Family Story 11

14.3K 1.1K 181
                                    

"Sayang, anak kita ilang"

"Hah, jangan bercanda" Jeno yang berada di perusahaan nya terkejut saat mendengar kabar anaknya hilang, dia buru-buru keluar dari ruang rapat meninggalkan karyawannya yang nampak bingung dan berteriak memanggil nya.

"Beneran ilang sayang, aku udah keliling rumah. Udah aku cari di bawah sofa, di dalem lemari, dibawah tangga, sampe aku cari di dalem kulkas tetep gak ada"

"Di ruang cuci baju, coba cari di sana. Aku pulang"Jeno mematikan ponselnya dan buru-buru menjalankan mobilnya.

"Logan, anak Daddy yang ganteng tapi masih gantengan Daddy. Kamu kemana sayang, jangan sampe Daddy dibunuh papa kamu"Lucas berjalan ke ruang cuci pakaian, memeriksa keranjang yang berisi cucian kotor.

"Lapor polisi aja kali ya, tapi agak tolol kalau ngelaporin anak ilang yang ilangnya di dalam rumah"

"Nyungsep di sela-sela sofa apa ya, tapi tadi gak ada. Mentang-mentang udah lancar jalan, ilang terus kamu nak"

Lucas terus mendumel, sampai suara bersin anaknya terdengar dari dalam mesin cuci.

"Logan"

"Dy Dy"

Logan membuka tutup mesin cuci yang bulat, mendongak melihat Daddynya yang masih terdiam sambil melihatnya.

"Dy, helo Dydy"

"ASTAGA AKHIRNYA KETEMU, HELA HELO AJA KAMU GAK TAHU SEKHAWATIR APA DADDY KAMU INI"

Lucas mengambil Logan dari dalam mesin cuci, tadi Logan terperanjat kaget karena teriakan Daddynya.

"Kamu sehat kan, belum makan deterjen kan"Lucas mencoba memeriksa mulut Logan.

"LOGAN!"

"PAPA!"Logan tertawa saat mendengar suara Papanya, dia berjalan dengan cepat untuk menghampiri Papanya yang langsung disusul oleh Lucas.

"Jangan lari sayang"Jeno menghampiri Logan dan langsung menggendongnya.

"Ketemu dimana?"Jeno menatap Lucas, dan lanjut menahan tawanya saat melihat mata dan pipi suaminya itu basah.

"Ketemu di dalem mesin cuci, aku khawatir banget tadi"Lucas memeluk Jeno.

"Udah jangan nangis lagi, malu sama anaknya"Jeno mengelus rambut Lucas.

"Dydy is crying, why?"tangan mungil Logan ikut mengelus rambut Daddynya.

"Logan nya Daddy ilang tadi"Lucas mengangkat wajahnya yang ditenggelamkan di bahu Jeno.

"Hiks Dydy sedih gala-laga Logan, solly Dydy Hiks"Logan merentangkan tangannya untuk berpindah ke gendongan Daddynya.

"Jangan ilang lagi"Lucas memeluk Logan, membawa Logan ke sofa lalu meringkuk dan lanjut menangis bersama Logan.

Jeno tersenyum melihat kelakuan suami dan anaknya, tapi senyumnya langsung luntur saat mengingat bahwa rapat di perusahaan nya masih belum selesai.

"Papa balik ke perusahaan dulu ya, kerjaan Papa belum selesai"Jeno berlari keluar rumah.

"PAPA!!"

Lucas dengan cepat menggendong menyusul Jeno sambil menggendong Logan. "Ikut"Lucas masuk ke dalam mobil Jeno.

"Mau Papa"Logan mencoba duduk di pangkuan Papanya.

"Dirumah aja, cuman bentar kok"

"Pindah, Daddy yang nyetir"perintah Lucas, dan Jeno tidak ada pilihan lain selain menurut.

Setelah berpindah tempat duduk, dan melihat Logan nyaman di pangkuan Papanya. Lucas menjalankan mobilnya menuju perusahaan Jeno.

"Besok aku gak masuk kerja lagi ya, beneran lagi males kerja aku bukan karena sakit"

Cerita Keluarga {LuNo}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang