26. If I Die, You Can Go

1.3K 101 18
                                    

Setelah pergulatan panas dengan penuh emosi yang tadi siang mereka lakukan, Ella benar-benar tertidur pulas dan melewatkan makan siangnya, namun tidak begitu dengan Junghyun ia sempat tertidur sebentar namun terbangun karena ada panggilan berkali-kali dari Sang ayah. Tuan Hyun mengatakan jika ia dan istrinya akan segera kembali ke Jepang setelah pesta Ulang tahun Jungmi yang ke lima dalam waktu dekat ini.

Setelah mengobrol cukup panjang dengan sang ayah, Junghyun kembali ke kamar. Di dalam kamar ia hanya mengamati sang kekasih yang tertidur sangat pulas dalam keadaan wajahnya yang sembab akibat menangis dan terdapat sedikit lebam akibat tamparan pada pipinya. Junghyun menyesali perbuatannya yang telah menyakiti Ella, namun kesabarannya yang sangat tipis itu seakan benar-benar diuji.

Hari sudah semakin gelap namun Ella masih enggan untuk membuka matanya, walaupun sebenarnya saat ini ia tidak sepenuhnya masih sedang tertidur, karena perutnya sudah mulai penuh dengan keributan ingin segera diisi.

"Baby... Kau harus mengisi perutmu dulu, setelah itu baru lanjutkan tidurmu lagi" ucap Junghyun seraya mengusap lembut pipi Ella namun gadis itu tidak merespon, disatu sisi ia takut jika Junghyun akan kembali marah lagi kepadanya.

"Hey, babe bangun dulu ayolah aku sudah menyiapkan makanan untuk kita" pria itu berbisik tepat di depan daun telinga Ella yang membuat tubuhnya meremang karena terkena hembusan hangat nafasnya, di luar sedang hujan lebat walaupun tidak begitu terdengar sampai ke dalam kamar, namun hawa dingin semakin terasa menyentuh kulit. Akhirnya Ella membuka matanya dan langsung bertemu tatap dengan Sang kekasih, wajah pria itu  begitu dekat dengannya, hanya berjarak beberapa inci saja.

Ella tidak bersuara, ia bangkit perlahan menahan sakit pada sekujur tubuhnya terutama pada inti tubuhnya, walaupun rasa sakit dibagian itu sudah sedikit berkurang karena telah diobati, namun sakit di bagian lain masih mendominasi. Hati Ella juga sangat sakit mengingat Junghyun yang tidak mau mengerti dengan keadaannya, ditambah saat ini kelakuannya seperti tidak ada terjadi apapun Ella semakin sedih, namun ia menahan agar tidak menjatuhkan air matanya lagi.

"Aku bisa sendiri" Ella menahan tangan Junghyun yang ingin membantunya bangkit dari ranjang.

"Shhh..." Ella meringis merasakan sakit saat hendak melangkahkan kakinya, sulit untuk menjelaskan di bagian apa saja sakit yang ia rasakan karena sakit itu telah meyebar keseluruhan tubuhnya.

Grep! Junghyun tanpa basa-basi langsung menggendongnya ala bridal style.

"Lepaskan aku! Aku bisa jalan sendiri" Ella berontak, ia masih marah. Tidak terima dengan perlakuan Junghyun padanya.

"Diam, dan jangan memancingku lagi" ucap dingin Junghyun sembari menatap matanya, Ella tidak dapat berkutik. ia perlahan mengalungkan kedua tangannya pada leher Junghyun dan menyembunyikan wajahnya pada dada bidang pria itu. Junghyun tersenyum senang melihat tidak ada perlawan lagi dari gadisnya, dan ia pun segera membawanya ke ruang makan.

Sampai di ruang makan

"Aku suapi"

"Aku mau makan sendiri" ucap Ella hampir tak terdengar oleh Junghyun.

"Aku suapi" menarik kursi Ella agar menghadapnya.

"Aaa... " ucapnya sembari mengarahkan satu sendok nasi beserta lauk ke mulut Ella, tidak ada pilihan lain selain menerimanya Ella menyambut setiap suapan yang Junghyun berikan, hingga makanan di dalam piring pun hampir habis. Junghyun sangat senang.

"Aku sudah kenyang"

"Baiklah, gadis pintarku makannya sudah sangat banyak ini minum dulu, habiskan" perintahnya saat memberikan segelas air putih pada Ella.

Ex Obsession (Jk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang