Hari keberangkatan Junghyun ke Amerika pun tiba. Dan seperti biasa, ia akan selalu mengajak Ella untuk ikut bersamanya, namun kali ini Ella tidak ingin ikut. Ia benar-benar tidak tahan jika terlalu lama di dalam pesawat, bahkan baru membayangkannya saja ia sudah sangat mual dan pusing. Dan ya...Junghyun akhirnya dengan berat hati, pergi ke negara paman sam itu tanpa didampingi oleh belahan jiwanya.
*
Kurang lebih sebelas jam, jarak tempuh dari Korea ke Amerika Serikat. Namun baru beberapa jam di dalam pesawat, Junghyun sudah sangat gelisah, gatal tangannya untuk memainkan benda pipih miliknya. Tak lain ia ingin menghubungi istrinya sekedar untuk bertanya kabar."Tumben sekali kau tidak menelpon separuh nyawamu?" ucap Vic dari seat di seberangnya.
"Dari tadi juga tanganku sudah gatal ingin menelponnya"
"Kau lupa kalau di pesawat ini kita masih bisa terhubung bebas ke internet?.
"Kenapa Hyung baru mengatakan sekarang??" Datar Junghyun dengan wajah yang sedikit kesal.
"Kau tidak bertanya" singkat jawaban yang Vic berikan. Lalu pria itu menurunkan sandaran tempat duduknya bersiap untuk tidur. "Lagipula biasanya juga seperti itu kan?. di depanmu itu juga ada tulisannya." Seketika Junghyun pun tersadar bahwa memang benar dari tadi tulisan itu sama sekali tak terlihat olehnya. Maklum saja, saat ini Yang ada di pikirannya hanya Ella semata.
Tanpa menunggu lebih lama lagi Junghyun pun segera menekan nomor Ella. Namun sayang, setelah beberapa kali tersambung namun panggilan tersebut sama sekali tidak dijawab.
"Kemana kau baby...?" gumam Junghyun sembari terus mencoba untuk menelpon terus-menerus.
*
"Nyonya, apa tidak apa-apa jika kita pergi tanpa sepengetahuan Tuan Besar?" Ucap Lena seorang Maid yang menemaninya saat ini."Tenang saja, suamiku tidak akan marah. Malah dia akan berterima kasih kepadamu karena telah menemaniku"
Saat ini Ella sedang dalam perjalanan ke rumah sakit diantarkan oleh seorang supir, seorang bodyguard dan seorang maid yang duduk berdampingan dengannya di kursi penumpang.
"Astaga...Ponselku!" Guman Ella, seraya mengacak-acak isi tasnya. Ternyata ponselnya tertinggal di rumah.
"Ada apa nyonya?"
"Ponselku tertinggal, tadi aku terburu-buru"
"Apa nyonya mau kita kembali?"
"Tidak usah, lagi pula sebentar lagi kita sudah mau sampai."
"Bagaimana kalau Tuan Besar menghubungi anda?"
"Tidak mungkin, karena dia masih di dalam pesawat" jawab Ella yakin. Dan Lena hanya mengangguk anggukkan kepalanya merespon jawaban sang majikan. Setelah perjalan sekitar dua puluh menit, mereka pun tiba di Rumah sakit.
*
"Ada apa?" Vic Mengernyitkan keningnya, melihat Junghyun yang tampak gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex Obsession (Jk)
Fanfiction-Sudah terbit Novel- Follow dulu sebelum membaca. Kehidupan seorang gadis cantik yang bernama Marcella Park, berubah drastis saat dia memilih untuk meninggalkan kampung halamannya. Kehidupan di kota yang sangat keras mempertemukan Ella dengan seora...