Jeno di bantu Lucas menceritakan permasalahan yang mereka hadapi, Jeno juga mengakui terlalu terburu-buru memberitahu Logan kebenaran yang mungkin susah untuk anak seusia Logan pahami.
Nanon dan Ohm mendengarkan Jeno dengan seksama karena kebanyakan Jeno yang menjelaskan sedangkan Lucas hanya berbicara sesekali.
Setelah Jeno dan Lucas bercerita, ruangan Lucas sunyi. Jeno tentu saja bingung karena Nanon serta Ohm hanya diam, tapi mereka terlihat berpikir serius.
"Kenapa pada diem?"Jeno berbisik pada Lucas.
"Bentar lagi juga bicara"ucap Lucas.
Dan benar, tak lama Ohm membuka suara. "Jadi apa yang kalian mau denger dari kita? Pengalaman kita ngasih pengertian ke Prom soal orang tua kandungnya?"
"Iya, biar kita ada pandangan apa yang harus kita lakukan ke Logan yang jaga jarak sama kita"kata Jeno.
"Oke kalau gitu, Nanon dipersilahkan untuk bercerita"Ohm menepuk pundak Nanon.
Nanon menghela napas sambil melihat Jeno dengan mata yang memicing, "Salah langkah, itu yang lo lakuin Jeno. Makanya Logan jaga jaraknya sama lo doang. Itu menurut gue setelah mendengar kan cerita lo itu. Karena anak seusia Logan ketika langsung dikasih fakta akan bingung, gak lo kasih penjelasan apa-apa dulu malah langsung bilang Logan punya Papa dan Mama, dibawa ke pemakaman orangtuanya, dan terus menerus lo kasih tau kalau lo tetep orang tuanya meskipun Mama Papa Logan sudah beristirahat. Latar belakang dulu lah Bro yang lo presentasikan ke anak lo sebelum ke pembahasan dari pertanyaan Logan"
Jeno mengangguk paham, dia tidak mau memberikan pembelaan untuk dirinya. Karena yang Nanon katakan benar, penjelasan mengenai kecelakaan orangtuanya tidak akan cukup untuk membuat Logan mengerti.
"Kalau mau ngikutin gue, setelah keluar pertanyaan yang menurut gue pertanyaan sakral dari seorang anak angkat seperti anak gue. Yang sebenarnya pertanyaan kayak gitu kita tau pasti akan ditanyakan cepat atau lambat, gue ingat banget Prom nanya pertanyaan gak jauh beda dari pertanyaan Logan itu saat gue lagi potong-potong bawang bombay. Kaget banget, hampir kepotong ini jari saking kagetnya. Karena bingung apa yang harus gue jawab, gue bilang mau dijawab nanti kalau Daddy di rumah. Berharap manusia satu ini bantuin, tapi apa yang lo harapkan dari dia ini. Cuman diem doang kek patung"Nanon melirik pada Ohm yang hanya tersenyum.
"Kalau harus cerita prosesnya dengan detail panjang banget, dan gue capek yang mau ngomong panjang lebar. Jadi intinya yang gue lakukan itu pertama bawa dia ke panti asuhan tempat dia tinggal dulu. Effort banget tuh soalnya di Thailand. Kedua, gue kasih penjelasan mengenai kematian. Harus nyari bahasa yang mudah dipahami sama anak kecil. Ketiga, gue mulai jelasin dimana dia berasal sebelum sama gue dan bagaimana orang tuanya yaitu Mama dan Papa nya meninggal. Penjelasan nya jadi mudah karena dia tau apa itu anak yatim piatu setelah gue kasih tau sambil dibawa ke Panti, dan dia tau apa itu kematian. Proses yang panjang untuk ngasih jawaban dari pertanyaan kenapa Prom gak punya Mama? dan kenapa orang tua Prom laki-laki semua? Siapa yang ngelahirin Prom?"jelas Nanon lalu minum karena haus.
Ohm tersenyum melihat Nanon yang lelah berbicara, dan melihat dua orang di hadapannya yang sepertinya memikirkan ucapan Nanon. Lalu Ohm berucap "Tiga pertanyaan itu bisa loh kita jawab langsung. Tapi hasilnya akan seperti Logan, dia udah susah memahami penjelasan kalian ditambah susah menerima keadaan. Sedangkan Prom dia paham, hanya butuh waktu untuk menerima keadaan nya. Keadaan dimana kedua orangtuanya laki-laki, keadaan dimana tidak ada sosok yang bisa dia panggil Mama atau Mommy seperti teman-temannya, keadaan dimana dia sebenarnya seorang anak yatim piatu yang bisa dibilang beruntung karena diadopsi, tidak seperti anak-anak panti asuhan lain yang belum menemukan keluarga baru mereka"
"Di panti asuhan lo ngejelasin apa itu yatim piatu?"tanya Jeno.
"Iya, gue jelasin langsung gue kasih contohnya terus gue juga jelaskan Mengenai mereka akan punya keluarga baru setelah ada yang adopsi mereka. Respon dia tentu saja langsung kasihan, dia minta Ohm sama gue buat adopsi semua anak-anak yang ada di Panti. Kita mana sanggup, gue bilang gak bisa. Akhirnya dia borong mainan, baju, sepatu dan barang lainnya buat di kasih ke anak panti. Tapi di sana gue belum kasih tau dia ya kalau gue adopsi dia dari sana"jawab Nanon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Keluarga {LuNo}
Random--- Termasuk Sequel Cerita Daddy and Mommy --- . . . bxb 🔞