Family Story 43

3.1K 205 30
                                    

“Logan aku benar-benar tidak tau caranya, ini susah”

“Alex, kau bukan nya tidak tau. Tapi tidak ingin tahu, aku sudah mengajarimu. Tadi malam juga sudah mengirim link video pembelajaran yang lengkap dan sama persis dengan apa yang kita kerjakan sekarang, aku yakin kau tidak melihat nya karena harusnya kau pasti tau caranya jika sudah melihatnya”

“Logan berbicara panjang lebar, itu artinya dia sedang kesal. Kau itu pintar Alex, cobalah untuk belajar mencari tau caranya sendiri. Jangan terlalu bergantung pada Logan”David mencoba menyadarkan Alex yang sepertinya tidak sadar telah membuat Logan kesal.

“Dia sudah mengajarimu dasarnya, selanjutnya belajar lah sendiri, aku jadi Logan juga akan kesal. Dari kemarin kau selalu bertanya tanpa mau mempelajari nya lebih lanjut”ucap William.

“Kenapa kalian jadi marah-marah, apa salahnya bertanya. Aku kan benar-benar tidak tahu”

“Tidak salah Alex, bertanya itu tidak salah. Kesalahanmu itu tidak mau mempelajari lagi setelah diberitahu, kalau kau tidak mempelajari nya lagi dan hanya terus bertanya. Sampai kiamat juga kau tidak akan bisa mengerjakan soal yang serupa”ucap Logan yang disetujui oleh William dan David.

“Baiklah, aku akan coba mempelajarinya lagi. Aku tidak paham dengan kalian yang begitu kesal hanya karena aku bertanya”kata Alex lalu keluar kelas.

“Anak itu kenapa menyebalkan sekali, otak nya belum menangkap point yang sedang kita kesal kan. Tanpa bilang maaf dan terimakasih dia malah pulang begitu saja”William semakin emosi, ingin sekali dia melemparkan kursi yang dia duduk ke kepala Alex.

“Sudahlah Willi, kesabaranmu tipis sekali seperti tisu toilet dibagi tiga”David menenangkan William.

“David kau itu kan juga ikutan kesal pada Alex, kenapa malah mengatai kesabaran ku tipis”

“Aku dari tadi bicara baik-baik meskipun kesal, berbeda dengan kamu yang berbicara dengan nada suara tinggi. Kalau aku tidak menenangkanmu, kepala Alex pasti bocor sekarang karena kursi yang akan kau lempar”David berucap sambil menunjuk tangan William yang mengepal dengan erat sambil memegang pinggiran kursi.

“Kalian berdua berisik, harus nya yang paling kesal disini aku”

“astaga Logan matamu merah sekali, Mau menangis ya. Kalau marah tuh marah jangan nangis”William menepuk-nepuk punggung Logan.

“Aku tidak tau harus marah seperti apa, sekarang aku juga merasa bersalah karena kesal pada Alex”Logan menghapus air mata nya yang sudah tidak bisa dia tahan.

“Marah tuh ya marah, memangnya cara marah itu bervariasi?. Teriak di muka nya, atau pukul kepalanya itu marah. Kalau menangis kan sedih bukan marah”kata William yang membuat David tertawa terbahak-bahak.

“KENAPA TIBA-TIBA TERTAWA, KESURUPAN YA”teriak William yang takut dengan tingkat David.

“Suara mu itu cempreng sekali Willi, telinga ku dan Logan akan berdarah jika terus mendengar teriakan mu. Lagipula aku ketawa karena lucu saja dengan pemikiranmu yang berpikir jika marah harus mengamuk, lalu menangis jika sedih. Seseorang itu mengeluarkan emosinya berbeda-beda, contohnya Logan yang jika marah menangis bukan berteriak seperti mu”

“Oh begitu ya, aku jadi sadar bahwa Logan jika marah menangis, sedih menangis, bahagia pun dia menangis. Teman mu ini aneh sekali David, dia hanya bisa menyalurkan semua emosinya pada air mata”

“Dia itu teman mu juga”

“Kalian ini benar-benar berisik sekali, sudahlah ayo pulang. Papa atau Daddy pasti sudah menjemput. Terus besok kita harus berbaikan dengan Alex”Logan mengemasi barang-barang nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita Keluarga {LuNo}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang