🌁 F/F 15 : Sang penyelamat misterius

87 11 0
                                    

🌊 SELAMAT MEMBACA 🌊

“Orang baik tidak selalu terlihat seperti malaikat.”

~••★••~

MELIHAT kehadiran Keenan, Dara beserta teman-teman mereka di depan klub malam, seorang lelaki bermasker hitam dengan tudung jaket yang menutupi kepalanya harus memutar otak untuk masuk ke sana tanpa diketahui.

Setelah dibuat kebingungan selama beberapa saat, dia yang akhirnya menemukan cara untuk masuk ke sana bergegas pergi menuju area belakang klub malam. Ya, dia akan masuk ke sana melewati pintu belakang.

Di lain tempat, Syana yang sekarang berada di dalam salah satu bilik toilet dengan ponsel di tangannya, dibuat bingung tidak karuan. Dia berencana meminta tolong pada seseorang, tapi siapa?

Dia tidak mungkin meminta tolong pada mamahnya, dia sedang di luar kota. Meminta tolong pada Rion? Setelah tadi dia memaki-makinya? Rasanya tidak mungkin.

"Pak Dirga? Ya, kali gue minta tolong sama dia. Ogah banget," ujar Syana.

Di tengah kebingungannya itulah, sayup-sayup Syana mendengar kegaduhan. Entah apa yang terjadi, tapi sepertinya ada orang yang sedang berkelahi di luar sana.

"Apaan, sih? Berisik banget," ujar Syana.

Dia yang sedang berpikir untuk meminta tolong pada siapa tentu merasa terganggu dengan suara itu dan bukannya mereda, suara di luar justru kian gaduh saja.

Syana bahkan sampai terkejut ketika mendengar suara pukulan, dobrakan pintu, teriakan panik dari para gadis serta langkah terburu-buru yang terdengar di luar bilik toiletnya. Apa pun yang terjadi di luar sana, Syana yakin itu bukan sesuatu yang bagus.

Walau akal sehatnya berkata agar dia tetap diam di tempatnya, karena kalau orang di luar sana adalah orang jahat, pemabuk atau semacamnya tentu hal itu akan membuat dia semakin dalam kesulitan.

Namun, bukan Syana namanya jika hanya diam dan menunggu kegaduhan itu berlalu. Karena berkat rasa penasarannya yang tinggi, Syana nekat membuka pintu bilik toiletnya dan keluar dari sana.

Terkejut, itulah ekspresi yang terpancar di wajahnya kala melihat kekacauan yang terjadi. Pintu toilet yang semula baik-baik saja, sekarang terlihat hancur seakan-akan ada banteng yang menyeruduknya.

Namun, yang lebih mengenaskan dari itu adalah nasib Aldo yang tadi menunggunya di luar. Dia terlihat tidak berdaya di lantai dengan luka-luka lebam di wajahnya.

Di atas tubuhnya seorang lelaki bermasker dan berjaket hitam tampak mengepalkan tangannya di udara, bersiap memukul Aldo kalau saja Syana tidak keluar dari tempatnya.

Sambil tersenyum hampa, Syana berusaha menelan ludahnya. "Lanjutin aja, anggap gue nggak ada di sini," ujarnya sambil berjalan kembali ke bilik toilet.

Baru saja Syana hendak memegang gagang pintu, secepat kilat lelaki tadi menghampirinya dan langsung menarik tangannya keluar dari sana.

Sementara Aldo yang masih setengah sadar buru-buru mengabari teman-temannya perihal kaburnya Syana dan dirinya yang dihajar orang tidak dikenal.

°°°°

"Lepasin! Lo mau bawa gue ke mana, hah?!" tanya Syana setengah berteriak.

FIGHT OR FLIGHT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang