30. Hadiah

3.4K 445 54
                                    

Carl menuangkan teh pada gelas Ilianna lalu mengisi gelas miliknya juga. Meletakkan teapot di atas meja sambil melirik Ilianna sekilas, Carl mengulas senyuman manis lalu duduk di kursinya.

Carl tahu ada kegundahan dalam hati Ilianna yang coba disembunyikan gadis itu darinya. Ilianna yang mencoba menutupinya malah membuat Carl semakin penasaran. Hanya saja, Carl memutuskan untuk tidak akan melakukan sesuatu yang membuat Ilianna jadi tidak nyaman dengannya juga.

Jika Ilianna memang ingin menyembunyikannya, Carl tidak akan memaksa. Sebaliknya, Carl akan menutup mata dan telinganya. Bersikap seolah dia tidak menangkap apa pun.

"Kudengar, mereka sudah mulai menyiapkan dekorasi untuk aula istana yang akan digunakan untuk perayaan kedewasaan." Carl tersenyum manis saat Ilianna menatapnya. "Apa kakak sudah mendengarnya?"

Ilianna mengangguk sekilas. "Kepala pelayan telah memberitahuku. Katanya itu akan memakan waktu sekitar dua minggu lebih untuk selesai."

"Mungkin karena perayaan kedewasaanku dan kakak digabung, pesta perayaan kali ini memiliki intensitas yang lebih besar dibanding pesta lainnya." Manik biru Carl memandang ke bawah. Melihat pantulannya yang muncul samar di dalam cangkir teh miliknya. "Mereka bahkan menambah jumlah pekerja yang dikhususkan untuk menyiapkan pesta itu."

Carl tahu kaisar secara khusus memerhatikan jalannya persiapan perayaan kedewasaannya dan Ilianna. Beberapa bangsawan kelas atas diperintahkan untuk mengatur pesta itu sebaik dan semewah mungkin. Mereka menggunakan berbagai alat dan bahan dengan kualitas terbaik dan menyiapkan pesta dengan sangat hati-hati hingga memakan waktu pengerjaan yang lebih lama dari biasanya.

Carl sadar semua itu dilakukan bukan murni untuknya. Bagaimana pun, di istana ini Carl memiliki lebih banyak musuh dibanding sekutu. Carl dipandang remeh oleh kebanyakan orang. Mereka yang termasuk keluarganya ingin melenyapkannya. Bahkan ayahnya sendiri tidak terlalu menyukainya.

Carl sadar diri. Jika saja perayaan kedewasaannya dan Ilianna tidak digabung, mungkin perayaan kedewasaan Carl akan menjadi yang paling sederhana diantara semua pesta perayaan yang pernah dilaksanakan di istana Kekaisaran.

Jadi ... bukankah karena alasan itu Carl sejak awal tidak menolak usul Ilianna yang ingin menyatukan perayaan kedewasaan mereka? Dengan begitu, Carl bisa memanfaatkan Ilianna yang memiliki kasih sayang kaisar.

Yah, meski mungkin isi hatinya sekarang telah sedikit berubah.

"Daripada itu, aku lebih ingin membicarakan tentang hari ulang tahun adikku."

Carl mengangkat padangannya saat mendengar suara Ilianna. Melihat gadis itu yang kini tersenyum lebar dan terlihat ceria.

"Apa ada yang adikku ini inginkan sebagai hadiah ulang tahun?"

Hadiah, ya?

Carl terdiam untuk beberapa lama. Untuk sesaat, sorot mata pria itu terlihat hampa. Namun hanya dalam hitungan detik, Carl kembali mengatur ekspresinya.

"Aku tidak menginginkan sesuatu secara spesifik." Carl membalas dengan ramah. "Apa pun yang kakak berikan, aku pasti akan menyukainya."

"Hm, begitukah?"

Ilianna menyingkirkan cangkir tehnya ke samping untuk fokus sepenuhnya pada Carl. Wajah gadis itu terlihat berseri sementara mata birunya berkilau dengan antusias. Ilianna begitu bersemangat memikirkan hal-hal yang ingin dia berikan sebagai hadiah untuk ulang tahun Carl.

Ilianna sangat ingin memberikan surprise dengan kue ulang tahun dengan lilin di atasnya. Namun di kekaisaran ini tidak ada hal seperti itu. Dan meski Ilianna sangat ingin melihat Carl memegang kue ulang tahunnya lalu make a wish kemudian meniup lilin sambil mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun, tapi Ilianna tidak bisa melakukannya. Ilianna hanya tidak mau dia justru akan tercatat dalam sejarah kekaisaran karena memulai hal baru di masa itu.

The Villainess PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang