Bab 2

161K 9.1K 52
                                    

Vote dulu sebelum baca, tandain typo!!!


Happy Reading
.
.
.

Langit mulai menampakkan sinarnya dengan sang surya yang malu-malu muncul di balik awan biru yang indah.

Sinarnya mulai menembus celah tirai kamar tidur seorang wanita yang masih terlelap tanpa menyadari bahwa pagi telah tiba.

Wanita itu tak menghiraukan wajahnya yang mulai tersengat sinar matahari, dia lebih memilih membalikkan tubuhnya untuk menghindari sinar matahari dan melanjutkan tidurnya kembali dengan menarik selimut hingga menutupi wajahnya.

Begitu wanita itu terlelap, seorang wanita paruh baya membuka pintu kamar, menggelengkan kepalanya menatap tingkah cucunya.

Berjalan mendekati tempat tidur, wanita paruh baya itu mengusap rambut cucunya yang masih tidur terlelap.

"Bangun, sayang. Sudah pagi, waktunya sarapan. Yang lain sudah menunggu di bawah."

"Eeengh" gumamnya karena merasa terganggu dalam tidurnya.

Mencoba membuka matanya yang masih terasa berat, Jeanna menatap sosok wanita paruh baya yang membangunkannya. "Siapa?" pikirnya dalam hati.

Wanita paruh baya itu terkekeh melihat tingkah cucunya. Alih-alih bangun dan menyapanya, Jeanna malah melamun menatapnya dengan mengerutkan kedua alisnya.

"Hei, bangun dulu. Kenapa melihat oma sambil melamun gitu." Tegurnya dengan menarik kedua tangan Jeanna agar segera bangun dan tak terlalu banyak melamun.

Akibat tarikan itu, Jeanna tersadar dan mulai ingat akan semua hal yang telah terjadi padanya. Masuk ke dalam tubuh Jeanna yang sedang hamil muda dan wanita paruh baya di depannya merupakan oma dari pemilik tubuh yang berkasnya dia baca kemarin malam.

Lanny Aumora Walter, sosok oma yang sangat berarti dalam hidup Jeanna. Lanny sangat menyayangi cucu bungsunya, karena Jeanna merupakan satu-satunya yang selamat dari insiden kecelakaan mobil bersama kedua orang tuanya.

Bagi Lanny dan Melvin sang suami, Jeanna adalah amanat terakhir mendiang anak bungsunya. Itulah sebabnya mengapa Lanny begitu menyayangi Jeanna, wanita paruh baya itu hanya tidak ingin Jeanna merasa sendirian, kesepian dan kehilangan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya.

"Morning, oma" sapanya dengan suara serak.

"Morning too, sayang" ucap Lanny dengan tersenyum ramah. "Ayo bangun, Yang lain sudah menunggumu sedari tadi. Apa kau ingin opa mu marah karena menunggumu terlalu lama?"

CUP

"No, aku akan bangun. Terima kasih oma sudah membangunkanku, aku menyayangimu"

"Sama-sama sayang"

Walaupun ada sedikit rasa canggung yang merayap dalam hatinya karena membohongi wanita paruh baya di hadapannya, namun Jeanna tidak ingin membuat orang lain sedih dan curiga. Jeanna akan berusaha untuk beradaptasi dengan tubuh barunya, terlebih sikap dan kepribadian Jeanna memiliki karakter yang sama dengannya.

Senyum sendu, Lanny tunjukkan ketika Jeanna sudah masuk ke dalam kamar mandi. Hati wanita paruh baya itu sedih, namun Lanny berusaha tegar demi Jeanna, demi keluarga besarnya. Apapun keputusannya nanti, Lanny berharap semuanya akan baik-baik saja.

Setelah membasuh muka dan aktivitas lainnya di kamar mandi, Jeanna keluar dalam keadaan segar dan melihat kamarnya sudah rapi. Jeanna merasa sangat beruntung memiliki oma yang sangat pengertian kepadanya. Meskipun ada rasa sedih dalam hatinya karena di kehidupan pertamanya, dia juga diperlakukan serupa oleh mamanya.

Become A Mother My Son [RE-UPLOAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang