Logan melihat anak-anak yang berlalu lalang di hadapannya, dia juga melihat bangunan yang cukup besar yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Panti asuhan"gumam Logan, dia di beritahu Papa dan Daddy bahwa bangunan itu menjadi tempat tinggal semua anak-anak yang tidak mempunyai orangtua merupakan tempat yang disebut panti asuhan.
"Iya ini Panti Asuhan, tempat Papa bertemu Logan"ucap Jeno.
"Hanya Papa?"Logan mengerutkan keningnya sambil melihat Lucas.
"Iya hanya Papa, maafkan Daddy karena tidak menemani Papa menemui Logan saat itu"Lucas menggendong Logan lalu memeluk anaknya.
"Dydy bekelja ya, sibuk-sibuk"Logan mengelus pipi Lucas.
Lucas tidak membalas ucapan anaknya, dia hanya mencium Logan berkali-kali sampai Logan tertawa karena geli.
"JENO, KENAPA TIDAK LANGSUNG MASUK?!"
Jeno tersenyum saat melihat perempuan cantik berlari ke arah nya, perempuan yang mengajarinya merawat Logan saat Logan sudah berhasil dia adopsi. Perempuan yang juga dengan sabar mendengar keluh kesah Jeno saat dia belum mendapatkan persetujuan Lucas untuk mengadopsi Logan.
"Apa kabar Alice?"Jeno bertanya sambil memeluk Alice.
"Aku baik, kau tau aku sangat senang saat kau mengabari aku kalau kau akan berkunjung kesini. Senang sekaligus khawatir karena aku tau pasti ada sesuatu antara kau dengan Logan"
"Kita baik-baik saja, jangan khawatir"Jeno menenangkan Alice.
"Halo"Lucas mencoba menyapa Alice.
Alice melihat Lucas dari ujung kepala sampai kaki, belum sempat dia membalas sapaan Lucas fokus Alice langsung teralih pada Logan yang berada di gendongan Lucas.
"Logan"panggil Alice.
"Aunty kenal Gan?"
"Aunty yang mengganti popok mu dulu saat kau pipis atau poop, aunty juga yang memandikan Logan dulu. Sebelum Papa mu mengambil alih itu semua"
"Aunty ini bicala apa Gan tidak mengelti"
Alice tertawa melihat raut wajah kebingungan Logan, lalu Alice mengajak mereka masuk "Sudahlah, ayo masuk. Kita bicara di dalam"
Sepanjang perjalanan masuk ke dalam Panti, Anak-anak yang tadinya bermain kini memperhatikan Logan. Ada juga yang mengikuti sambil membawa mainan, bermaksud mengajak Logan bermain.
"Anak-anak tolong jangan di ganggu dulu ya, Mom kedatangan tamu. Nanti setelah kita selesai mengobrol kalian bisa mengajak Logan bermain"ucap Alice sebelum mengajak mereka Lucas, Jeno serta Logan masuk ke dalam sebuah ruangan.
"Mereka anak-anak yang baik ya"kata Jeno, dia takjub melihat anak-anak sebanyak itu langsung menuruti Alice tanpa ada yang membantah.
"Kau hanya butuh banyak bersabar agar bisa mendidik mereka, aku tidak sesabar mendiang kakak ku. Tapi syukurlah aku masih bisa mendidik mereka dengan baik"Alice berucap sambil membuat teh.
Jeno kaget mengetahui bahwa kakak Alice sudah meninggal, karena itu artinya Alice mengurus Panti seorang diri.
"Tidak usah menatap ku seperti itu Jeno, aku tidak sendirian mengurus mereka. Banyak orang luar yang baik, meskipun kebanyakan dari mereka membantu anak-anak demi konten atau mendapatkan citra yang baik tapi aku bersyukur. Tulus tidak nya mereka membantu anak-anak, mereka tetap orang baik. Silahkan diminum tehnya"Alice menaruh 2 cangkir Teh di atas meja yang berada di hadapan Lucas serta Jeno.
"Terimakasih"ucap Jeno dan Lucas.
"Dan ini biskuit serta susu untuk Logan"Alice membuka toples yang berisi biskuit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Keluarga {LuNo}
Random--- Termasuk Sequel Cerita Daddy and Mommy --- . . . bxb 🔞