🌊 SELAMAT MEMBACA 🌊
“Salah satu penyebab datangnya cemburu adalah karena hadirnya orang baru.”
~••★••~
TERHITUNG sudah tiga hari setelah pertemuan itu Ryder, Keenan, Dara juga yang lain tidak masuk sekolah. Pastinya ketidakhadiran mereka secara serentak, ditambah kedatangan para orangtua mereka di hari itu memunculkan spekulasi-spekulasi di antara semua orang.
Seperti keterlibatan mereka dalam suatu masalah yang cukup besar hingga akhirnya mereka harus dikeluarkan dari sekolah.
Di sisi lain orang-orang juga bertanya, kenapa Syana tidak ikut dikeluarkan? Apakah dia tidak terlibat? Atau jangan-jangan dia yang melaporkan apa pun yang Keenan, Dara dan yang lain lakukan?
Sebenarnya Syana tahu selama beberapa hari ini dirinya menjadi topik utama pembicaraan semua orang, tapi Syana berpura-pura tuli. Menikmati hari-harinya tanpa kehadiran Keenan, Dara dan yang lain jauh lebih penting daripada meladeni para penggosip.
Ketidakhadiran mereka pastinya menjadi kabar baik juga bagi orang-orang yang sering mendapat perlakuan tidak mengenakan. Salah satunya Nesya, bahkan untuk memastikan kabar tentang mereka yang dikeluarkan, Nesya sampai menghampiri Syana dan bertanya langsung.
"Eum ... sebenernya mereka nggak dikeluarin. Mereka cuma diskors selama dua minggu aja," ujar Syana.
Ada ekspresi kecewa yang Nesya tunjukkan setelah mendengar hal itu. "Ohh, gitu, ya?"
Syana mengangguk. "Tapi lo tenang aja, gue jamin Dara sama yang lain nggak bakal berani macem-macem lagi di sekolah ini. Semua gerak-gerik mereka diawasi."
"Beneran?" tanya Nesya yang langsung diangguki oleh Syana.
Tak hanya Nesya yang menanyakan hal itu. Ada juga seorang lelaki bertubuh kurus yang menanyakan hal yang sama dan ternyata dia adalah orang yang sering mendapat pemalakan dari Keenan dan teman-temannya. Mengetahui kabar itu tidak benar, dia tidak bisa lagi menutupi kekecewaannya.
°°°°
Syana yang biasanya terlibat masalah di sekolah, entah itu masalah kecil atau besar, tentu merasa sedikit bosan ketika selama beberapa hari ini dirinya hanya berangkat sekolah, belajar lalu pulang ke rumah.
Bukannya Syana tidak menyukai kedamaian atau ketenangan, tapi menjalani hari-hari yang datar sangatlah berbanding terbalik dengan kehidupan dia sebelumnya.
Syana juga sudah tidak lagi datang terlambat ketika Danita memerintahkan Rion untuk selalu menjemput dan mengantarkannya pulang tepat waktu. Dia tentu tidak mau kejadian Syana yang dipukuli terulang lagi.
Tak hanya bosan, Syana juga sedikit kesal saat Rion selalu mengajak Yasmin ke manapun mereka pergi. Akibat kehadirannya, Rion sering tidak mengacuhkan Syana dan malah asyik mengobrol dengan Yasmin.
Kenapa Syana tidak ikut mengobrol juga? Jika topik pembicaraan mereka seputar topik yang biasa diobrolkan, Syana pasti akan ikut dalam pembicaraan mereka.
Sayangnya, hampir semua yang mereka obrolkan adalah tentang pelajaran. Membosankan bukan? Apalagi bagi Syana yang tidak begitu menyukai pelajaran sekolah.
"Yon, kita ke bioskop, yuk. Gue udah beli tiketnya, loh," kata Syana.
Dia berharap bisa mengalihkan perhatian Rion yang sedang melihat Yasmin mengerjakan contoh soal kimia dan ternyata hal itu berhasil, Rion menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHT OR FLIGHT [END]
Novela JuvenilAda dua respon yang akan manusia tunjukkan ketika dia dihadapkan pada suatu masalah, yaitu hadapi atau hindari. Bagi Syana Kasyaira sendiri, menghadapi masalah adalah cara terbaik. Tak peduli seberapa banyak dan sedahsyat apa masalah yang datang, di...