29. Takdir Yang Mengikat (b)

3.6K 457 104
                                    

"Yang Mulia, kenapa Anda diam saja?" Alceo benar-benar tidak menyerah. Terus menghujami Ilianna dengan pertanyaan-pertanyaan tanpa peduli dengan ekspresi Ilianna yang semakin memburuk. "Ah, apa Anda sedang merasa tidak baik? Apa Anda ingin saya memanggilkan tabib--ah, tidak. Saya akan mengantar Anda saja."

"Saya baik-baik saja!"

Ilianna tidak sengaja menaikan nada bicaranya saat Alceo benar-benar akan menuntunnya untuk pergi menemui tabib. Gadis itu lalu menarik napas dalam-dalam berusaha untuk menenangkan diri. Setelah itu, Ilianna mencoba memaksa agar tersenyum. "Terima kasih telah memedulikan saya, tapi saya baik-baik saja, Grand Duke."

"Benarkah?" Alceo menunjukkan wajah yang terlihat ragu.

"Tapi wajah Anda--"

"Saya baik-baik saja. Sungguh."

Alceo terdiam selama beberapa detik saat Ilianna menjawab dengan menekankan ucapannya. Mata Alceo menatap sang putri dengan begitu intens sebelum kemudian dia mengangguk singkat. "Syukurlah jika Anda sehat."

Ilianna merasa sedikit tenang karena setidaknya dia berhasil menghentikan Alceo kali ini. Melirik ke sekitar, Ilianna sadar orang-orang semakin banyak yang berdatangan dan memenuhi sekitar mereka. Semua orang tampak seperti sibuk dengan urusan masing-masing, namun semua lirikan mereka membuat Ilianna sadar kalau semua yang ada di sana pasti memusatkan perhatian mereka pada Ilianna dan Alceo.

Memang merupakan hal yang sangat wajar jika Ilianna dan Alceo menjadi pusat perhatian seperti ini. Bagaimana pun, Ilianna yang merupakan satu-satunya putri yang ada di Kekaisaran Corentus dan Alceo sebagai Grand Duke Kekaisaran merupakan bahan gosip terbaik di antara para bangsawan. Ilianna bahkan sudah bisa memastikan kalau hanya beberapa jam dari sekarang, rumor-rumor tentang dirinya dan Alceo pasti akan mulai bermunculan.

Kembali menghela napas, Ilianna berusaha mengatur kembali ekspresi wajahnya dan mencoba terlihat tenang dan ramah. Dia tentunya tidak boleh hanya diam saja. Ilianna harus melakukan sesuatu untuk pergi dari sini atau mengusir Alceo.

"Maafkan saya karena terlambat menjawab pertanyaan Anda, saya hanya tidak menyangka Anda akan menyapa saya duluan." Ilianna tersenyum kecil. "Saya sedang jalan-jalan untuk mencari udara segar. Bagaimana dengan Anda, Grand Duke?"

"Saya baru akan menemui Baginda kaisar untuk melaporkan beberapa hal." Alceo benar-benar menunjukkan aura positif saat Ilianna mau meladeninya. Pria itu terlihat antusias. "Tapi saat saya melihat Anda, saya langsung menemui Anda karena sepertinya pertemuan kita sebelumnya berjalan kurang baik karena Anda terlihat sedang terburu-buru."

"Begitu rupanya." Ilianna mengangguk-angguk. "Sepertinya Anda sedang sangat sibuk, jadi saya tidak ingin menahan Anda di sini."

"Tidak apa-apa." Alceo tersenyum percaya diri. "Pertemuan dengan baginda masih beberapa saat lagi, jadi tidak apa-apa jika saya mengobrol dengan Anda sebentar."

Ilianna dibuat kehabisan kata-kata. Urat-urat wajahnya mulai sedikit menonjol.

KENAPA JAWABAN ALCEO TERDENGAR SEOLAH-OLAH ILIANNA YANG DULUAN MENGAJAK PRIA ITU BICARA DAN MENCOBA MENAHANNYA DI SINI?!

"Yaampun, saya jadi merasa tidak enak pada Anda." Ilianna menahan kekesalannya dan masih mencoba untuk menghindar. "Sebaiknya, saya segera pergi saja agar tidak menghambat pekerjaan Anda."

"Tidak, tidak. Anda tidak perlu sungkan, Yang Mulia. Saya bisa mengobrol dengan Anda beberapa saat lagi."

Ilianna rasanya ingin berteriak saja. Alceo itu benar-benar tidak peka. Kenapa bisa orang itu tidak sadar kalau Ilianna mencoba untuk menghindarinya?

The Villainess PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang