Bab 36

42.5K 3.1K 68
                                    

Vote dulu sebelum baca, tandain typo!!!!

Happy Reading
.
.
.

Hari ini suasana hati Jeanna sangat bahagia, wanita hamil itu berjalan menuju dapur untuk membuatkan makan siang sekaligus memberikan kejutan untuk suaminya.

Jeanna saat ini tengah sibuk berkutat dengan peralatan di dapurnya. Wanita itu sedang menyiapkan makanan favorit Luxio yaitu pasta udang merah dengan taburan paprika di atasnya.

Para maid yang bekerja di bagian dapur sudah meminta Jeanna untuk tidak menyentuh peralatan dapur, namun wanita hamil itu menolak. Jeanna ingin menyiapkan makan siang khusus untuk suaminya. Karena banyaknya masalah yang terjadi beberapa bulan ini membuat hubungan mereka menjadi semakin dekat.

Setelah beberapa bulan menjadi istri Luxio, Jeanna belum pernah sama sekali menginjakkan kaki di kantor suaminya.

Wanita itu ingin sekali Luxio mencoba masakannya tanpa merasa kesulitan dengan perutnya yang semakin membuncit.

Olivia yang mendengar keributan di dapur segera melangkahkan kakinya ke sana dengan tergesa. Wanita paruh baya itu terkejut melihat Jeanna yang berjalan mondar-mandir dengan perut besarnya menghiraukan para maid yang berusaha menghentikannya karena wanita itu bersikeras ingin membuatnya sendiri tanpa bantuan siapapun.

"Sayang, biarkan maid yang membuatkannya." Cegah Olivia saat wanita paruh baya itu telah sampai disisi menantunya.

Para maid yang melihat kedatangan Olivia segera menundukkan kepala mereka. Mereka bingung harus bagaimana mencegah wanita hamil itu untuk tidak menyentuh dapur. Para maid hanya takut mendapatkan semburan amarah dari majikannya lagi.

"Mom." Wanita hamil itu terkejut atas kedatangan mertuanya yang tiba-tiba sudah berada disampingnya.

"Biarkan maid yang mengambil alih pekerjaanmu, sayang." Namun pergerakan Olivia terhenti saat Jeanna menolaknya.

"Biarkan untuk kali ini aku yang membuatnya mom, sekali saja." Mohon Jeanna pada mertuanya.

Olivia yang melihat wajah memelas menantunya hanya bisa mengangguk lemah, menyetujui permintaan Jeanna. Wanita paruh baya itu tidak sanggup jika Jeanna memandangnya seperti itu.

Akhirnya Olivia memilih untuk membantu Jeanna meskipun wanita paruh baya itu cukup ngeri melihat pergerakan lincah menantunya.

Setelah selesai membuatkan makan siang, Jeanna meletakkannya di kotak yang telah disiapkan dan menatanya.

"Kau sudah memberitahu Luxio, sayang?" Tanya Olivia yang sedang membantu menyiapkan bekal untuk anaknya.

Jeanna menggelengkan kepalanya dan memasukkan kotak bekal ke dalam tas.

"Belum, mom. Jeanna ingin memberikan kejutan untuk Luxio." Katanya bersemangat dan tertawa kecil setelahnya membayangkan raut terkejut suaminya membuat Olivia menggelengkan kepalanya maklum dengan tingkah menantunya itu.

"Baiklah, mommy akan meminta pak Joe mengantarkanmu ke kantor suamimu." Ucap Olivia dengan mengelus rambut menantunya sayang.

"Terima kasih, mom"

Jeanna memeluk ibu mertuanya dan dibalas oleh Olivia. Jeanna merasa sangat beruntung mendapatkan mertua yang sangat baik seperti Diego dan Olivia.

Jeanna merasa malu karena sempat membayangkan akan mendapatkan ibu mertua yang jahat seperti drama yang pernah wanita hamil itu tonton, membuatnya seketika merinding.

"Kau bersiaplah terlebih dahulu, sayang. Pak Joe sudah menghidupkan mobilnya di depan." Olivia menepuk-nepuk pelan punggung menantunya agar segera bersiap.

Become A Mother My Son [RE-UPLOAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang