Bab 16

77K 5.2K 129
                                    

Mumpung aku lagi baik hati. Yang pada minta buat double up, done yaa. Kalo di double minta tolong vote nya jangan di skip >_<

Typo bertebaran!!!!

Jangan lupa vote dulu sebelum baca, bacanya pelan-pelan aja. Biar kerasa feelnya.

Happy Reading
.
.
.


Rasa sunyi dalam ruang inap Jeanna membuat detak jam yang terpasang di dinding terasa terdengar begitu nyaring. Membuat rasa sepi menumpuk di hati Luxio.

Luxio merasa sangat menyesal, sungguh. Andai saja dia rela melepaskan, andai saja dia tidak menodainya, andai saja dia tidak terlambat mencari dan segera menemui wanitanya. Mungkin semua ini takkan terjadi. Luxio hanya bisa berandai-andai tentang apa yang telah terjadi.

Luxio melipat kedua tangannya di hospital bed Jeanna, salah satu tangannya menggenggam tangan wanitanya dan menundukkan kepalanya. Luxio menghela nafas lelah dan kecewa menjadi satu.

Semua ini terjadi karena dirinya. Namun, Luxio juga bersyukur karena Jeanna masih mau mempertahankan anak yang ada dalam kandungannya.

Dengan mata terpejam, Luxio menikmati rasa sunyi yang dirasakannya sekarang. Rasa sepi ini begitu berbeda dengan kesunyian yang dia rasakan sebelumnya. Karena perasaan lega tumbuh di dalam hatinya saat sang pujaan hati berada dalam jangkauannya.

Kini jam sudah menunjukkan pukul dini hari, yang artinya Luxio telah berada di ruangan Jeanna selama hampir tiga jam. Menemani wanitanya yang masih belum sadarkan diri karena obat tidur yang diberikan oleh dokter tiga jam lalu.

Luxio masih memikirkan perkataan dokter Andrew. Tentang kerusakan sel otak yang dialami oleh Jeanna. Apa yang terjadi dua bulan lalu setelah wanitanya meninggalkan mansionnya? Batin Luxio bertanya-tanya.

Luxio tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika hal buruk merenggut salah satu di antara wanitanya dan calon anaknya.

Luxio mendongakkan kepalanya ketika ruang inap Jeanna diketuk dari luar.

"Masuk." Ucap Luxio dengan tegas saat melihat salah satu bawahannya menginterupsinya yang ingin beristirahat sejenak.

"Apa yang terjadi?" Tanya Luxio dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Itu tuan muda, di luar ada beberapa orang yang tengah mencari keberadaan nona muda."

"Siapa mereka?"

"Mereka mengaku sebagai keluarga nona muda tuan."

"Suruh mereka masuk." Perintah Luxio dan setelah itu bawahannya keluar menjalankan tugasnya.

Tidak lama kemudian, derap langkah kaki saling bersahutan mendekati ruang inap wanitanya dan tidak lama pintu berbuka, menampilkan empat orang pria dan dua orang wanita paruh baya.

Luxio sedikit terkejut melihat keluarga yang dikenalnya, meskipun wajahnya tetap datar. Namun rasa terkejut itu berubah menjadi rasa sakit ketika salah satu rekan kerjanya mulai membogem pipinya dengan kerasa, membuat Luxio jatuh tersungkur hingga hidung dan mulutnya berdarah.

BUG

"Bastard kau, Luxio! Apa yang kau lakukan pada adikku, hah!!"

Amarah Arthur yang telah tertahan selama ini akhirnya meledak saat dia mengetahui siapa orang yang telah menyebabkan adiknya menderita seperti ini.

Kalau saja Arthur tahu bahwa Jeanna lah orang yang sedang dicari oleh rekan kerjanya ini, dia akan menyembunyikan identitas dan jejak Jeanna.

Sementara kelima orang lainnya merasa terkejut dan sekaligus bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Semuanya terjadi begitu cepat, bahkan Zarro tidak bisa menahan kakaknya meskipun dia tidak tau apa yang sedang terjadi.

Become A Mother My Son [RE-UPLOAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang