39. The Suspect

631 75 21
                                    

"Daddy tidak pergi ke kantor?"

"Tidak"

"Daddy sudah terlalu lama meninggalkan pekerjaan, pasti nanti akan kewalahan karna kerjaan yang menumpuk"

"Tidak apa-apa, ada Vic Hyung yang menggantikanku untuk sementara. Tidak mungkin aku meninggalkanmu yang masih belum sembuh total seperti ini"

"Tapi... " belum sempat Ella melanjutkan, Junghyun sudah lebih dulu memotong ucapannya.

"Sudah, jangan memikirkan hal itu. Ayo habiskan makanannya, lalu minum obat supaya kau lekas sembuh" Junghyun melanjutkan menyuapi Ella makan siang, padahal Ella bisa melakukannya sendiri lagi pula luka di perutnya sudah mengering sempurna, walaupun masih terasa nyeri jika ia hendak bangkit dari tempat tidur dan berjalan.

Akhirnya setelah suapan demi suapan, makanan Ella pun habis dan setelah itu ia langsung meminum obatnya. Obat yang Ella minum mengandung efek yang membuatnya mengantuk. Beberapa menit kemudian Ella pun tertidur pulas.

"Tidur yang nyeyak baby, aku pergi sebentar ya. Aku akan kembali sebelum kau bangun" ucap Junghyun sambil menepikan beberapa helai rambut yang ada di wajah cantik kekasihnya.
*
Ternyata Junghyun pergi menemui Vic di Rumah sakit kepolisian. Junghyun tidak sabar ingin melihat pelaku yang telah menyakiti Ella.

"Kau sudah datang"

"Dimana ruangannya"

"Tunggulah sebentar, dia baru saja sadar dari koma"

"Aku tidak perduli Hyung, seharusnya dia tidak usah sadar sama sekali lagi"

"Aku tahu bagaimana perasaanmu Jung, baiklah ayo aku antar kesana"

Vic mengantarkan Junghyun ke ruang perawatan Jena, dari kejauhan ruangan itu yang di depan pintunya dijaga oleh dua orang anggota polisi. Junghyun samar-samar melihat seseorang yang ia kenali.

"Itukan Bibi. Ibunya Jena, kenapa dia ada disitu?." Sambil menoleh ke arah Vic, Junghyun mempercepat langkahnya dan akhirnya tiba tepat di di depan ruangan pelaku penusukan itu.

"Bibi?" Tidak menyahut sapaan Junghyun, Bibi myung meraih kedua tangan Junghyun.

"Tuan Muda..." Lirihnya, sudah lama sekali Junghyun tidak mendengar kata-kata itu dari mulut bibi Myung, karena Junghyun tidak ingin dipanggil seperti itu, ia sudah menganggap bibi Myung seperti ibunya sendiri.

"Ada apa Bi? Kenapa bibi bisa berada tempat ini?" Junghyun menggenggam tangan bibi Myung yang semula megang keduanya tangannya, namun Junghyun semakin bingung saat bibi Myung, melepaskan tangannya kemudian berlutut di hadapannya.

"Apa yang bibi lakukan!?? Ayo bagun bi, ceritakan padaku ada apa?"

Vic yang ada di sana hanya melihat, kepalanya sedikit berdenyut membayangkan betapa terkejutnya Jungkook nanti saat mengetahui bahwa Jena lah yang telah melukai Ella.

"Ampuni putriku Tuan Muda... Tolong ampuni dia... Lihatlah didalam sana dia sudah mendapatkan balasan atas perbuatannya" bibi Myung masih berlutut sembari menangis tersedu.

"Apa maksudnya bi?!" Junghyun pun segera membuka pintu ruangan itu. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali dan berharap di dalam hatinya, bahwa apa yang ia lihat di depannya saat ini salah. Melangkahkan kakinya masuk dengan perlahan, Junghyun tidak dapat berkata apa-apa.

"Tuan Muda..." Bibi Myung menghalangi jalan Jungkook.

"Jangan halangi aku Bi"

"Oppa? Kau datang? , aku sangat merindukanmu oppa..." Lirih Jena berurai air mata.

Ex Obsession (Jk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang