Di pagi hari, kediaman keluarga Jung masih sepi karena masih terlalu pagi untuk melakukan aktivitas. Namun Jeno sudah mengelilingi rumahnya sambil minum coklat hangat.
Sebentar lagi Jeno akan kembali ke Kanada, jadi dia menyempatkan untuk menikmati suasana rumahnya. Tidak pernah terlintas dipikiran Jeno bahwa dia akan menjalani hidup di negara orang. Dulu Jeno berpikir rumah keluarga Jung akan menjadi satu-satunya rumah yang akan Jeno tempati bersama keluarganya sampai dia berpulang pada Tuhan.
Tapi jalannya hidup siapa yang tau, Jeno hanya mengikuti alur. Tapi, mau seaneh apapun alur hidup nya, Jeno merasa harus bersyukur karena kebahagiaan selalu dia rasakan.
“Sayang”
“Masih pagi banget, gak ngantuk?”Jeno menaruh gelas yang dia pegang di kursi taman, sebelum Lucas memeluknya.
“Aku nyari kamu, ilang”Lucas dengan erat memeluk Jeno, dia menghirup aroma tubuh Jeno dari bahu serta ceruk leher Jeno.
“Lagi nostalgia, gak nyangka aja udah sejauh ini ya kita bareng. Logan udah gede, itu artinya kita udah lumayan lama hidup di negara orang. Makanya aku keliling rumah karena kangen aja sama suasananya”
“Lumayan lama sih buat kamu yang dari sebelum kita nikah udah di sana, kalau aku belum bisa dibilang lama. Lagian aku kan anaknya merantau terus”kata Lucas sambil tertawa pelan, mengingat dia hobi sekali hidup berpindah-pindah negara.
Lucas mengajak Jeno untuk duduk, lalu dia minum coklat hangat Jeno. “Hari ini rencananya mau ngapain?”tanya Lucas.
“Ke Mark Hyung dulu kita, terus pulang. Aku mau ngabisin waktu sama Papa Mama. Kayaknya Logan mau diajak Daddy John main hari ini, jadi Mama sama Papa bisa fokus sama anaknya ini”
“Cemburu kok sama anak sendiri”ledek Lucas.
Jeno hanya tertawa mendengar ledekan suaminya, tidak bisa menyangkal karena itu faktanya. Meskipun bukan cemburu yang berlebihan, Jeno hanya rindu menjadi anak bungsu yang dimanja.
Tawa Lucas pun terdengar karena ketularan Jeno, dia memainkan pipi Jeno karena gemas. “Aku bareng Logan aja ya nanti? Atau kamu mau aku temenin?”
“kamu sama Logan aja, sekalian melepas rindu sama Mae Daddy”
“Bahasa mu melepas rindu, tapi iya sih. Daddy John meskipun ngeselin tuh ngangenin, sama aku juga kangen makan masakannya Mae”
“Yaudah ayo masuk, kita siap-siap. Abis itu leha-leha aja dulu, masih banyak waktu sebelum ke Kantor”ajak Jeno.
Lucas mengikuti Jeno untuk menuju kamar mereka, sambil berjalan Lucas memeluk Jeno dari belakang. Membuat Jeno menghela napas karena lumayan susah berjalan.
“DADDY! PAPA!”teriakan Logan membuat Lucas dan Jeno kaget, sudah dipastikan anak mereka sekarang menangis karena Daddy dan Papanya menghilang.
“Nangis nih pasti, kenapa di tinggal sih”Gerutu Jeno sambil menyikut perut Lucas.
“Gak tega yang mau bangunin, terus tadi kan fokus nya nyari kamu”Lucas meringis sambil menyusul Jeno yang berjalan cepat ke sumber suara anaknya.
Logan duduk di anak tangga paling bawah, dia menangis sambil terus memanggil Papa dan Daddy nya.
“Papa sama Daddy di sini”Jeno buru-buru memeluk Logan.
Sebenarnya Logan bukanlah anak yang rewel ketika tidur sendirian, Logan sudah terbiasa tidur sendirian. Tapi jika Logan tak kunjung menemukan Papa dan Daddy nya saat bangun tidur, maka Logan akan menangis karena berpikir dia ditinggal.
“Kemana? Logan cari-cari tidak ada”
“Logan kan tadi masih tidur, Papa maupun Daddy gak tega yang mau bangunkan Logan karena belum waktunya bangun tidur. Tadi Papa di taman belakang habis keliling rumah, terus Daddy nyusul Papa. Maafkan Papa dan Daddy, Logan tadi bingung ya”
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Keluarga {LuNo}
Random--- Termasuk Sequel Cerita Daddy and Mommy --- . . . bxb 🔞
