"Akan kembali datang masa kita bersama, entah itu kapan yang pasti tunggu saja."
-:(Happy Reading📖📖
Selasa 24 Januari
Saat ini Nata sedang duduk di meja makannya, ditemani oleh Meri yang berdiri disampingnya.
"Duduk aja." ucap Nata sambil menyuapkan satu sendok nasi goreng kedalam mulutnya.
"Itu tidak sopan nona." balas Meri.
"Yaudah terserah lo, yang pasti setelah gue makan lo jangan ikutin gue lagi, lo juga harus makan sana." ucap Nata lalu meminum air putih dan berdiri dari duduknya.
"Tapi nona."
"Lo berani bantah gue?" tanya Nata menatap tajam Meri.
"Gue mau pergi jalan jalan sendiri jadi lo dirumah aja, jangan ngikutin gue." ucap Nata menekankan kata 'sendiri'.
"Ba-baik nona." ucap Meri gugup.
"Oh ya satu lagi. Nanti jam tiga sore kita bakal berangkat ke Indonesia, jadi lo beresin barang barang lo termasuk barang barang gue." ucap Nata membuat Meri terkejut.
"Ha-hah apa?"
"Gue gak suka ngulangin kata." ucap Nata lalu pergi darisana.
Meri dibuat linglung dengan kepergian Nata, tapi tak ayal dia mengikuti perintah Nata yang menyuruh membereskan barang barang.
Disisi Nata, saat ini gadis itu sedang berada di taman belakang rumahnya, dia melihat pemandangan indah yang ditampilkan oleh taman tersebut.
"Cantik." gumam Nata.
Lalu gadis itu duduk dibangku yang telah disediakan disana, dia memandang taman tersebut sembari melamun.
"Saquel itu bodoh atau gimana? Kenapa dia nyembunyiin penyakitnya dari orang-orang, apa salahnya dia tinggal bilang, jadi akhir dia gak akan kayak yang di novel."
"Bodoh banget, padahal wajah cantik. Atau egois? Entah lah gue gatau, pokoknya gitu aja, dia alasannya gamau orang sedih tapi dengan cara dia gitu pasti orang-orang tetap sedih."
"Bingung gue." celoteh Nata.
"Hmm dunia baru ya? Gak nyangka ternyata transmigrasi itu ada. Lebih parahnya lagi ternyata dalam sebuah novel ada protagonis yang tersembunyi, haha kocak."
"Tapi gimana? Gimana nasib mama Windi? Gue kangen dia. Ma, seharusnya Nata udah ketemu papa, tapi malah nyasar kesini, mama bahagia gak disana?" gumam Nata dengan suasana yang sedih.
Gadis itu kembali berfikir, jika tidak salah didalam novel diceritakan bahwa Saquel memiliki orangtua yang lengkap dan menyayanginya, juga sahabat sahabat yang menyayanginya, tapi hanya karena datang Aina semuanya berubah.
"Orangtua? Bisa gak ya gue bahagia disini? Bisa gak ya gue ngerasain kasih sayang seorang ayah? Bahagia nya keluarga yang lengkap?" tanya Nata.
"Itu poin positif yang bisa gue ambil darisini, tapi lebih banyak poin negatif! Sial! Saquel bodoh, seharusnya gak kayak gini!!!! Kenapa dia gak tetap aja di Indonesia? Semuanya gak akan serumit ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Protagonis
Teen FictionSiapa yang akan percaya jika didalam sebuah novel ada seorang protagonis tersembunyi? Ya, awalnya Nata juga tidak percaya namun setelah dia mengalami transmigrasi memasuki tubuh salah seorang figuran didalam sebuah novel membuat ketidak percayaan i...