Tertarik bukan berarti suka, kan?
*****
Tjandrata Gala Eve, acara tahunan milik keluarga besar Tjandrata. Acara ini akan menjadi acara termegah tahunan yang hanya diselenggarakan oleh Tjandrata. Tentu saja, acara ini berbarengan dengan anniversary Tjandrata & Co. dan tentunya, ulang tahun Dhiya Tjandrata.
Pesta besar-besaran ini tentunya akan sangat ramai. Berbagai macam orang dengan jabatan-jabatan tertinggi akan hadir. Mereka akan hadir, dan akan memasang wajah saling menyukai di depan.
Mars berdiri dengan tuksedonya. Lelaki itu tampak sangat gagah dan menawan. Di belakangnya, seorang pengawal pribadi yang memang Dhiya Tjandrata utuskan untuk menjaga Mars malam ini juga berdiri dengan tegap. Menunjukkan aura yang menawan.
"Tuan muda, arah jam sembilan. Jonathan Downey bersama putrinya," bisik pengawalnya.
Mars mengangguk. Ia menarik napasnya lalu berjalan dengan penuh wibawa menuju Jonathan Downey yang baru saja datang dengan tangan yang terkait menggandenh putrinya- Eldeiska Downey. Gadis itu tampak menawan, Mars mengakuinya.
"Mr. Downey,"
Mars menunduk sedikit, menunjukkan hormatnya pada menteri perdagangan tersebut.
"Ah, Tjandrata kecil," ucap Jonathan Downey berbasa-basi.
Mars tersenyum kecil. "Ms. Downey," sapa Mars dengan sopan.
"Panggil saja aku El,"
Mars mengangguk. "Mungkin saya bisa mengantar kalian bertemu dengan oma saya? Atau mungkin ingin menikmati hidangan dulu? Kebetulan oma saya sedang persiapan untuk speech malam ini,"
Mars mungkin hanya tersenyum sopan. Namun Eldeiska terpesona. Selalu terpesona dengan lelaki itu.
Eldeiska Downey melepaskan pegangannya pada Jonathan lalu maju selangkah mendekati Mars.
"Mungkin biarkan papi yang menemui oma kamu Mars, dan kamu tetap di sini menemani aku,"
Mars menatap gadis itu. Gadis yang maju selangkah mendekatinya. Gadis yang tingginya hanya sebatas dagunya meskipun sudah memakai hak tinggi.
Aromanya bukan aroma coklat.
Tanpa sadar Mars membandingkan gadis di hadapannya dengan gadis beraroma coklat, satu-satunya gadis beraroma coklat yang Mars kenal, Tatiana.
"Ah, saya juga setuju. Biarkan pengawal di belakangmu itu mengantar saya menuju Dhiya Tjandrata dan kamu tetap menemani putri saya. Sepertinya kalian butuh waktu untuk saling mengenal lebih dalam,"
Mars menggeleng. "Pengawal saya tidak akan pergi kemana-mana meninggalkan saya sesuai perintah oma saya, dan apabila perlu, saya yang akan mengantar langsung anda bertemu oma saya. Sudah menjadi keharusan tuan rumah menjamu undangannya,"
Mars kemudian menatap Eldeiska dan tersenyum tipis. "Dan mungkin kita bisa mencukupkan sesi perkenalan ini karena saya sudah tau nama kamu, Eldeiska,"
Mars mundur selangkah. Ia membuka tangannya mempersilakan Jonathan dan Eldeiska Downey dengan sopan.
"Mari saya antar," ucap Mars kemudian melangkah mendahului mereka menuju barisan VIP tempat dimana keluarga Tjandrata -atau mungkin hanya dirinya, Venus, dan Dhiya Tjandrata- duduk.
"Saya suka sekali dengan pesta ini. Megah, dan selalu bernuansa klasik,"
Mars tersenyum tipis mendengar Jonathan Downey mencoba membuka pembicaraan dengannya selagi mereka berjalan menuju Dhiya Tjandrata.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Too Well
Dla nastolatków[ON GOING] [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA CERITA INI!] "I don't want you to get hurt. No- in fact, I don't want us to get hurt. We will never make it Mars. Admit it," Tatiana Aulia Arshandra. Gadis dengan sejuta misteri bagi siapapun yang mengenalnya...