🌊 SELAMAT MEMBACA 🌊
“Tak peduli seberapa dahsyat dan hebatnya ujian yang Tuhan berikan, Dia pasti akan memberi penyelesaian.”
~••★••~
"EH, soal video itu, emang bener, ya, nyokap lo sama pak Dirga mau nikah?" tanya Ryder tiba-tiba.
Syana yang sedang minum seketika tersedak, di bahkan sampai terbatuk-batuk saking terkejutnya dengan pertanyaan lelaki itu. Rion juga sama terkejutnya, sedangkan Yasmin justru terlihat khawatir pada Syana.
"Sorry, sorry, lo nggak apa-apa, kan?" tanya Ryder panik.
Syana tidak menjawab, dia malah menatap tajam Ryder. "Dari mana lo tau itu?" desisnya.
"Da-dari video," jawab Ryder sedikit terbata. Terutama saat melihat tatapan menyeramkan Syana.
"Video apa?"
"Jangan-jangan dari video itu, ya?" tanya Yasmin. "Saya juga dapet, kok."
Kebingungan semakin mendominasi wajah Syana. Rion yang juga tidak tahu apa-apa tampak mengerutkan keningnya.
"Oh, ya? Kalau gitu apa mungkin videonya sengaja disebar? Soalnya gue dapet videonya dari grup kelas," kata Ryder. "Bentar, gue tunjukkin."
Dia lalu mengeluarkan ponsel dari sakunya dan setelah mengotak-atiknya sebentar, dia lantas menunjukkan video yang dia maksud pada Syana juga Rion.
Baru saja video itu diputar, Syana sudah membelalakkan matanya. Sementara Rion tampak menganga kala melihat Syana marah-marah dengan disaksikan puluhan pasang mata pengunjung restoran.
Video itu hanya berdurasi kurang lebih lima menit saja dan diakhiri ketika Syana pergi dari sana dan membuat Danita menangis sesenggukan dalam pelukan pak Dirga.
"Brengsek!" umpat Syana. Tangannya terkepal erat.
Rion menghela napasnya. Sekarang dia tidak perlu menunggu Syana bercerita tentang alasan kenapa dia bersedih, karena apa yang ada di dalam video sudah menjelaskan semuanya.
"Tenang, Syan. Jangan kebawa emosi," ujar Rion. Dia juga mengusap-usap tangan Syana yang terkepal di atas meja.
Syana tidak menjawab, dia malah memejamkan mata, berusaha mengendalikan luapan emosi yang siap meledak. Bahkan akibat hal itu dadanya sampai kembang kempis.
"Syan," panggil Ryder. "Lo ..." Ryder menggantungkan ucapannya saat Syana tiba-tiba membuka mata.
"Dara," ujarnya dengan tatapan syarat akan kemarahan.
"Hah? Maksud lo dia pela—"
Ucapan Rion terhenti saat Syana tiba-tiba beranjak dari duduknya. Dia juga berjalan cepat ke arah pintu masuk kantin dan saat Rion menengok ke belakang, matanya seketika membelalak.
"Gawat," ujarnya. Dia lalu berlari mengejar Syana. Disusul oleh Ryder juga Yasmin.
"HEH! BURUNG DARA!" teriak Syana.
Dara dan kedua temannya yang baru datang dibuat sedikit terkejut kala melihat Syana berjalan tergesa-gesa menghampiri mereka. Tak hanya ketiga gadis itu saja, di belakang mereka juga ada Keenan dan kedua temannya.
Walau tidak tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi, tapi saat melihat kemarahan di wajah Syana, Dara tidak bisa menahan seringainya.
"Ada apa, Syan? Kok, keliatannya lo marah gitu?" tanya Dara.
"Nggak usah banyak bacot lo!" sentak Syana. Lalu ditunjuknya Dara. "Ngaku lo sekarang! Lo, kan, yang rekam kejadian semalem dan sebarin video itu?!
Seringai Dara semakin lebar. Sementara Rion yang baru datang langsung meraih tangan Syana dan mencoba mengajak gadis itu untuk pergi. Sayangnya, Syana tetap bergeming.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHT OR FLIGHT [END]
Teen FictionAda dua respon yang akan manusia tunjukkan ketika dia dihadapkan pada suatu masalah, yaitu hadapi atau hindari. Bagi Syana Kasyaira sendiri, menghadapi masalah adalah cara terbaik. Tak peduli seberapa banyak dan sedahsyat apa masalah yang datang, di...