🌊 SELAMAT MEMBACA 🌊
“Setiap orang pasti pernah dihadapkan pada dua atau lebih pilihan. Salah satunya antara cinta dan persahabatan.”
~••★••~
"WOYY CUPU! KALAU BERANI HADEPIN GUE LANGSUNG!" teriak Syana.
Berkat teriakannya yang begitu nyaring, serentak semua orang menatapnya. Mereka yang tidak mengenal Syana tentu bertanya-tanya siapa dia, sedangkan mereka yang mengenalnya tentu terkejut dengan kehadiran dia yang tiba-tiba, termasuk Rion pastinya.
Walau saat ini keadaannya sungguh mengenaskan, tapi Rion sama sekali tidak mengharapkan kehadiran Syana. Dia tidak mau gadis itu sampai terluka lagi.
"Shit," umpat Ryder. Ada kesal dari raut wajahnya.
Padahal dia menyuruh gadis itu bersembunyi karena dia tidak mau Syana menjadi bulan-bulanan Keenan. Dia tentu tidak lupa apa yang Keenan ucapkan saat mereka berada di halaman belakang sekolah waktu itu.
Sebuah seringai terukir di bibir Keenan. Dia lalu meletakkan kembali tongkat baseball-nya di bahu.
"Woww, bener-bener kejutan yang luar biasa," ujarnya.
"Nggak usah banyak bacot lo!" bentak Syana.
Dia benar-benar tidak mampu menahan amarahnya lagi. Sementara Keenan dan yang lain malah menanggapinya dengan gelak tawa.
"Gila, dateng-dateng udah ngamuk aja," kata Keenan. "Tapi harus gue akui, lo punya keberanian yang besar buat dateng ke sini."
"Kenapa gue harus nggak berani, hah? Kalian cuma para pengecut yang bi—"
"LO LEBIH PENGECUT, JALANG!" teriak Keenan. Dia sampai menunjuk Syana dengan tongkat baseball miliknya.
Entah sudah berapa kali Syana menyebut Keenan pengecut, pecundang atau semacamnya dan walau sebelumnya dia cuma menanggapi dengan santai, tapi jika gadis itu terus-menerus mengatakan itu, Keenan tentu kesal juga.
"Masalah lo itu sama gue, tapi lo malah ngadu sama nyokap lo dan—"
"Gue nggak ngadu sama dia!" bentak Syana.
Itu fakta dan Keenan tidak bisa menyalahi dirinya karena aksi main keroyokan yang dia lakukan terbongkar.
Terdengar helaan napas berat dari mulut Keenan. Lalu dia berkata, "Asal lo tau, Jalang. Gue dimarahin habis-habisan dan gue nggak cuma dapet hukuman dari sekolah, tapi juga dari bokap gue dan semua itu gara-ga—"
"Itu salah lo sendiri yang nyari masalah sama gue!"
Keenan melotot, kekesalan terlihat jelas di raut wajahnya. "Salah gue, hah? JELAS-JELAS YANG CARI MASALAH DULUAN ITU ELO, BANGSAT!"
Jika yang berada di hadapan Keenan saat ini adalah gadis lain, dia pasti akan ketakutan, tidak akan berani menatap Keenan atau mungkin tubuhnya akan langsung gemetaran.
Namun, karena gadis di hadapannya adalah Syana, semua itu tidak berlaku baginya. Syana justru tidak gentar sama sekali, dia masih menatap tajam Keenan, bahkan pegangannya pada balok kayu itu semakin mengerat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHT OR FLIGHT [END]
Teen FictionAda dua respon yang akan manusia tunjukkan ketika dia dihadapkan pada suatu masalah, yaitu hadapi atau hindari. Bagi Syana Kasyaira sendiri, menghadapi masalah adalah cara terbaik. Tak peduli seberapa banyak dan sedahsyat apa masalah yang datang, di...