Kegiatan Lucas dan Jeno selama di Korea hanya mengikuti Logan yang dibawa kesana kemari oleh Jaehyun dan Taeyong. Jujur mereka lelah, tapi terkadang Logan tidak mau diajak Jalan-jalan oleh Grandpa dan Grandma nya jika Lucas dan Jeno tidak ikut. Belum lagi mereka kadang juga harus melakukan pekerjaan yang mereka bawa dari Kanada, tapi setidaknya kerinduan Jeno pada orangtuanya, Haechan serta Mark bisa terobati.Jeno sekarang sedang di kamarnya, sibuk menggantikan popok Logan. Sedangkan Lucas duduk di kursi meja kerja yang berada di kamar Jeno yang sebenarnya juga sudah menjadi Lucas.
"Masuk"ucap Jeno saat mendengar ada yang mengetuk pintu.
"Nono sayang, besok Mama sama Mae Ten mau bawa Logan Jalan-jalan lagi ya. Sekalian bareng Chenle karena besok dia gak sekolah"Taeyong masuk kedalam kamar anaknya, mendekati Logan dan mencium pipi cucunya.
"Besok Nono sama Lucas gak bisa ikut, tapi kalau Logan nya mau di bawa Mama ya bawa aja hehehe"
Taeyong mengernyit, dia melihat anak dan menantu nya secara bergantian sambil bertanya "Ada apa? Emang kalian ada kerjaan". Yang diJawab "Ada"secara bersaman oleh Lucas dan Jeno.
"Kita gak bisa mempercayakan sepenuh urusan perusahaan ke orang lain Ma, jadi ya besok aku sama Jeno harus lihat laporan yang mereka kirim"jelas Lucas.
"Liat besok aja deh, semoga si kecil ini mau Mama ajak Jalan-jalan tanpa kalian"Taeyong mengelus pipi Logan.
Logan yang sibuk dengan botol susunya sedari tadi hanya tertawa lalu merengek, kebiasaan Logan sebelum tidur.
"Logan mau tidur ya. Kalau gitu Grandma balik ke kamar ya. Selamat malam cucu kesayangan Grandma, mimpi indah sayang"Taeyong mencium kening Logan, setelah itu lanjut mencium pipi Jeno.
"Lucas, Mama balik ke kamar ya"tak lupa Taeyong berpamitan pada menantunya.
"Iya Ma, semoga mimpi indah"kata Lucas sebelum pintu kamar tertutup.
"Aku matiin lampunya gapapa ya, kamu gak mau lanjut kerja kan? Logan udah ngantuk banget kayaknya"Jeno melihat anak nya yang merengek sambil mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Logan tidur di kamar orang tuanya karena kamar Logan sedang di Renovasi, bayi mungil itu tidak betah di kamarnya yang terlalu luas, dia sudah terbiasa dengan kamarnya yang luasnya biasa saja di Kanada.
"Kita tidur aja"Lucas melepaskan kaca mata yang ia pakai, lalu mematikan laptopnya.
Jeno mengambil remot yang ada di nakas, mematikan lampu kamarnya saat melihat Lucas sudah naik ke kasur.
"Dy dy"tangan mungil Logan menggapai tangan Lucas untuk ia genggam, tapi dengan tangan mungilnya dia hanya bisa menggenggam jari telunjuk.
"Pa Pa"Logan memanggil Papanya untuk memberikan botol susunya pada Jeno, lalu setelah itu dia memposisikan dirinya menghadap Daddynya sambil terus menggenggam jari telunjuk Daddynya, membelakangi Jeno sang Papa yang sudah cemberut.
Semakin Logan besar, dia selalu menempel pada Lucas. Membuat Jeno bingung dia harus senang apa sedih. Namun Jeno sangat bersyukur Lucas mau menerima Logan, dia tidak perlu mengurus Logan sendirian lagi. Dia tau kejadian dimana Lucas menolak kehadiran Logan itu sudah lama, tapi entah kenapa jika di ingat dia masih merasa sedih. Dia mengerti keinginan Lucas yang ingin mereka menata rumah tangga mereka dulu, baru memiliki anak disaat umur pernikahan mereka sudah satu Tahun. Tapi Jeno tak bisa menunda selama itu, dia takut Logan diadopsi orang lain.
"Tidur sayang, anak kita udah tidur"
"Loh udah tidur"Jeno tersadar dari lamunannya.
"Mikirin apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Keluarga {LuNo}
Random--- Termasuk Sequel Cerita Daddy and Mommy --- . . . bxb 🔞