Bab 4

115K 6.7K 77
                                    

Vote dulu selum baca, tandain typo!!!

Happy Reading
.
.
.

Bara menurunkan Jeanna yang pingsan perlahan ke ranjang, memandang prihatin pada keponakannya yang harus menghadapi cobaan hidup yang sulit.

Setelah membaringkan Jeanna di tempat tidur, Valerie mengambil kotak P3K yang dibawanya dan membukanya. Dengan hati-hati Valerie membersihkan luka di telapak kaki dan tangan keponakannya dengan goresan yang cukup dalam sambil menunggu kedatangan dokter keluarganya agar luka Jeanna tidak terinfeksi.

Valerie meringis melihat luka itu dan menatap sedih keponakannya yang tengah tak sadarkan diri. Valerie tidak menyangka bahwa kehidupan yang dijalani oleh keponakannya begitu berat. Dia hanya berharap kepada tuhan agar kebahagiaan segera datang kepada keponakannya.

Sementara itu, Lanny duduk di ranjang dekat kepala cucunya dan mengelusnya dengan perasaan sedih. Lanny tidak pernah menyangka bahwa semuanya akan berakhir seperti ini. Lanny berharap agar suaminya menyadari kesalahannya dan tidak mengulanginya lagi.

Tidak lama kemudian, Melvin dan Bara memasuki kamar Jeanna diikuti oleh seorang dokter yang mengikuti keduanya dari belakang.

"Periksa cucuku," titahnya

"Baik tuan,” jawab dokter itu dengan cepat sambil melangkahkan kakinya menuju ranjang nona mudanya dan membuka tas kerjanya untuk mengambil alat-alat kedokterannya guna memeriksa keadaan Jeanna serta menjahit luka yang cukup besar di telapak kaki Jeanna.

Lalu masuk salah satu bodyguard setelah mengetuk pintu dan meletakkan koper-koper Jeanna di samping lemari pakaian dan pamit undur diri.

Bara yang duduk di samping Melvin menatap ke arah Jeanna yang sedang diperiksa oleh dokter keluarganya dengan pandangan datar.

"Bagaimana keadaannya dokter Adrian?" Tanya Lanny dengan perasaan cemas.

Dokter Adrian membalikkan badannya dan menatap ke arah keluarga Walter yang juga menatap ke arahnya dengan raut khawatir.

Dokter Adrian menghela nafas dan mulai menjelaskan apa yang terjadi pada pasiennya.

"Bukankah saya sudah pernah mengatakan agar tidak memicu trauma nya kembali lagi?" Jelasnya.

Melvin yang mendengar hal itu pun mengepalkan kedua tangannya.

"Meskipun nona Jeanna mengalami amnesia, kita tidak bisa mengabaikan reaksi tubuhnya begitu saja. Trauma yang dialaminya sangat berat dan jika dibiarkan terus-menerus akan semakin mengganggu kesehatan mentalnya. Saya menyarankan untuk tidak memicu munculnya trauma tersebut. Sebisa mungkin, pasien harus menjalani psikoterapi dan hindari dari stress yang berlebihan agar trauma yang dialaminya tidak semakin parah.”

"Cucuku tidak gila!"

Melvin yang mendengar teriakan istrinya segera berdiri dan mendekatinya. Menuntun istrinya untuk duduk disebelahnya sambil menenangkannya agar tidak mengganggu waktu istirahat cucunya.

"Saya tidak mengatakan bahwa cucu anda gila, nyonya. Namun psikoterapi juga merupakan salah satu metode pengobatan khusus yang dilakukan untuk membantu pasien bisa sembuh dari traumanya." Jelasnya.

Become A Mother My Son [RE-UPLOAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang