13. My Turn 🔞

2.6K 80 7
                                    

Sebelumnya Tak bosan-bosannya Autor mengingatkan, kalau ada tanda lingkaran setan diangka 18 itu,, adek-adek yang masih dibawah umur skip aja ya, kalau masih baca juga setidaknya kaka autor telah memperingatkan 😌

Selamat membaca.

Beberapa hari setelah melakukan pemeriksaan itu, Ella saat ini merasa sangat kesal. Pasalnya, ia melihat jika batas untuk pendaftaran masuk ke Perguruan tinggi tinggal sebentar lagi, namun sang kekasih belum juga mendaftarkan dirinya seperti janjinya waktu itu.

"Aku akan menagih janjimu itu Daddy lihat saja, awas kalau kau membohongiku" dengan komat kamit bibirnya mengomel sembari melihat situs resmi Perguruan tinggi yang diidamkannya.

**

Junghyun membuka pintu utama di rumahnya, seperti biasa rumah itu terlihat seperti tidak ada penghuni karena sangat luas dan penghuninya hanya keluarga kecilnya sedangkan untuk para maid, dan pekerja lain yang bekerja di rumah itu mereka tinggal di rumah terpisah yang dibuat khusus untuk mereka yang terletak tidak jauh dari Rumah utama yang Junghyun tempati.

Sebenarnya Ella yang membujuk Junghyun untuk pulang ke rumahnya itu, karena merasa kasihan dengan anaknya yang dia ketahui sangat dekat dengan ayahnya, namun seperti biasa pria itu keras kepala dan menolak untuk pulang, karena ia merasa masih selalu bisa bertemu dengan Jungmi walaupun dia tidak pulang ke rumah. Namun setelah mendapatkan pesan dari Jena, yang mengatakan bahwa dia akan berangkat ke Singapura untuk melakukan pekerjaannya disana selama dua minggu, barulah Junghyun mau menginjakkan kakinya kembali ke rumah itu.

"Selamat sore tuan" sapa salah satu maid yang berpapasan dengannya.

"Selamat sore, dimana anakku?"

"Nona Mimi ada dikamarnya tuan"

Mendengar itu Junghyun langsung menuju ke kamar putrinya, namun sebelum itu ia menyempatkan untuk meletakkan tas kerja serta Jas hitam yang tadi sempat disampirkan pada lengannya di ruang kerjanya dahulu.

Ceklek!

Junghyun membuka pintu kamar, dan langsung terlihat putri kecilnya yang sedang asik mengerjakan sesuatu di meja belajarnya, mendengar suara pintu terbuka Mimi segera menoleh ke arah suara itu berasal.

"Papa!" Serunya tanpa beranjak dari tempat duduknya tak lupa memberikan senyuman lebarnya dengan menampakkan deretan gigi susunya yang masih penuh dan rapih itu untuk ayahnya.

"Sayang sedang apa?" ucap Junghyun mendekat.

"Papa lihat ini, cantik tidak? Ini papa ini mama terus... Ini Mimi di tengah-tengah yang cantik dan memakai baju berwarna pink" ucapnya menjelaskan isi gambar yang barusan ia buat.

"Wah... Anak papa sangat pintar menggambar, ini sangat cantik" ucapnya memuji hasil karya anaknya, memang benar Junghyun tidaklah berbohong anak kecil itu memang sangat pandai menggambar. Mungkin mengikuti Junghyun yang juga sangat pandai melukis, walaupun anak itu bukan anak biologisnya namun kata orang-orang seorang anak dapat mirip dari segi wajah serta tingkah lakunya dengan orang yang mengasihinya atau yang sangat dekat dengannya.

"Papa, apa bisa nanti kita melakukan hal seperti yang ada di gambar ini?"

"Tentu saja bisa sayang, nanti kita bertiga akan melakukannya"

"Tapi papa dan mama kan sibuk, kalau tidak bisa juga tidak apa-apa Mimi mengerti"

Junghyun selalu tersentuh dengan ucapan yang dilontarkan anak itu, seakan dia bukan anak yang belum genap berusia lima tahun dia sangat pintar dan sudah banyak mengerti banyak hal.

"Kita akan pergi sayang, nanti di akhir pekan papa akan mengajak Mimi ke pantai ya, kita akan bermain disana"

Iya, itu sesuai dengan yang Mimi gambar dia menggambar seorang anak kecil yang sedang bermain dengan ayah dan dan ibunya di pantai.

Ex Obsession (Jk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang