadiran Damien.

Tapi bukannya tersinggung, Damien justru tertawa pelan. Dia mengulurkan sebelah tangannya, lalu membungkuk. Pria itu mengambil sebelah tangan Ilianna dan menciumnya lama.

The Villainess PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang