Bab 24

58.7K 4.1K 155
                                    

Vote dulu sebelum baca, tandain typo!!!!

Happy Reading
.
.
.

Luxio menghentikan mobilnya tidak jauh dari mansion Walter, mengamati situasi terlebih dahulu sebelum mengemudikan mobilnya untuk masuk ke dalam sana.

Dia berdecak ketika melihat begitu banyak bodyguard yang berjaga di sana.

Saat ini, Luxio memutuskan untuk menemui keluarga istrinya secara kekeluargaan. Bagaimana hasilnya nanti, Luxio harus bisa membawa Jeanna pulang ke mansion mereka.

"Ck, mengapa mereka banyak sekali!!"

Karena melihat situasi yang tidak menguntungkannya saat ini, Luxio menelepon bawahannya untuk mengirimkan beberapa bodyguard ke mansion Walter.

"Kirim beberapa bodyguard ke alamat yang saya kirimkan. Dalam waktu kurang lebih setengah jam, mereka harus tiba di sini." Perintahnya.

"Baik tuan, saya mengerti." Meskipun pria itu tidak mengerti mengapa boss nya menyuruh anak buahnya untuk datang ke alamat tersebut, namun dia tidak ingin bertanya lebih banyak lagi daripada kemarahan bosnya akan membawa nasib buruk untuknya.

Luxio kembali mengemudikan mobilnya hingga tiba di gerbang yang menjulang tinggi. Namun, belum sempat Luxio sempat membunyikan klaksonnya, salah satu bodyguard mendekatinya.

"Sampaikan kepada Mr. Melvin, saya ingin bertemu."

Setelahnya, bodyguard tersebut menginformasikan kepada rekannya bahwa salah satu keturunan De Aquilas ingin bertemu dengan tuan besarnya.

Melvin sempat terdiam dan menatap datar bawahannya yang menyampaikan informasi tentang kedatangan Luxio. Namun, dia akhirnya mengiyakan dan menyuruhnya untuk masuk.

"Silahkan tuan, tuan Melvin sudah menunggu anda di dalam."

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Luxio segera mengemudikan mobilnya hingga tiba di pelataran pintu masuk mansion.

Membuka pintu mobil, Luxio melangkah masuk setelah dipersilahkan oleh bodyguard yang sudah siap siaga menunggu kedatangannya.

Luxio mengangkat sebelah alisnya ketika melihat situasi itu, lalu tersenyum smirk. Mencoba mengabaikan dan berpura-pura tidak tahu apa-apa. Meskipun dia mengerti situasi tegang yang terjadi.

Mendudukkan tubuhnya, Luxio menyilangkan kaki kanannya bertumpu pada kaki kirinya. Matanya mengedarkan pandangan ke sekeliling ruang tamu, karena ini adalah pertama kalinya dia datang ke sini.

Luxio mengetukkan jari-jarinya pada sandaran tangan sofa karena orang yang dia tunggu belum juga datang.

Suara langkah kaki terdengar, namun Luxio tidak menoleh sama sekali. Sikap arogannya begitu kental. Itulah sebabnya dia dijuluki pria dingin dan kejam, terutama sikap otoriternya yang tidak bisa dibantah.

Melvin menatap datar pada Luxio, lalu dia lalu duduk di sofa tunggal tidak jauh dari tempat pemuda itu duduk.

"Apa yang membawamu datang di sini?" Tanya Melvin dengan nada dinginnya.

"Tentu saja untuk menjemput istriku." Luxio tersenyum smirk ketika melihat respon Melvin.

"Kau tidak bisa membawanya."

"Apa alasan anda bahwa saya tidak boleh membawa istri saya. Secara hukum, Jeanna sudah resmi menjadi istri saya. Tentu saja Jeanna hak paten milikku."

"Pernikahan kalian tidak akan pernah sah, karena kami tidak pernah merestuinya."

Luxio tertawa keras mendengar jawaban yang menurutnya sangat lucu. Dia pikir Luxio peduli akan hal itu. Apa yang menjadi miliknya akan selalu menjadi miliknya.

Become A Mother My Son [RE-UPLOAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang