32. The First Meeting

849 74 23
                                    


Semua persiapan untuk melamar Ella dengan suasana indoor yang sangat romantis, telah pria itu persiapkan dengan sangat sempurna. Malam ini ia akan menceritakan semuanya kepada Ella tentang kehidupan pernikahannya yang telah resmi berpisah genap dua bulan ini.

"Aku sangat senang melihatmu bersemangat seperti ini. Semoga semuanya berjalan lancar sampai hari pernikahan kalian kelak " Vic bahagia, akhirnya sahabat yang lebih tepatnya sudah seperti adiknya sendiri itu akan segera bersatu dalam ikatan yang sah dengan wanita yang sangat ia cintai.

Baginya, mungkin ia tidak akan sanggup atau mungkin tidak akan mau berada diposisi Junghyun saat memutuskan untuk menikahi Jena. Di sebelahnya Jungkook hanya menyengir seakan mengejek Vic yang tadi mendoakannya.

Vic Menangkap jika Junghyun mengejeknya, "Hei! Aku tulus mendoakanmu!, mengharapkan yang terbaik untukmu!" Kesal Vic.

"Iya, aku tahu" Junghyun tergelak. "Iya hyungku yang cerewet, terima kasih sudah mendoakanku.

"Jika dia sudah menjadi milikmu secara resmi, apa kau akan tetap tidak memperbolehkannya sesekali berkegiatan di luar rumah?"

"Jika dia sudah menjadi milikmu secara resmi, apa kau akan tetap tidak memperbolehkannya sesekali berkegiatan di luar rumah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Entahlah Hyung, aku terlalu paranoid. Lagi pula awal pertemuan kami juga menjadi alasan kuat untuk aku melakukan hal itu padanya" Junghyun berucap sembari menatap jauh kedepan, sekaligus teringat akan kejadian yang membawa Ella bertemu dengannya.

Flashback

Beberapa waktu yang lalu, Ella yang sebatang kara mencoba peruntungannya di kota besar karena pelariannya dari panti untuk menghindari Minhyuk, hanya dengan berbekal sedikit uang tabungannya. Beruntung ia bertemu dengan seorang ibu pedagang buah yang baik hati, dan pada saat itu mau memberinya tempat tinggal sementara sebelum ia mendapatkan pekerjaan yang tetap.

Sejak pagi sekali Ella sampai di kota Seoul, ia kebingungan. Wanita tua penjual buah itu melihatnya saat ia turun dari Bus lalu duduk di halte, namun tak disangka saat ia dalam perjalanan pulang dari pasar wanita itu masih melihat Ella duduk tertunduk sembari memeluk kedua lututnya. Dari situlah ia mempunyai inisiatif untuk bertanya kepada Ella.

"Nak?" Wanita itu menyapa Ella sembari menyentuh pundak Ella. Ella sedikit terkejut, kemudian mendongak untuk melihat siapa yang sedang menyapanya.

"Apakah kau sedang menunggu seseorang atau kau tersesat? Tidak baik berada diluar di jam yang sudah larut malam seperti ini"

"A-aku... Iya bu, aku sedang menunggu seorang teman tapi dia belum datang" bohongnya.

"Pulanglah, mungkin temanmu lupa untuk menemuimu?"

"Terimakasih bu, iya aku akan segera pulang"

"Baiklah kalau begitu kau harus berhati-hati dan sampai di rumahmu dengan selamat ya nak"

Ella tertegun mendengar ucapan wanita itu, bukannya menjawab ia malah menatap wajah yang sudah banyak memiliki garis-garis penuaan itu dengan mata berkaca-kaca. kemudian bulir-bulir bening pun lolos begitu saja dari pelupuk matanya.

Ex Obsession (Jk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang