Family Story 23

7.4K 665 51
                                    


Jeno perlahan membuka matanya, dia meringis saat merasa sekujur tubuhnya sakit. "Jam berapa ini?"gumam Jeno lalu melihat Jam dinding di hadapan nya yang menunjukkan jam sembilan lewat lima belas menit.

"Logan"Jeno teringat anaknya yang sedang sakit, tapi Jeno bingung bagaimana caranya dia ke kamar Logan karena jujur badannya sakit. 

Teringat keberadaan monitor, Jeno dengan cepat melihat keadaan anaknya. Tapi Jeno tidak melihat siapapun di kamar Logan, membuat Jeno semakin khawatir.

Sedangkan Lucas berada di taman belakang, berusaha menenangkan Logan yang menangis. Panasnya sudah turun, tapi Logan tetap rewel.

"Gan mu Papa, Hiks mu Papa"

"Papa lagi istirahat, sama Daddy dulu ya"Lucas sesekali membenarkan posisi Logan yang dia gendong.

"PAPA KE PAPA, HUWAAA PAPA HIKS. GAN MU PAPA"

"Iya sayang iya, kita ke Papa"akhirnya Lucas menyerah, dia membawa Logan ke kamarnya, Lucas berharap Jeno sudah bangun.

Lucas bukannya tidak mau Logan menemui Papanya, tapi sedari tadi pagi Jeno belum bangun. Lucas tak tega membangun kan Jeno yang terlihat lelah.

Jeno berusaha turun dari tempat tidur, dia semakin khawatir pada Logan. Namun saat dia sudah mau sampai pada pintu, pintu kamarnya terbuka. Memperlihatkan Logan yang menangis di gendongan Lucas, tangan kecil Logan terulur pada Jeno.

"Papa hiks Papa"mata Logan memerah, hidung dan pipinya juga merah. Jeno yakin anaknya menangis terlalu lama, jadi Jeno langsung mengambil Logan dari gendongan Lucas.

"Maafin Papa ya, kenapa sayang? mana yang sakit?"Jeno membawa Logan ke kasur, berjalan dengan perlahan di ikuti Lucas.

"Sakit kepalanya, Gan mu Papa. Sakit Gan gak suka"Logan memeluk Jeno dengan erat.

"Logan sudah sama Papa, Daddy keluar sebentar ya"setelah memastikan posisi Jeno dan Logan nyaman di atas kasur, Lucas berpamitan pada Logan.

"Mau kemana?"tanya Jeno yang yakin bahwa Lucas masih marah padanya, terbukti dari Lucas yang menghiraukan pertanyaannya.

"Dydy kelja?"

"Iya, tapi cuman sebentar. Gapapa ya Daddy tinggal"

"Ikut, mau sama Dydy"Logan merangkak, menghampiri Lucas yang berdiri di samping kasur. Saat ingin minta gendong pada Lucas, Logan tidak sengaja menginjak pinggang Papanya.

"Katanya tadi mau sama Papa"Lucas buru-buru menggendong Logan saat melihat Jeno menahan sakit.

"Mau sama Dydy juga, jangan pelgi-pelgi"tangisan Logan terdengar lagi.

"Temenin aja dulu sampai tidur, biar anaknya gak makin pusing karena nangis terus"kata Jeno yang meskipun ucapan nya tidak direspon, tapi Lucas menurut. Dia naik ke atas kasus, menempatkan Logan di tengah-tengah.

Logan memeluk Jeno, dia membelakangi Lucas. Tapi tangannya memegang dua jari Lucas. "Daddy gak akan kemana-mana, tidur ya"Lucas memeluk Logan, dia tertawa pelan karena jarinya digenggam erat oleh tangan kecil Logan.

"Logan udah makan?"Jeno mencoba memegang tangan Lucas.

"Udah, elus kepala Logan biar dia cepat tidur"Lucas mencoba menyingkirkan tangan Jeno yang memegang tangannya.

"Maaf"kata Jeno sambil mengelus kepala Logan.

"Iya"Lucas terlihat malas menanggapi Jeno, dia mengubah posisi tidur nya jadi terlentang. Enggan berhadapan dengan Jeno, dia juga terlihat tidak mau melihat wajah Jeno.

"Papa, kenapa dada Papa luka-luka. Merah ungu, Papa sakit sepelti Gan?"tanya Logan yang mendusel di dada Jeno.

Mata Jeno terbelalak, dia langsung merapikan kancing baju tidurnya. "Papa gak sakit, ini gatel terus Papa garuk jadi merah"

Cerita Keluarga {LuNo}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang