🌁 F/F 12 : Pro & Kontra

76 10 0
                                    

🌊 SELAMAT MEMBACA 🌊

“Akan selalu ada pro dan kontra dalam setiap hal. Maka ucapkanlah terima kasih pada mereka yang mendukung dan jangan pedulikan mereka yang membenci.”

~••★••~

BU Sarah menatap ponsel Syana yang berada di tangannya. Sementara Syana yang berada di hadapan Bu Sarah tampak diam dengan senyum yang terus tersungging.

Setelah video yang berdurasi kurang lebih satu menit itu selesai dia tonton, Bu Sarah lantas mengembalikan ponsel Syana kemudian ditatapnya gadis itu dengan lekat.

"Jadi apa yang mereka sembunyikan?" tanya Bu Sarah.

Syana menggaruk kepalanya. "Eum ... saya kurang tau. Tadi saya belum periksa."

"Lalu di mana kantung plastik itu sekarang?"

"Masih di belakang sekolah," jawab Syana. "Sebenernya tadi mau saya ambil, tapi saya—"

"Dan yang kamu lakuin di belakang sekolah?" tanya Bu Sarah memotong ucapan Syana. Tatapannya pun berubah menjadi penuh selidik.

Syana terdiam seribu bahasa. Bagaimana bisa dia tidak berpikir sampai ke sana? Kenapa dia baru menyadarinya sekarang?

Melaporkan apa yang dia lihat di belakang sekolah sama saja dengan membongkar kebiasaannya yang suka memanjat tembok pembatas ketika datang terlambat.

Dengan susah payah Syana menelan ludahnya. Sepertinya apa yang dia lakukan saat ini akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

Pada akhirnya, Syana yang tidak tahu harus berkata apa hanya bisa tersenyum hingga deretan giginya terlihat.

°°°°

Selagi Rion menyantap makanannya, Yasmin yang duduk di hadapannya hanya diam sambil memegang sebotol air mineral. Seandainya tadi Rion tidak memohon agar Yasmin mau menemaninya makan di kantin, sudah dipastikan Rion akan duduk sendirian dan menunggu kedatangan Syana yang tidak pasti.

"Yakin lo mau nggak mau makan?" tanya Rion untuk kesekian kalinya.

Yasmin menggeleng dan dari gestur tubuhnya terlihat jika dia tidak nyaman berada di sana. Rion sadar akan hal itu dan dia sedikit merasa bersalah.

"Abis gue makan, kita langsung ke kelas, kok."

"Bukannya kamu mau ketemu sama Syana, ya?" tanya Yasmin.

"Hah?"

"Maaf, tapi tadi saya nggak sengaja denger teriakan dia," lirihnya.

"Ohh, itu ... iya, sih, tadi dia bilang mau ketemu di kantin, tapi kayaknya dia nggak bakal dateng, deh."

"Tau dari mana?"

"Tadi dia bilang mau ketemu bu Sarah. Paling dia bakal dihukum lagi."

"Kenapa?"

"Tadi pagi dia dateng terlambat."

Yasmin mengangguk-anggukkan kepalanya.

FIGHT OR FLIGHT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang