Family Story 30

7.2K 526 50
                                    

Sedari awal Lucas tidak sejalan dengan rencana Jeno untuk memberitahu Logan tentang orangtuanya. Semuanya terlalu cepat meskipun Jeno bilang akan memberikan penjelasan secara perlahan. 

Jeno memang menjelaskan secara perlahan tapi juga mendesak Logan agar cepat paham bahwa dirinya dan Lucas adalah orangtuanya terlepas dari semua hal yang sudah Logan ketahui. 

Sejak pulang dari tempat peristirahatan Mama dan Papanya, Logan semakin menjaga jarak dengan Lucas terutama pada Jeno. 

Lucas sudah pusing dengan keadaan sang anak dan semakin pusing karena si keras kepala Jeno kembali. 

"Aku cuman mau dia ngerti kita orangtuanya, dan kita sayang sama dia. Aku jelasin perlahan, kenapa Logan gak bisa ngerti"

"Logan masih kecil sayang, dia butuh proses buat mengerti semuanya. Di saat seperti ini kamu harusnya lebih tau Logan daripada aku, dia butuh waktu"Lucas mencoba memberikan pengertian pada Jeno. 

"Aku takut dia ninggalin kita"Jeno mengusap kasar rambutnya, frustasi dengan dirinya sendiri yang kenapa setakut ini. 

"Gak akan, percaya sama aku. Anak kita cuman butuh waktu. Ingat dia masih kecil untuk paham semuanya. Lagian dia mau ninggalin kita kemana? Gak usah mikir yang aneh-aneh" Jelas Lucas sambil merapikan rambut Jeno. 

"Dydy"

"Iya sayang"senyum lebar Lucas tunjukkan pada anaknya yang baru bangun tidur. 

"Good Morning"sapa Jeno. 

"Molning"jawab Logan tapi tidak melihat ke arah Jeno sama sekali. 

"Gan tidak mengompol, tapi Gan haus. Susu Gan habis"Logan dengan langkah gontai menuju Papa dan Daddynya. 

"Papa buatkan ya, Logan di sini aja sama Daddy"Jeno turun dari kasur, dia mencium pipi Logan sebelum mengambil botol susu Logan dan keluar dari kamarnya menuju dapur. 

"Weekend, tumben bangun pagi"kata Lucas yang mendudukkan Logan di pangkuannya. 

"Dydy dan Papa sedikit belisik"

"Maaf, tidur Logan terganggu ya"

"Tidak apa-apa, Gan maafkan"gumam Logan sambil memejamkan matanya. 

"Sayang nya Daddy, kapan mau berbaikan dengan Papa?"

Mata Logan langsung terbuka mendengar pertanyaan Daddynya. "Gan tidak malah dengan Papa, hanya kesal sedikit. Tellalu memaksa, Gan kan bingung"oceh Logan yang membuat Lucas tertawa. 

"Tapi mendiami Papa terlalu lama tidak baik loh"

"Gan tau, tapi Gan takut pada Papa"

Kesal dan takut, itu yang terus Logan katakan ketika Lucas mencoba membujuknya untuk bicara dengan Jeno. 

"Dydy kalau bicala Papa telus Gan gak mau bicala pada Dydy. Pusing Gan tuh"Logan turun dari pangkuan Daddynya, dia naik ke atas kasus lalu tidur dengan posisi terlentang. 

"Drama banget nih bocil, gitu aja pusing"Lucas ikut berbaring, lalu memeluk Logan yang sepertinya tertidur. 

Jeno menghela napas, dia sudah selesai membuat susu tapi anaknya yang tadi minta susu malah tidur sambil dipeluk Daddynya. Karena masih pagi, Jeno membiarkan mereka tidur kembali dan Jeno memutuskan untuk menyiapkan sarapan. 

"Gimana ya Jen, gue gak begitu tau gimana cara keluarga Jaemin ngasih pengertian ke Jisung soal Mama nya. Tapi menurut gue jangan terlalu khawatir, Logan tetap akan jadi anak lo"ucap Renjun. 

Cerita Keluarga {LuNo}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang