•Chapter 17• Won't Stop

416 56 9
                                    

As long as I'm here, no one can hurt you.

*****

"Mars ngelihatin lo," bisik Lily.

Tatiana yang sedang memakan siomaynya menghela napasnya. Ia berusaha tidak terpengaruh dengan ucapan Lily.

"Ti. Gue penasaran banget deh. Sejak kalian balik dari Jogja, kok lo sama Mars bisa-bisanya nggak teguran sama sekali?" tanya Syaena.

Zaski mengangguk setuju. "Ya emang dari awal nggak ngobrol juga sih. Cuma masa sebulan nggak bikin kalian setidaknya ngobrol dan akrab?"

Tatiana mendecak dalam hatinya. Topik ini lagi. Jujur saja ia sudah jengah dengan kata Yogyakarta. Entah mengapa Tatiana menjadi benci dengan kota itu tanpa ia sadari.

"Atau kalian nggak ada cinlok gitu sama peserta-peserta di sana?" tanya Syaena sekali lagi.

Ketiganya dengan kompak menatap Tatiana menunggu jawaban dari gadis itu. Namun Tatiana tetap terdiam.

"Ti," panggil Lily.

Tatiana mendongak. Menatap ketiga temannya lalu menggeleng pelan.

"Gue di sana sama dia sama-sama jalanin hidup masing-masing dan nggak ikut campur urusan pribadi," jawab Tatiana.

Ketiganya mendesah kecewa. Padahal mereka sudah berharap akan ada cerita lanjutan dari Tatiana mengenai kisahnya di Yogyakarta dengan Mars.

"Kok bisa ya. Gue kalau jadi lo pasti udah cinlok berat," ucap Zaski.

Syaena mengangguk. "Apalagi modelan kayak Mars. Gampang banget pasti ini hati luluh. Lagian masa Mars nggak cinlok sama lo Ti? Yakin lo? Lo cantik begini, pinter banget pula,"

Tatiana mendengus. "Selera Mars pasti tinggi lah. Gue juga. Selera gue bukan Mars,"

Tatiana lagi lagi dengan segala kebohongannya yang sudah sangat lihai.

"Tati,"

Tatiana mendongak dan tersenyum tipis pada Gendra. Namun keningnya berkerut tipis melihat lelaki yang berdiri di samping Gendra.

"Hai guys, kenalin ini teman sekelas gue, Lody,"

Tatiana menaikkan sebelah alisnya dan dibalas oleh kedipan menggoda dari Gendra. Tatiana mendengus.

"Tati," ucap Tatiana pelan lalu menjabat tangan lelaki itu.

Lagian siapa yang tidak mengenal Lody? Ketua osis yang merangkap sebagai ketua angkatannya.

"Lo gila ya Gen ngenalin Lody ke kita? Siapa yang nggak kenal Lody?" kesal Syaena yang dibalas kekehan oleh Gendra.

"Soalnya ada yang pingin kenalan," balas Gendra membuat Tatiana mendecak.

"Hah siapa? Lo, Ti? Lo emang nggak kenal Lody?"

Tatiana menggeleng. "Cuma tahu aja, nggak kenal. Ini baru kenalan," balas Tatiana.

Lody tersenyum tipis. "Nggak ganggu kan kalau gue sama Gendra join di sini?"

"Gendra mah nggak usah lo omongin gitu emang selalu join tanpa diundang," sindir Zaski.

Gendra tertawa. "Duduk sini Dy,"

Gendra lalu mengambil duduk di hadapan Tatiana sedangkan Lody duduk di samping Tatiana. Tatiana menggerutu dalam hatinya.

Apakah Gendra tidak bisa melihat waktu yang pas untuk mengenalkannya dengan lelaki?

"Lo nggak sibuk Dy? Biasanya osis kalau jam istirahat ada aja kegiatannya," tanya Lily.

All Too WellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang