Bagian 34

164 10 0
                                        


Acara pesta ulang tahun Firma Hukum Ajisaka and Partners berlangsung sangat meriah. Di adakan di ballroom sebuah hotel bintang lima di pusat Kota Jakarta dan mengundang berbagai tamu penting, pastinya. Beberapa hari terakhir ini, Bang Ical sangat disibukkan dengan persiapan acara ini, sehingga kami jarang bisa bertemu. Saat aku datang dengan beberapa orang dari kantorku, Bang Ical segera menyapaku beserta rombongan.

"Kalian baru datang?" sapa Bang Ical di depan meja tamu. "Bagaimana perjalanannya kemari?"

"Kamu bertanya ke kami semua atau Abhiya doang nih?" tanya Pak Satya, Bang Ical tersenyum-senyum mendengar pertanyaan itu.

"Pak Satya ya, kaya nggak pernah muda saja," sahut Mrs. Kinan. "Ical tuh tanya ke Abhiy saja pak. Kalau begitu, Ayo yang lain kita buruan masuk," kata Mrs. Kinan lagi diikuti persetujuan yang lain. Merekapun segera masuk ke ruang acara meninggalkan aku dan Bang Ical serta Pak Satya.

"Ical, saya titipkan Abhiya padamu ya. Gini-gini statusnya masih pegawai saya. Jadi kalau ada apa-apa nanti saya yang repot," ucap Pak Satya, yang dijawab dengan anggukan Bang Ical. Lalu Beliau segera masuk ke ruang acara menyusul yang lain.

"Kita keliling berdua saja yuk," ajak Bang Ical segera menggandeng tanganku. Tanpa menunggu persetujuanku, dia menuntun langkahku untuk pergi mengikutinya.

"Kamu hari ini cantik banget dengan dress warna hitam ini," puji Bang Ical setelah dia memberikan segelas minuman padaku. Senyumku mengembang dan pipiku merona merah mendengar pujiannya.

"Dress ini memang sengaja aku pakai untuk acara ini," bisikku pada Bang Ical.

"Cantik, anggun dan terlihat terpelajar," pujinya lagi. "Oh ya, Abhiya mau makan apa? Aku ambilkan."

"Kita ambil sama-sama saja Bang. Bang Ical kan sudah mengambilkan aku minuman," kataku sembari menatap gelas yang kupegang.

"Aku kan ketua panitia acara ini. Anggap saja aku tuan rumah di sini," ucapnya penuh bangga. Bang Ical memang ditunjuk sebagai ketua panitia, bahkan tadi aku melihatnya memberikan sambutan yang sangat menawan.

"Baik, Pak Ketua," sahutku menggodanya.

"Sudah yuk kita makan, kamu pasti lapar dari tadi belum makan?" ajak Bang Ical.

"Bang Ical belum makan?"

"Iya, aku belum makan dari tadi siang," jawab Bang Ical.

"Aku baru ingat kalau aku juga belum makan dari tadi siang," kataku tiba-tiba.

"Ya sudah. Mari kita makan biar nggak sakit," ucap Bang Ical dan kami bergegas menuju deretan meja panjang yang menyediakan berbagai kudapan-kudapan yang dihidangkan untuk acara hari itu. Aku mengambil beberapa jenis kudapan yang kusukai, begitu juga dengan Bang Ical yang kuambilkan beberapa kudapan yang disukainya. Lalu kami berdua makan di salah satu meja yang ada di tepi kolam.

Acara pesta ulang tahun ini terdiri dari dua rangkaian acara, acara utama dan acara hiburan. Acara utama dilaksanakan di dalam ballroom dan sudah selesai berlangsung yang berisi sambutan serta beberapa pidato dari pimpinan perusahaan dan perwakilan dari rekanan. Setelah itu dimulai acara makan malam yang disertai dengan acara hiburan dan dilaksanakan di sebuah ruang terbuka yang dilengkapi dengan kolam renang yang berada tepat di samping ballroom. Acara hiburan berlangsung sangat meriah karena pembawa acara menantang peserta untuk bergantian menyanyi atau melakukan challenge yang memperebutkan berbagai hadiah yang disediakan dalam acara itu.

"Ehm... sebentar-sebentar, dari tadi kita lupa kalau ketua panitia acara ini belum kita persilahkan untuk menyanyi," ucap pembawa acara wanita yang menggunakan dress berwarna navy.

Prisoner Of Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang