40. Goodbye

672 71 51
                                    

Dua minggu telah berlalu, sejak Jena sadar dari koma. Jimin yang sejak saat itu selalu sibuk kesana kemari untuk mengurus keberangkatan mereka ke jepang akhirnya tersenyum lega karena dokumen yang diperlukan telah ia lengkapi dan dapat segera berangkat untuk melanjutkan pengobatan Jena. Namun lebih tepatnya untuk melanjutkan hidup mereka bertiga di sana, agar Junghyun dn Ella dapat hidup dengan tenang.
*
"Kau terlihat sangat gugup." Junghyun meraih kedua tangan Ella lalu menggenggamnya. "Dia juga pasti sangat rindu padamu, untuk saat ini aku dan Jimmy Hyung sudah sepakat untuk tidak menceritakan apapun kepadanya. Kami akan menunggu waktu yang tepat"

Ella sangat gugup untuk bertemu kembali dengan Jungmi, apalagi hari ini saatnya mereka untuk mengucapkan perpisahan satu sama lain. Rasanya Ella tidak tega jika akhirnya anak itu benar-benar akan berjauhan jarak dan waktu dengan sosok Junghyun yang selama ini ia kenal sebagai ayah terbaik yang sangat menyayanginya.

"Aku hanya merasa belum siap untuk melihatnya bersedih berpisah denganmu dad" lirih Ella

Sejenak Junghyun menghirup napas dalam kemudian menghembuskannya perlahan, ada rasa sesak di dadanya.

"Cepat atau lambat perpisahan diantara kami pasti akan terjadi, dari awal aku pun selalu mengingat hal itu, Jungmi anak yang sangat manis. Saat dia lahir, melihat tatapan matanya yang jernih tanpa dosa membuatku jatuh begitu saja untuk menyayanginya sepenuh hati. Walaupun aku tahu dia bukan darah dagingku"

Ella menangis kemudian memeluk Junghyun. Ia tahu Junghyun pasti sangat berat berpisah dengan Anak yang selama ini dia rawat dan sayangi dengan sepenuh hati.

"Sshh... Sudah ya sayang, jangan sedih lagi, nanti aku akan mengajakmu serta anak-anak kita untuk berkunjung menemui kakaknya" mendengar kata-kata itu Ella malah semakin menangis sesegukan.

Di rumah sakit

"Kenapa oppa masih bersikeras ingin merawatku!!?, jangan buang-buang waktumu oppa. Biarkan aku di sini menerima semua hukumanku."

Jena bersikeras menolak untuk dibawa oleh Jimmi ke Jepang. Ia tidak ingin meninggalkan negaranya, dan dia tidak ingin Jimmy mengasihaninya.

"Jika kau benar-benar merasa bersalah kepada Junghyun dan ingin menebus semua dosamu, kau harus ikut denganku." Tegas Jimmy.

"Aku tidak memberimu pilihan mau atau tidak. sebagai ayah dari anak kita aku, berhak melakukannya untuk kebahagiaan anakku." Setelah mengucapkan itu Jimmy langsung pergi dari ruangan perawatan Jena.
*
Siang hari sesuai janjinya, Junghyun dan Ella pergi menemui Jungmi, mereka menjemput Jungmi di rumah. Saat tiba disana, Junghyun tersenyum lebar saat melihat gadis kecil yang ia rindukan telah berdiri di teras rumah bersama dengan Jimmy.

"Itu papa!!" seru Jungmi sangat senang, anak itu bertepuk tangan dengan senyuman mengembang di wajah Chubby nya.

"Pelan-pelan sayang!" Seru Jimmy saat Jungmi mulai berlari cukup kencang ke arah Junghyun.

"Papa!!!"

Melihat Jungmi yang berlari tak sabaran
Junghyun pun mempercepat langkahnya, sembari membentangkan kedua tangannya agar bisa langsung berpelukan dengan sang anak.

"papa rindu sekali sama Mimi?" Mencium rambut Jungmi yang saat ini sedang memeluknya erat

"Mimi juga sangat rindu papa, papa tidak akan pergi lagi kan? Papa tidak akan pergi bekerja lama-lama lagi kan?" Cerocos Jungmi yang saat ini berada di gendongan Junghyun.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ex Obsession (Jk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang