Bab 32

51.6K 3.5K 117
                                    

Vote dulu sebelum baca. Tandain typo!!!

Happy Reading
.
.
.

Saat ini Jeanna dan Neta tengah bersantai di ruang keluarga menemani keponakannya bermain dengan Jeanna yang sudah rapi dan siap untuk pergi.

Di ruang keluarga itu, hanya ada Rainer yang tengah bermain dengan mainannya di karpet, sementara yang lainnya seperti Aderald, Steven dan Adeline sedang bersekolah dan masuk ke Kindergarten saat mereka berusia empat tahun. Sekarang ketiganya telah berusia lima tahun. Jonathan sendiri mengenyam pendidikan di elementary school dan berusia tujuh tahun.

"Jam berapa kau akan mengunjungi dokter, Jeanna?" Tanya Neta menatap ke arah Jeanna.

"Jam satu, aku masih harus menunggu Luxio yang masih mengurus beberapa pekerjaannya. Padahal aku tidak masalah jika harus check up sendirian."

"Dia pasti juga ingin melihat perkembangan anak-anaknya, Jeanna. Terlebih Luxio sudah lama menginginkanmu mengandung. Dia sangat menyukai anak kecil."

"Benarkah?" Jeanna terkejut mendengar informasi yang didapatkannya. Jeanna tidak pernah menyangka bahwa pria kejam itu sangat menyukai anak-anak.

"Aku melihat betapa hancurnya dia saat kau tidak ada di sisinya, terlebih saat Luxio tau kau sedang mengandung anaknya. Luxio benar-benar tulus mencintaimu Jeanna, hanya saja caranya mendapatkanmu yang salah. Meskipun dia sosok yang kejam dan kasar, dia sosok pria yang sangat bertanggung jawab dan penyayang keluarga. Aku mohon padamu, cobalah terima dia dan jalani rumah tangga kalian dengan baik." Wanita dua anak itu menggenggam erat tangan Jeanna untuk menyakinkannya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Aku... akan mencobanya, Neta." Jeanna masih mencoba menyakinkan dirinya sendiri, apakah ini saatnya dia berdamai dan mencoba untuk mencintai Luxio? Wanita hamil itu masih bingung dengan perasaannya.

"Sayang, ayo. Aunty Margareth sudah menunggu kita." Luxio menghampiri istrinya yang sedang berbincang dengan kakak iparnya.

Kemudian, wanita hamil itu melihat jam yang tidak jauh dari tempat duduknya menunjukkan pukul dua belas lebih.

"Neta, aku pergi dulu." Jeanna berpamitan kepada Netta setelah merapikan pakaiannya. Wanita hamil itu tidak perlu mengambil tasnya di kamar, karena Luxio telah membawanya kemari dan menyerahkan tas kepada sang empu.

"Iya, hati-hati di jalan."

Setelah berpamitan, pasangan suami istri itu berjalan menuju mobil yang sudah terparkir di depan mansion.

"Hati-hati sayang." Pria itu meletakkan tangannya di atas kepala Jeanna agar istrinya tidak terbentur atap mobil saat masuk.

Setelah melihat istri yang sudah duduk dengan nyaman, Luxio melangkah masuk ke kursi pengemudi. Kali ini Luxio tidak ingin menggunakan supir, agar dapat menikmati waktu berdua dengan sang istri.

Mobil mulai melaju membelah jalanan kota yang semakin macet karena banyaknya orang yang sibuk beraktivitas.

Setelah menempuh beberapa waktu, sekarang Jeanna dan Luxio berada di salah satu rumah sakit ternama untuk memeriksakan kandungan Jeanna.

"Luxio." Pria itu berbalik saat mendengar seseorang memanggil namanya.

"Halo sayang, apa kabar?". Wanita itu bertanya sambil memeluk singkat Jeanna setelah menanyakan kabar istri keponakannya.

"Baik, aunty."

"Kalian akan menemui dokter Andrea, bukan? Aku sudah menjadwalkannya untuk istrimu. Ruangannya berada di lantai 4, tiga lorong sebelah kanan paling ujung. Maaf, aunty tidak bisa mengantarkan kalian karena sudah ada beberapa pasien yang menunggu."

Become A Mother My Son [RE-UPLOAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang