🌁 F/F 47 : Penjemputan paksa

68 10 0
                                    

🌊 SELAMAT MEMBACA 🌊

“Setiap tindak kejahatan yang merugikan, pasti akan mendapat balasan.”

~••★••~

"DASAR guru nggak tau malu."

"Urat malunya udah putus kali, ya?"

"Berani-beraninya dia masih dateng ke sekolah."

"Kenapa dia nggak dipecat aja, sih?"

"Sumpah, gue nggak nyangka banget dia kayak gitu."

"Ogah banget gue diajar sama guru mesum kayak dia."

"Kenapa dia masih berkeliaran, sih? Harusnya dia udah masuk penjara, kan?"

Kurang lebih seperti itulah ujaran-ujaran yang dialamatkan pada pak Dirga setelah semua kebusukannya terbongkar.

Semua citra baik yang dulu melekat pada dirinya dalam sekejap digantikan dengan citra buruk yang membuat semua orang membencinya.

Ada alasan kuat kenapa semua hal itu terjadi dan semuanya disebabkan oleh kesaksian segelintir orang yang membuat semua desas-desus yang beredar bukan lagi sekadar dugaan atau opini semata, tapi sebuah fakta nyata.

Kesaksian dimulai dari Nesya yang menceritakan apa yang dia lihat kepada teman-teman sekelasnya. Dimulai dari dia yang pernah memergoki pak Dirga sedang memandangi para gadis yang sedang berolahraga. Lalu secara diam-diam pak Dirga memotret mereka menggunakan ponselnya.

Tak hanya itu, saat jam pulang sekolah Nesya juga pernah melihat pak Dirga mondar-mandir di depan toilet perempuan. Hal mengejutkan pun terjadi saat pak Dirga tiba-tiba masuk ke sana.

Kesaksian yang tak kalah mengejutkan pun diceritakan oleh seorang siswi kelas XII yang dulu hendak mengikuti olimpiade biologi, di mana guru pembimbing dia saat itu adalah pak Dirga.

Dia bercerita, hari itu dirinya dan pak Dirga berada di perpustakaan, duduk berdampingan sambil membahas materi tentang reproduksi. Awalnya semua berjalan biasa-biasa saja, tapi tiba-tiba pak Dirga menanyakan sesuatu yang tidak pantas.

Pak Dirga bertanya apakah dia pernah melihat alat kelamin laki-laki secara langsung? Dia tentu terkejut saat mendengar hal itu, tapi dia masih berpikir positif dan beranggapan jika pak Dirga sedang bercanda.

Namun, keterkejutannya kian bertambah saat pak Dirga mengajukan pertanyaan berikutnya, yaitu apakah dia ingin melihat 'miliknya'?

Jelas hal itu membuat dia ketakutan dan mempertanyakan apa maksud dari ucapan pak Dirga. Namun, bukannya menjawab pak Dirga malah menyentuh pahanya, membuat dia seketika terlonjak dari duduknya.

Beruntung saat itu penjaga perpustakaan yang hendak menyimpan buku di rak dekat mereka datang, jika tidak mungkin hal mengerikan akan terjadi padanya.

Sejak saat itu, dia mengundurkan diri mengikuti olimpiade dan digantikan oleh seseorang yang untungnya adalah seorang siswa.

Semua kesaksian tersebut pun sampai ke telinga bu Sarah, membuat dia menduga jika korban dari kelakuan keji pak Dirga bukan hanya Syana dan Yasmin saja.

FIGHT OR FLIGHT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang