Family Story 17

9.8K 733 47
                                    

"Susah ya"keluh Jeno

"Apa yang susah, susah jauh-jauh dari Lucas. Kan bentar lagi Lucas pulang"Xiaojun yang juga bisa dipanggil Dejun, pasangan dari kakak ipar Jeno yaitu Hendery. Meskipun Hendery hanya lebih tua beberapa menit dari Lucas, tetap saja bisa dikatakan Hendery lebih tua karena keluar dari rahim lebih dulu.

"Bukan itu, susah ya buat ungkapin perasaan"ucap Jeno sambil mengusap rambut Logan, anaknya sibuk memakan buah sambil di pangku Xiaojun.

"Itu mah lo nya aja yang gengsi, ada apa? Kalian tengkar?"

"Gak bisa di bilang tengkar sih, cuman suasananya lagi gak baik-baik aja. Dia kayak banyak pikiran, tapi susah banget buat cerita ke gue"Jeno cemberut, dia hanya ingin Lucas berbagi masalah yang sedang ia lewati pada Jeno sebagai pasangannya. Jeno ingin terlihat berguna bagi Lucas, dia juga merasa Lucas tak cukup percaya padanya.

"Biasanya orang yang gak mau cerita masalahnya ke seseorang, bisa jadi masalahnya bersumber dari seseorang itu"Xiaojun berucap asal sambil mainkan pipi gembul ponakannya.

"Jadi maksud Hyung, masalah Lucas_

"No no cas cas Papa, tapi Dydy"koreksi Logan, dia sempat mengoreksi meskipun mulut nya penuh dengan buah pisang.

"Jadi maksud Hyung, masalah dia itu Jeno"kata Jeno, sedikit tidak yakin tapi juga merasa yakin.

"Bisa jadi, siapa tau ya kan. Udahlah Hyung mau bawa Logan jalan-jalan sama sepeda barunya. Gak baik buat anak selucu Logan ada didekat Papa nya yang memancarkan aura kesedihan"Xiaojun pergi meninggalkan Jeno yang semakin murung, merasa kesal pada Xiaojun yang seenaknya membawa Logan jalan-jalan. Tapi dia juga senang akan kehadiran Xiaojun selama Lucas tidak ada dirumah, mengurus Logan seorang diri itu berat jadi Jeno merasa sangat terbantu dengan kehadiran kakak iparnya itu.

Cukup lama Jeno melamun, sampai Lucas datang dan memanggil-manggil anak mereka. Tapi Jeno tetap melamun, sepertinya dia benar-benar memikirkan ucapan Xiaojun.

Lucas dan Hendery kaget melihat Jeno yang duduk diam dengan pandangan mata yang kosong. "Kenapa dia, kesurupan?"ucap Hendery.

"Hyung kalau ngomong, jangan aneh-aneh"kata Lucas, dia berjalan pelan menghampiri Jeno. Koper kecil yang ia bawa dibiarkan begitu saja.

"Papa? Sayang? Dear?"panggil Lucas pelan.

"Buset banyak banget panggilan sayang nya"gumam Hendery sebelum pergi ke dapur untuk minum, dan berkeliling untuk mencari pujaan hatinya serta keponakan kesayangan nya.

"sayangg"Lucas mengelus pipi Jeno, membuat Jeno terperanjat.

"Loh, jam berapa. Katanya masih nanti sore sampe sini, siapa yang jemput ke airport. Koper kamu mana? Dery Hyung juga mana?"

Lucas tertawa pelan, Jeno kalau ngoceh tuh imut. "Kamu loh ngelamun, dari tadi aku panggil gak sadar-sadar. Aku salah lihat Jamnya, ternyata sampe sini siang hari bukan sore. Tadi aku sama Dery Hyung naik taxi"jelas Lucas, yang hanya di tanggapi anggukkan.

"Anak aku mana"

"Anak aku juga"protes Jeno.

"Anak kalian dimana terus pujaan hati Hyung manaaa, ilang dia. Duh susah nyari pengganti nya kalau dia ilang"

"Haloo, Logan disini. Abis jalan-jalan, tapi bentar aja karena panas ternyata"

"DYDY AAAAAA DY DY NYA GAN"Logan dengan riang berlari menghampiri Lucas.

"Sayangnya Daddy, anak ganteng nya Daddy apa kabar? Kangen Daddy gak?"Lucas menggendong Logan, lalu memeluk anak nya erat.

"Logan baik, telus kangen Dydy banyak-banyak"Logan mencium pipi Daddy nya.

Cerita Keluarga {LuNo}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang