30. One more step?

913 89 14
                                    


Setelah menyelesaikan rapat, Junghyun segera memasuki ruangannya. Berdiri menatap keluar jendela kaca lebar yang ada di ruangannya pikiran Junghyun melayang, bibirnya sedikit melengkungkan senyuman mengingat tak lama lagi ia akan segera mengikat Ella secara resmi. "Tinggal satu langkah lagi Baby..." Gumamnya kemudian mengusap dagunya yang sudah mulai ditumbuhi bulu-bulu yang sedikit kasar jika disentuh. "Ternyata memang kasar." Ia kembali bergumam dan kembali tersenyum mengingat tadi pagi Ella mengingatkannya untuk segera bercukur agar wajahnya bersih, padahal Ella merasa sedikit risih jika bulu-bulu kasar itu menyentuh kulitnya saat mereka melakukan skinship.

Tadi pagi saat akan berangkat bekerja "Nanti aku akan membantu daddy bercukur ya, ini akan semakin tumbuh memanjang" ucap Ella seraya mengusap wajahnya, begitulah yang saat ini ada di dalam pikiran Jeon Junghyun ucapan-ucapan maupun perlakuan Ella yang sedang menari-nari disana. Sekitar beberapa menit asik dengan pikirannya mengenai sang pujaan hati, bunyi ketukan dari luar segera mengakhiri kegiatannya itu. Ternyata yang datang ialah orang yang telah ia tunggu-tunggu. Sang pengacara.

"Bagaimana?" Tanya Junghyun kepada pengacaranya, ia sudah terlanjur yakin jika Jena akan segera menerima dan menyetujui perceraian mereka namun nyatanya wanita itu masih saja keras kepala.

"Kami sudah memberikan surat itu kepada nyonya, begitupun semua bukti-bukti itu"

Mendengar itu Junghyun paham. "Baiklah biarkan saja dulu, namun aku tidak akan membiarkan proses ini berlarut-larut" Junghyun menjeda ucapannya, "minggu depan aku ingin kalian pastikan bahwa dia sudah menanda tanganinya"

"Baik tuan akan selalu kami pantau, dan akan segera kami kabarkan kepada anda"

Sebelum melakukan proses perceraiannya, waktu itu Junghyun berdiskusi dengan pengacaranya, mereka berbicara cukup panjang dan Junghyun mendengarkan penjelasan yang sang pengacara berikan dengan serius.
*
Malam harinya di apartemen
"Kau demam?" Junghyun lalu menyentuh kening Ella untuk merasakan suhu tubuhnya.

"Tidak, mungkin anemiaku kambuh aku hanya sedikit pusing" Ella berucap dengan sedikit lemah ia memaksakan untuk kuat agar tidak dibawa ke rumah sakit oleh Junghyun.

"Kalau begitu ayo kita cek ke dokter" benar saja. Apa yang Ella hindari langsung terjadi.

"Tidak perlu dadd...ayo aku siapkan air untuk daddy"

"Tidak usah menyiapkan apa-apa, ayo kita ke kamar saja" Junghyun memapah Ella yang kelihatan sangat lemah menuju ke kamar mereka. Ella menurut dan merebahkan tubuhnya diatas ranjang.

"Tunggu disini, aku mandi dulu." Ella mengangguk patuh. Junghyun sendiri dengan gerakan cepat membersihkan diri, dan saat ini ia sudah kembali duduk dipinggiran ranjang di dekat Ella.

"Kau sudah makan?"

"Sudah, daddy jangan khawatir." Bagaimana Junghyun bisa tidak khawatir jika melihat keadaan Ella yang terkesan sangat tidak baik-baik saja? rambutnya pun seakan tidak ia sisir sejak tadi pagi, karena biasanya wanita itu selalu memperhatikan penampilannya. Junghyun tidak masalah dengan hal itu karena baginya mau seperti apapun penampilan Ella, dimatanya wanita itu tetaplah wanita yang paling cantik.

Baru saja Junghyun hendak berbaring disebelah Ella, bell pintu berbunyi.

"Siapa itu? Daddy mengundang Vic oppa kemari?" Ella penasaran.

"Bukan, tunggu disini aku akan membuka pintu." Pinta Junghyun kemudian beranjak menuju pintu.

"Silahkan dokter. " Junghyun mempersilakan orang itu masuk kekamar, ternyata ia belum puas jika belum mengetahui secara pasti keadaan Ella.

"Selamat malam Nyonya, dokter itu menyapanya ramah. Ya, itu Eun Kyung dokter wanita yang waktu itu memeriksa mereka di rumah sakit.

"Selamat malam dokter" Ella beringsut ingin bangkit.

Ex Obsession (Jk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang