🌁 F/F 13 : Para berandalan sekolah

77 10 0
                                    

🌊 SELAMAT MEMBACA 🌊

“Betapa pentingnya berpikir sebelum bertindak, karena setiap tindakan yang diambil selalu memiliki konsekuensi yang berbeda.”

~••★••~

SETELAH Syana melaporkan kejadian di belakang sekolah pada bu Sarah, detik itu juga bu Sarah langsung bertindak. Pertama-tama dia mengambil terlebih dahulu barang yang disembunyikan, kemudian memanggil tiga orang yang berada di dalam video Syana.

Ada Aldo Abimanyu, Regan Abiputra dan si lelaki berambut pirang, Ryder Will. Ketiganya dipanggil ke ruang BK tepat setelah jam istirahat berakhir.

Mereka diinterogasi habis-habisan tidak hanya oleh bu Sarah, tapi juga beberapa guru lainnya. Bahkan pak Dirga juga ikut menyaksikan kejadian itu.

Mulanya mereka menyanggah semua tuduhan yang bu Sarah lontarkan, tapi ketika bu Sarah menunjukkan video dari Syana dan menunjukkan kantung plastik yang dia ambil di belakang sekolah kemudian mengeluarkan isinya, di saat itu juga mereka yang terkejut tidak mampu berkata apa-apa.

Karena diancam akan dikeluarkan dari sekolah bila mereka tidak mengatakan yang sebenarnya, pada akhirnya mereka bertiga mengakui semua tuduhan bu Sarah. Mereka juga menyebutkan siapa saja yang akan terlibat tawuran hari ini, termasuk pemimpin mereka, Keenan Mahendra.

Selain mendapat ceramah panjang dari para guru, mendapat surat pemanggilan orangtua, mereka juga dihukum lari keliling lapangan di bawah terik matahari tanpa menggunakan alas kaki.

"Jangan banyak ngeluh kalian! Masih ada sepuluh keliling lagi!" teriak Bu Sarah.

Sama seperti ketika Syana dan Rion dihukum, Bu Sarah akan memantau dari sisi lapangan dengan payung merah yang melindunginya dari terik matahari. Hanya saja kali ini Bu Sarah terduduk di kursi dengan es kelapa muda di tangan kanannya.

Entah sudah berapa lama tepatnya mereka dihukum, yang pasti mereka semua sudah bermandikan keringat dan berulang kali mengeluh kepanasan terutama di bagian telapak kaki mereka yang sudah memerah.

Mereka juga sempat menjadi tontonan dan pembicaraan orang-orang ketika jam pulang. Hingga akhirnya, setelah suasana sekolah mulai sepi Bu Sarah pun mengakhiri hukuman mereka.

"Ibu harap kejadian seperti tidak akan pernah terjadi lagi. Kalau kalian tidak bisa mengharumkan nama sekolah, setidaknya kalian jangan pernah mencoreng namanya. Apalagi dengan aksi tidak terpuji kalian," ujar Bu Sarah.

Tidak ada satu pun dari mereka yang menjawab, jangankan menjawab mereka yang saat ini terduduk di tepi lapangan sama sekali tidak berani menatap Bu Sarah.

Setelah memberi mereka sedikit nasihat lagi dan mengingatkan agar orangtua mereka datang besok, Bu Sarah lantas pergi meninggalkan mereka, membuat mereka serentak menghela napas lega.

"Brengsek!" umpat Keenan seraya mengacak-acak rambutnya kesal. "Padahal cuma nyembunyiin aja, kenapa kalian bisa ketahuan, hah?!"

Ryder, Aldo dan Regan yang juga tidak tahu kenapa aksi mereka bisa sampai ketahuan hanya bisa saling memandang. Siapa pun orang yang memvideokan mereka, dia pasti mempunyai keberanian tingkat tinggi dan sudah siap menerima konsekuensinya.

"Pokoknya kita harus cari orang itu. Kalau perlu kita interogasi semua murid di sekolah ini!" kata Keenan. Kemarahan terlihat jelas di wajahnya.

FIGHT OR FLIGHT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang