VOTE DULU SEBELUM BACA. TANDAIN TYPO!!!
ABSEN DULU YUK, PAKE NAMA IDOL KESUKAAN KALIAN!!!
BTW, TAU CERITA INI DARI MANA NIH??
AKU JUGA MAU UCAPIN TERIMA KASIH SAMA KALIAN YANG MASIH MAU NUNGGU CERITAKU DAN SELALU SUPPORT AKU.
Happy Reading
.
.
.Luxio masuk ke dalam ruang ICCU dengan menggunakan pakaian steril dan juga masker. Pria itu memohon pada Margareth agar sekali saja di ijinkan untuk menemui istrinya.
Mendudukkan tubuhnya disamping brankar, Luxio mengecup kening istrinya berulang kali. Mengucapkan rasa terima kasih karena Jeanna mampu untuk bertahan melewati masa kritisnya. Meskipun Jeanna belum sama sekali menunjukkan kesadarannya.
"Terima kasih sayang, terima kasih sudah mau bertahan"
Luxio mendekatkan wajahnya pada telinga istrinya dan mengucapkan kalimat itu berulang kali.
Menggenggan tangan kanan Jeanna, Luxio berbicara banyak hal kepada istrinya itu tentang kesehariannya juga tentang perkembangan anaknya.
Margareth bilang, alam sadar Jeanna akan merespon segala hal dan membuatnya semangat untuk membuka mata. Maka dari itu, Luxio lebih memilih menceritakan tentang putranya.
"Putra kita sangat tampan dan menggemaskan, sayang. Dia sudah mulai bisa merespon saat diajak bicara."
Luxio tersenyum saat membayangkan putranya sudah mulai bisa mengenali suaranya saat datang menjenguknya ke ruang NICU.
"Maaf, aku tak menunggumu terlebih dahulu untuk menamai anak kita." Ucapnya sendu. Seharusnya Luxio mampu bersabar untuk menunggu istrinya bangun dan menamai anak mereka bersama-sama.
Hanya saja, semua orang memprotesnya. Mereka tak bisa jika hanya memanggil anaknya dengan kata 'baby' saja tanpa tau nama lengkapnya.
"Aku memberi dia nama Kenneth Custodio D'aquilas, anak tampan yang menjadi malaikat pelindung bagi kedua orang tuanya. Nama itu sangat cocok untuknya saat bayi kita bisa menyelamatkanmu dari masa kritismu, sayang"
Luxio belai dengan lembut pipi istrinya dan menghapus air mata yang merembes membasahi pipinya yang mulai tirus.
"Jangan menangis, aku disini selalu menunggumu untuk membuka mata. Kamu harus segera bangun dan kita rawat anak kita sama-sama"
Pria itu sangat merindukan manik biru terang istrinya membuka mata. Senyum manisnya, sifat manja nya, semua tentang Jeanna, Luxio rindu.
Tak pernah sedikitpun waktu yang tersisa tanpa adanya Jeanna disisinya. Hidupnya terasa kosong dan tak berarti setelah kejadian itu, harta dan semua hal yang dimilikinya seakan benar-benar tak ada artinya. Luxio kehilangan tujuan hidupnya.
Bahkan pria itu tak bisa fokus dalam bekerja, Luxio selalu merenung, diam melamun memikirkan kesalahan yang membuat dunia nya jungkir balik.
Pria yang dulunya tak pernah mengenal tuhan dalam hidupnya itu, selalu memohon ampun. Mencoba bernegosiasi dengan tuhan dengan cara apapun, mengharapkan belas kasihnya agar istri dan anaknya tetap berada disisinya.
Setelah kejadian itu, Luxio selalu memikirkan hukum tabur tuai yang dialaminya. Tentang balasan tuhan yang tak tanggung-tanggung menerjang hidupnya, mengingatkan kejadian silam dimana sikapnya selama ini dalam memperlakukan dan mendapatkan istrinya.
Sikapnya yang jahat pada Jeanna? Sikapnya yang memaksakan kehendak dengan menikahi paksa istrinya? Sikapnya yang kasar dan terlalu keras pada istrinya saat awal-awal menikah dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become A Mother My Son [RE-UPLOAD]
Fanfiction⚠️⚠️⚠️ Disclaimer, cerita ini tidak diperuntukkan untuk usia di bawah umur || DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIASME!!! ⚠️⚠️⚠️ Yang tak pernah terpikirkan dalam benak gadis cantik itu kini menjadi hal mustahil yang ia alami. Clara Amberly Jensen, gadis...