"Kamu beneran gak kerja?"Lucas bertanya, untuk memastikan lagi.
"Iya, mau ngabisin waktu sama Mama Papa aja. Gapapa kan?, kerjaan hari ini bisa aku urus dari rumah kok"
"Gapapa sayang, aku cuman mau mastiin aja. Karena kamu gak biasanya bolos kerja meskipun Mama sama Papa ada disini"
"Pulang jam berapa?"Jeno mengikuti Lucas sampai Lucas berada di sebelah mobilnya.
"Kerjaan hari ini agak banyak, sekarang aja gak bisa ikut sarapan takut telat. Tapi aku usahain jam 8 malam pulang biar kita bisa makan malem bareng. Bilang ke Logan, maaf gak pamitan ke dia"
"Oke, hati-hati. Jangan lupa sarapan sampe kantor"Percakapan di pagi hari yang cerah ditutup dengan kecupan yang Jeno berikan pada bibir Lucas, membuat Lucas tertawa pelan lalu berangkat dengan mengendarai mobilnya.
Jeno buru-buru masuk kedalam rumah, menemui Papanya yang sudah berada di dapur. "Papa, Mama mana?dia sama anak aku udah bangun?"
"Mereka lagi di taman belakang, katanya sih mau olahraga. Semalam sebelum kita tidur mereka udah janjian. Terus sekarang ini kamu jadi yang mau belajar masak?"
"Iya, karena Mama gak sanggup ngajarin. Jadi Papa aja"
Taeyong itu sebenarnya bisa-bisa saja mengajari Jeno memasak, tapi kesabaran Taeyong untuk mengajari orang memasak itu tipis sekali. Jadilah Jaehyun yang diminta Taeyong untuk mengajari anak bungsu mereka memasak, setelah Jeno merengek ingin di ajari memasak.
Sebenarnya Jaehyun bingung pada Jeno yang tiba-tiba mau belajar memasak, tapi alasannya cukup masuk akal yaitu untuk menghemat pengeluaran, dan mengurangi makan Frozen food.
"Beli bahan nya dulu ya, ini dapur kamu gak ada bahan buat masak. Garam aja gak ada, terus dapur ini fungsinya buat apa?"bingung Jaehyun.
"Menghangatkan makanan di microwave, goreng ayam, sosis sama kentang di air fryer"
Aneh, anak nya ini benar-benar aneh. "Padahal kalau ada bahan, Lucas bisa masak tuh"Jaehyun kini sibuk mencatat apa saja yang harus dibeli, Jeno katanya mau belajar membuat nasi goreng.
"Lucas bisa masak?"
"Hah, kamu gak tau suami kamu bisa masak"
"Oh maksud Papa, Lucas bisa masak ramen ya?"
"Iya, tapi Lucas juga bisa masak yang lain. Dia di Thailand kan kadang masak sendiri meskipun tinggal sama kakek neneknya"
"KOK PAPA TAU, JENO KOK GAK TAU"heboh Jeno.
"Kamu gak nanya"Jaehyun menghela napas, berpikir apalagi yang Jeno tidak ketahui tentang Lucas. Padahal mereka sudah cukup lama menjalin hubungan. "Ini, beli semua yang Papa tulis. Ayam itu suruh potong, tapi jangan terlalu kecil. Kalau kamu mau beli daging atau apa yang gak ada di list itu silahkan"
Jeno menerima secarik kertas dari Jaehyun, padahal zaman sudah canggih sekali. Tinggal mengirim pesan ke Jeno apa susahnya, kenapa harus di tulis seperti ini. Tulisan Papa nya bagus memang, tapi kadang Jeno susah membacanya. Tulisan diri sendiri saja Jeno kadang tidak paham.
"Jeno kan cuman mau buat nasi goreng. Kok belinya banyak banget, bukannya cuman butuh nasi sama bumbu nasi goreng ya"
"Kamu harus belajar menggoreng di kompor. Sebelum pergi ayo sarapan dulu"
"Oke, Jeno sarapan nanti aja deh. Sekarang pergi belanja dulu"Jeno cepat-cepat mengambil dompetnya, sebelum menuju pintu depan dia sempatkan melihat anak nya yang sedang mengikuti gerakan Taeyong.
Membiarkan Jeno berbelanja bahan masakan sendirian adalah kesalahan, Jaehyun sudah dibuat kesal oleh Jeno yang berceloteh di telpon. Tak mengerti apa yang harus diambil meskipun sudah Jaehyun paparkan dengan jelas di secarik kertas tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Keluarga {LuNo}
Random--- Termasuk Sequel Cerita Daddy and Mommy --- . . . bxb 🔞